Kemenag Buka Seleksi Penelitian Terbaik PTKI, Total Hadiah Rp300 Juta
loading...
A
A
A
Plt. Direktur Diktis, Syafi’i, menyatakan bahwa event BCRR ini akan mengkompetisikan seluruh penelitian terbaik yang berasal dari PTKI. Semua PTKIN dan Kopertais yang membawahi PTKIS diberi kesempatan untuk menyampaikan penelitian terbaiknya, baik berbentuk riset yang dibiayai dari BOPTN Penelitian atau PNBP bagi PTKIN yang BLU, maupun riset penyelesaian studi berupa skripsi, tesis, dan disertasi.
"Riset adalah substansi dari perguruan tinggi keagamaan Islam. Melalui riset, produktivitas perguruan tinggi akan teruji, dan melalui riset pula seorang akademisi akan menunjukkan kapabilitas terbaiknya. Dan bagi PTKI, produktivitas riset ini sangat tinggi," ujar Syafi’i yang juga menjabat sebagai Kapusdiklat Tenaga Administrasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama.
Koordinator Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Suwendi, menyatakan, setiap tahun terdapat minimal 4.000-an hasil penelitian. Jika 58 PTKIN rata-rata melakukan 65 judul penelitian yang dibiayai dari masing-masing kampus, maka setidaknya ada 3.770 hasil penelitian per tahun. Selain itu, ada 400-an penelitian yang dibiayai oleh Diktis. Sehingga, total berjumlah 4.170 judul penelitian yang dibiayai dari DIPA Kementerian Agama,” ungkap Suwendi.
Jumlah itu, belum termasuk penelitian dalam bentuk skripsi, tesis, dan disertasi. Setiap tahun, untuk skripsi saja bisa mencapai 204.000 judul, belum lagi tesis dan disertasi. Ini tentu jumlah yang luar biasa. “Pertanyaannya, dari jumlah riset yang demikian banyak, mana penelitian yang terbaik itu? Inilah yang akan dijawab dalam event BCRR ini,” papar doktor Pendidikan Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam kegiatan BCRR, akan dilakukan seleksi penelitian terbaik dari masing-masing PTKIN dan Kopertais. Semua hasil riset, akan dikelompokkan dalam empat rumpun ilmu, yaitu: studi Islam (tafaqquh fiddin), sosial humaniora, sains dan teknologi, serta integrasi Ilmu. Semua akan dinilai berdasarkan beberapa indikator, antara lain: inovasi, novelty, teori dan metodologi, kualitas penerbitan/jurnal, dan nilai kemanfaatan bagi pengembangan keilmuan dan masyarakat.
Informasi lengkap tentang mekanisme BCRR telah dijelaskan dalam edaran Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Nomor B-888.1/DJ.I/Dt.I.III/HM.01/10/2022 tanggal 10 Oktober 2022 tentang Penyelenggaraan The 2nd Biannual Conference on Research Results (BCRR II) Tahun 2022. Adapun informasi penyelenggaraan BCRR dapat diakses melalui website https://bcrr.iaingorontalo.ac.id.
"Riset adalah substansi dari perguruan tinggi keagamaan Islam. Melalui riset, produktivitas perguruan tinggi akan teruji, dan melalui riset pula seorang akademisi akan menunjukkan kapabilitas terbaiknya. Dan bagi PTKI, produktivitas riset ini sangat tinggi," ujar Syafi’i yang juga menjabat sebagai Kapusdiklat Tenaga Administrasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama.
Koordinator Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Suwendi, menyatakan, setiap tahun terdapat minimal 4.000-an hasil penelitian. Jika 58 PTKIN rata-rata melakukan 65 judul penelitian yang dibiayai dari masing-masing kampus, maka setidaknya ada 3.770 hasil penelitian per tahun. Selain itu, ada 400-an penelitian yang dibiayai oleh Diktis. Sehingga, total berjumlah 4.170 judul penelitian yang dibiayai dari DIPA Kementerian Agama,” ungkap Suwendi.
Jumlah itu, belum termasuk penelitian dalam bentuk skripsi, tesis, dan disertasi. Setiap tahun, untuk skripsi saja bisa mencapai 204.000 judul, belum lagi tesis dan disertasi. Ini tentu jumlah yang luar biasa. “Pertanyaannya, dari jumlah riset yang demikian banyak, mana penelitian yang terbaik itu? Inilah yang akan dijawab dalam event BCRR ini,” papar doktor Pendidikan Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam kegiatan BCRR, akan dilakukan seleksi penelitian terbaik dari masing-masing PTKIN dan Kopertais. Semua hasil riset, akan dikelompokkan dalam empat rumpun ilmu, yaitu: studi Islam (tafaqquh fiddin), sosial humaniora, sains dan teknologi, serta integrasi Ilmu. Semua akan dinilai berdasarkan beberapa indikator, antara lain: inovasi, novelty, teori dan metodologi, kualitas penerbitan/jurnal, dan nilai kemanfaatan bagi pengembangan keilmuan dan masyarakat.
Informasi lengkap tentang mekanisme BCRR telah dijelaskan dalam edaran Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Nomor B-888.1/DJ.I/Dt.I.III/HM.01/10/2022 tanggal 10 Oktober 2022 tentang Penyelenggaraan The 2nd Biannual Conference on Research Results (BCRR II) Tahun 2022. Adapun informasi penyelenggaraan BCRR dapat diakses melalui website https://bcrr.iaingorontalo.ac.id.
(mpw)