Sejarah, Tokoh, Tujuan, dan Makna di Balik Hari Sumpah Pemuda
loading...
A
A
A
JAKARTA - Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2022 jatuh pada hari ini, Jumat (28/10/2022). Bagaimana sejarah, tokoh, tujuan, dan makna di balik peristiwa bersejarah ini patut diketahui untuk menambah wawasan.
Sumpah Pemuda dikenal sebagai sebuah tonggak dalam sejarah Indonesia yang tidak dapat dilepaskan dari organisasi kepemudaan seperti Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI). PPPI ini lahir pada Kongres Pemuda pertama pada 30 April-2 Mei 1926.
Kongres Pemuda adalah sebuah kongres nasional yang diadakan dua kali di Jakarta. Peserta kongres berasal dari organisasi kepemudaan daerah dari seluruh Indonesia yang memiliki cita-cita yang sama mengenai persatuan dan kesatuan Indonesia.
Di Kongres Pemuda II, peserta yang hadir bukan hanya dari PPPI dan peserta dari Kongres Pemuda I, tapi juga ada dari organisasi kepemudaan lainnya seperti Jong Java, Jong Bataks Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Katholikee Jongelingen Bond, Pemuda Kaum Betawi, Sekar Rukun, dan organisasi lainnya. Bahkan, di Kongres Pemuda II ini juga dihadiri oleh perwakilan pemuda peranakan Tionghoa di Indonesia.
Baca juga: 28 Oktober Hari Sumpah Pemuda, Ini 3 Lokasi Bersejarah yang Wajib Kamu Tahu
Misalnya seperti Kwee Thiam Hiong yang merupakan anggota Jong Sumatranen Bond, serta pemuda lainnya seperti Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok, dan Tjio Djien Kwie. Ada juga Sie Kok Liong, yakni pemilik gedung asrama pelajar yang menjadi saksi bersejarah dalam perumusan Sumpah Pemuda. Gedung tersebut terletak di Jalan Kramat Raya 106, Jakarta Pusat, dan kini sudah diabadikan menjadi Museum Sumpah Pemuda.
Dikutip dari laman resmi Ruangguru, kongres inilah yang menjadi awal mula wujud persatuan bangsa. Walaupun masing-masing berasal dari latar belakang budaya yang berbeda, para pemuda di kongres ini semua memiliki cita-cita yang sama. Hal ini bisa dilihat dari tujuan diadakannya Kongres Pemuda.
Tujuan Kongres Pemuda 1 (30 April-2 Mei 1926)
1. Memajukan persatuan dan kebangsaan Indonesia
2. Menguatkan hubungan antar sesama perkumpulan pemuda kebangsaan di Tanah Air.
Tujuan Kongres Pemuda II (27-28 Oktober 1928)
1. Melahirkan cita-cita semua perkumpulan pemuda Indonesia
2. Membicarakan beberapa masalah pergerakan pemuda Indonesia
3. Memperkuat kesadaran kebangsaan dan memperteguh persatuan Indonesia.
Dalam pelaksanaannya pun, panitia dalam Kongres Pemuda II berasal dari berbagai pemuda dengan latar belakang budaya yang berbeda. Tidak cuma perwakilan dari berbagai daerah, Kongres Pemuda II turut dihadiri juga oleh Mohammad Yamin, yang nantinya menjadi inisiator Sumpah Pemuda, dan juga komposer legendaris Indonesia, Wage Rudolf Supratman, yang nantinya membawakan lagu karangannya dalam kongres ini.
Baca juga: Kemenag Gelar Puncak Festival dan Gebyar Pendidikan Agama Islam 2022
Sementara untuk susunan panitia Kongres Pemuda II yaitu:
Ketua : Sugondo Djojopuspito (PPPI)
Wakil Ketua: R.M. Joko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris: Muhammad Yamin (Jong Sumatran Bond)
Bendahara: Amir Sjarifudin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I: Johan Mohammad Cai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II: R. Katjasoengkana (Pemuda Indonesia)
Pembantu III: R.C.I Sendoek (Jong Celebes)
Pembantu IV Johannes Leimena (Jong Ambon)
Pembantu V: Mohammad Rochjani Su-ud (Pemuda Kaum Betawi).
Lahirnya Sumpah Pemuda
Isi dari Sumpah Pemuda baru mulai diinisiasi saat Kongres Pemuda II berjalan. Ketika kongres menuju akhir acara, Moh Yamin memberi memberi secarik kertas kepada Soegondo selaku pimpinan kongres sambil berbisik, “Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie”. Artinya, “Saya mempunyai suatu formulasi yang lebih elegan untuk keputusan kongres ini”. Kemudian Soegondo menyetujui, dan secarik kertas ini diedarkan ke para peserta kongres lainnya.
Karena mendapat respon yang positif, Moh Yamin pun menjelaskan secara detail, apa maksud dari hal yang dia tulis di secarik kertas itu. Isinya tak lain dan tak bukan adalah, tiga poin yang kini dikenal sebagai Sumpah Pemuda.
Makna Sumpah Pemuda
Setelah mengenal sejarah dan tokoh di balik lahirnya Hari Sumpah Pemuda, lalu sebenarnya apa makna Sumpah Pemuda itu sendiri? Menurut buku Makna Sumpah Pemuda oleh Sri Sudarmiyatun menjelaskan tentang itu, yakni untuk membangkitkan dan menegaskan bahwa seluruh rakyat Indonesia adalah satu.
Dengan adanya Sumpah Pemuda itu maka perjuangan rakyat Indonesia yang semula bersifat kedaerahan kini sudah menjadi satu kesatuan yang utuh dan kuat.
Isi Sumpah Pemuda inilah yang dijadikan pedoman dalam menumbuhkembangkan rasa cinta Tanah Air, satu bangsa, dan satu bahasa yakni Indonesia.
Lihat Juga: Anak Pemulung Ini Raih Penghargaan dari Kemenpora di Momen Sumpah Pemuda, Berikut Kisahnya
Sumpah Pemuda dikenal sebagai sebuah tonggak dalam sejarah Indonesia yang tidak dapat dilepaskan dari organisasi kepemudaan seperti Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI). PPPI ini lahir pada Kongres Pemuda pertama pada 30 April-2 Mei 1926.
Kongres Pemuda adalah sebuah kongres nasional yang diadakan dua kali di Jakarta. Peserta kongres berasal dari organisasi kepemudaan daerah dari seluruh Indonesia yang memiliki cita-cita yang sama mengenai persatuan dan kesatuan Indonesia.
Di Kongres Pemuda II, peserta yang hadir bukan hanya dari PPPI dan peserta dari Kongres Pemuda I, tapi juga ada dari organisasi kepemudaan lainnya seperti Jong Java, Jong Bataks Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Katholikee Jongelingen Bond, Pemuda Kaum Betawi, Sekar Rukun, dan organisasi lainnya. Bahkan, di Kongres Pemuda II ini juga dihadiri oleh perwakilan pemuda peranakan Tionghoa di Indonesia.
Baca juga: 28 Oktober Hari Sumpah Pemuda, Ini 3 Lokasi Bersejarah yang Wajib Kamu Tahu
Misalnya seperti Kwee Thiam Hiong yang merupakan anggota Jong Sumatranen Bond, serta pemuda lainnya seperti Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok, dan Tjio Djien Kwie. Ada juga Sie Kok Liong, yakni pemilik gedung asrama pelajar yang menjadi saksi bersejarah dalam perumusan Sumpah Pemuda. Gedung tersebut terletak di Jalan Kramat Raya 106, Jakarta Pusat, dan kini sudah diabadikan menjadi Museum Sumpah Pemuda.
Dikutip dari laman resmi Ruangguru, kongres inilah yang menjadi awal mula wujud persatuan bangsa. Walaupun masing-masing berasal dari latar belakang budaya yang berbeda, para pemuda di kongres ini semua memiliki cita-cita yang sama. Hal ini bisa dilihat dari tujuan diadakannya Kongres Pemuda.
Tujuan Kongres Pemuda 1 (30 April-2 Mei 1926)
1. Memajukan persatuan dan kebangsaan Indonesia
2. Menguatkan hubungan antar sesama perkumpulan pemuda kebangsaan di Tanah Air.
Tujuan Kongres Pemuda II (27-28 Oktober 1928)
1. Melahirkan cita-cita semua perkumpulan pemuda Indonesia
2. Membicarakan beberapa masalah pergerakan pemuda Indonesia
3. Memperkuat kesadaran kebangsaan dan memperteguh persatuan Indonesia.
Dalam pelaksanaannya pun, panitia dalam Kongres Pemuda II berasal dari berbagai pemuda dengan latar belakang budaya yang berbeda. Tidak cuma perwakilan dari berbagai daerah, Kongres Pemuda II turut dihadiri juga oleh Mohammad Yamin, yang nantinya menjadi inisiator Sumpah Pemuda, dan juga komposer legendaris Indonesia, Wage Rudolf Supratman, yang nantinya membawakan lagu karangannya dalam kongres ini.
Baca juga: Kemenag Gelar Puncak Festival dan Gebyar Pendidikan Agama Islam 2022
Sementara untuk susunan panitia Kongres Pemuda II yaitu:
Ketua : Sugondo Djojopuspito (PPPI)
Wakil Ketua: R.M. Joko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris: Muhammad Yamin (Jong Sumatran Bond)
Bendahara: Amir Sjarifudin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I: Johan Mohammad Cai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II: R. Katjasoengkana (Pemuda Indonesia)
Pembantu III: R.C.I Sendoek (Jong Celebes)
Pembantu IV Johannes Leimena (Jong Ambon)
Pembantu V: Mohammad Rochjani Su-ud (Pemuda Kaum Betawi).
Lahirnya Sumpah Pemuda
Isi dari Sumpah Pemuda baru mulai diinisiasi saat Kongres Pemuda II berjalan. Ketika kongres menuju akhir acara, Moh Yamin memberi memberi secarik kertas kepada Soegondo selaku pimpinan kongres sambil berbisik, “Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie”. Artinya, “Saya mempunyai suatu formulasi yang lebih elegan untuk keputusan kongres ini”. Kemudian Soegondo menyetujui, dan secarik kertas ini diedarkan ke para peserta kongres lainnya.
Karena mendapat respon yang positif, Moh Yamin pun menjelaskan secara detail, apa maksud dari hal yang dia tulis di secarik kertas itu. Isinya tak lain dan tak bukan adalah, tiga poin yang kini dikenal sebagai Sumpah Pemuda.
Makna Sumpah Pemuda
Setelah mengenal sejarah dan tokoh di balik lahirnya Hari Sumpah Pemuda, lalu sebenarnya apa makna Sumpah Pemuda itu sendiri? Menurut buku Makna Sumpah Pemuda oleh Sri Sudarmiyatun menjelaskan tentang itu, yakni untuk membangkitkan dan menegaskan bahwa seluruh rakyat Indonesia adalah satu.
Dengan adanya Sumpah Pemuda itu maka perjuangan rakyat Indonesia yang semula bersifat kedaerahan kini sudah menjadi satu kesatuan yang utuh dan kuat.
Isi Sumpah Pemuda inilah yang dijadikan pedoman dalam menumbuhkembangkan rasa cinta Tanah Air, satu bangsa, dan satu bahasa yakni Indonesia.
Lihat Juga: Anak Pemulung Ini Raih Penghargaan dari Kemenpora di Momen Sumpah Pemuda, Berikut Kisahnya
(nnz)