UI Raih Juara 1 Lomba Paduan Suara Mahasiswa Nasional 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Indonesia (UI) berhasil meraih juara satu dalam ajang Paduan Suara Mahasiswa Nasional (PSMN) 2022. PSMN 2022 diselenggarakan di Universitas Tarumanagara (Untar), Jakarta.
Jika Juara 1 PSMN 2022 diraih oleh Universitas Indonesia, maka Juara 2 diraih oleh Universitas Negeri Yogyakarta, dan Juara 3 diraih oleh Universitas Sebelas Maret. Sementara, Juara Harapan 2 diraih oleh Universitas Brawijaya dan Juara Harapan 1 diraih oleh IPB University.
Tidak hanya itu, penghargaan juga diberikan kepada dua tim. Penghargaan pertama adalah “Kategori Khusus Peserta dengan Penuh Perjuangan” yang diberikan kepada Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong, Papua Barat.
Penghargaan ini diberikan karena peserta harus melewati perjalanan 7 hari 7 malam untuk mengikuti ajang talenta ini. Sementara, penghargaan kedua adalah “Kategori Khusus Peserta dengan Kostum Terunik Batik Pesona Indonesia yang diberikan kepada Universitas Tarumanegara.
Baca juga: Mahasiswa UI Raih 2nd Runner-up Prize for The Speech Contest pada Ajang Internasional
Kepala Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) sekaligus Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kemendikbudristek Asep Sukmayadi menyampaikan bahwa ajang talenta ini merupakan wujud dan dimensi lain dari pelaksanaan merdeka belajar yang diwujudkan dalam ekspresi seni budaya.
“Ini akan terus kita perkuat dan kita pertahankan. Kita meyakini bahwa ini merupakan pengalaman yang berharga yang bisa adik-adik raih. Pengalaman ini akan tertanam baik di hati dan benak adik-adik. Ini tentu menambah energi kita semua untuk bisa menyelenggarakan kegiatan lebih meriah di tahun berikutnya,” ujar Asep, dikutip dari laman Puspresnas, Rabu (19/10/2022).
Asep juga menyampaikan penghargaan dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Untar yang sudah menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan acara Lomba Paduan Suara Mahasiswa Nasional tahun 2022. “Terima kasih kepada Universitas Tarumanegara yang menjadi tuan rumah penyelenggara di tahun ini,” tambah Asep.
Kegiatan yang diikuti tim paduan suara dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia ini berlangsung sejak
Agustus. Pada babak penyisihan diikuti 112 peserta hingga menjadi 21 peserta yang maju sebagai finalis. Babak final diselenggarakan pada 17-18 Oktober di gedung Graha Swara Concert Hall kampus Untar dengan juri di antaranya musisi Purwacaraka dan Penyanyi Soprano Binu D. Sukaman.
Kebersediaan Untar dalam memfasilitasi berbagai kegiatan baik yang bertaraf nasional maupun internasional adalah sebagai bentuk kontribusi bagi Indonesia. Untar yang memasuki usia 63 tahun ingin lebih berperan dalam berbagai aktivitas pendidikan di tanah air.
Hal tersebut disampaikan Rektor Untar Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan saat membuka PSMN 2022 yang bertema “Harmoni untuk Negeri”. "Selepas kegiatan ini, Untar terbuka bermitra dengan berbagai perguruan tinggi dalam berbagai bidang," tambahnya.
Baca juga: Mahasiswa UI Raih 2nd Runner-up Prize for The Speech Contest pada Ajang Internasional
Sudibyo selaku Ketua Dewan Juri memberikan pesan dan kesannya sebagai juri. Ia menyampaikan bahwa seluruh finalis sangat bagus dan luar biasa. “Kami para juri harus melihat detail-detailnya. Dalam suatu kompetisi, kalah menang luar biasa. Anda hadir di tempat ini, anda adalah yang terbaik di Indonesia,” pungkas Sudibyo.
Memanfaatkan momen untuk kolaborasi, para peserta berkesempatan untuk menampilkan secara bersama-sama lagu Satu Nusa Satu Bangsa dan Tanah Airku di panggung sebagai wujud menyambut Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 2022.
Musisi yang juga salah satu juri Purwacaraka mengaku capaian mahasiswa yang diraih dalam lomba PSMN ini luar biasa karena mereka harus berlatih di tengah perkuliahan yang padat. Dia melihat bahwa lomba ini bukan hanya terkait paduan suara namun juga upaya memperkuat rasa nasionalisme dan budaya Indonesia.
"Terlepas dari mereka menang atau kalah namun mereka menuangkan budaya dan adat istiadat Indonesia dan juga potensinya dalam stage performance. Selain itu juga mereka menyanyikan lagu kebangsaan sehingga saya percaya rasa nasionalisme dan kebangsaan mereka akan jauh lebih berbeda dari kemarin mereka belum ke sini," pungkasnya.
Jika Juara 1 PSMN 2022 diraih oleh Universitas Indonesia, maka Juara 2 diraih oleh Universitas Negeri Yogyakarta, dan Juara 3 diraih oleh Universitas Sebelas Maret. Sementara, Juara Harapan 2 diraih oleh Universitas Brawijaya dan Juara Harapan 1 diraih oleh IPB University.
Tidak hanya itu, penghargaan juga diberikan kepada dua tim. Penghargaan pertama adalah “Kategori Khusus Peserta dengan Penuh Perjuangan” yang diberikan kepada Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong, Papua Barat.
Penghargaan ini diberikan karena peserta harus melewati perjalanan 7 hari 7 malam untuk mengikuti ajang talenta ini. Sementara, penghargaan kedua adalah “Kategori Khusus Peserta dengan Kostum Terunik Batik Pesona Indonesia yang diberikan kepada Universitas Tarumanegara.
Baca juga: Mahasiswa UI Raih 2nd Runner-up Prize for The Speech Contest pada Ajang Internasional
Kepala Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) sekaligus Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kemendikbudristek Asep Sukmayadi menyampaikan bahwa ajang talenta ini merupakan wujud dan dimensi lain dari pelaksanaan merdeka belajar yang diwujudkan dalam ekspresi seni budaya.
“Ini akan terus kita perkuat dan kita pertahankan. Kita meyakini bahwa ini merupakan pengalaman yang berharga yang bisa adik-adik raih. Pengalaman ini akan tertanam baik di hati dan benak adik-adik. Ini tentu menambah energi kita semua untuk bisa menyelenggarakan kegiatan lebih meriah di tahun berikutnya,” ujar Asep, dikutip dari laman Puspresnas, Rabu (19/10/2022).
Asep juga menyampaikan penghargaan dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Untar yang sudah menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan acara Lomba Paduan Suara Mahasiswa Nasional tahun 2022. “Terima kasih kepada Universitas Tarumanegara yang menjadi tuan rumah penyelenggara di tahun ini,” tambah Asep.
Kegiatan yang diikuti tim paduan suara dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia ini berlangsung sejak
Agustus. Pada babak penyisihan diikuti 112 peserta hingga menjadi 21 peserta yang maju sebagai finalis. Babak final diselenggarakan pada 17-18 Oktober di gedung Graha Swara Concert Hall kampus Untar dengan juri di antaranya musisi Purwacaraka dan Penyanyi Soprano Binu D. Sukaman.
Kebersediaan Untar dalam memfasilitasi berbagai kegiatan baik yang bertaraf nasional maupun internasional adalah sebagai bentuk kontribusi bagi Indonesia. Untar yang memasuki usia 63 tahun ingin lebih berperan dalam berbagai aktivitas pendidikan di tanah air.
Hal tersebut disampaikan Rektor Untar Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan saat membuka PSMN 2022 yang bertema “Harmoni untuk Negeri”. "Selepas kegiatan ini, Untar terbuka bermitra dengan berbagai perguruan tinggi dalam berbagai bidang," tambahnya.
Baca juga: Mahasiswa UI Raih 2nd Runner-up Prize for The Speech Contest pada Ajang Internasional
Sudibyo selaku Ketua Dewan Juri memberikan pesan dan kesannya sebagai juri. Ia menyampaikan bahwa seluruh finalis sangat bagus dan luar biasa. “Kami para juri harus melihat detail-detailnya. Dalam suatu kompetisi, kalah menang luar biasa. Anda hadir di tempat ini, anda adalah yang terbaik di Indonesia,” pungkas Sudibyo.
Memanfaatkan momen untuk kolaborasi, para peserta berkesempatan untuk menampilkan secara bersama-sama lagu Satu Nusa Satu Bangsa dan Tanah Airku di panggung sebagai wujud menyambut Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 2022.
Musisi yang juga salah satu juri Purwacaraka mengaku capaian mahasiswa yang diraih dalam lomba PSMN ini luar biasa karena mereka harus berlatih di tengah perkuliahan yang padat. Dia melihat bahwa lomba ini bukan hanya terkait paduan suara namun juga upaya memperkuat rasa nasionalisme dan budaya Indonesia.
"Terlepas dari mereka menang atau kalah namun mereka menuangkan budaya dan adat istiadat Indonesia dan juga potensinya dalam stage performance. Selain itu juga mereka menyanyikan lagu kebangsaan sehingga saya percaya rasa nasionalisme dan kebangsaan mereka akan jauh lebih berbeda dari kemarin mereka belum ke sini," pungkasnya.
(nnz)