Keren! Pelajar di Jabar Berbagi Informasi lewat Podcast hingga Stand Up Commedy

Jum'at, 04 November 2022 - 08:57 WIB
loading...
A A A
"Sehingga (setiap lulusan) mampu berdaya saing menuju terwujudnya masyarakat Jawa Barat yang mandiri, dinamis dan sejahtera," kata Nonong, Kamis (3/11/2022).

Nonong menjelaskan, dalam spirit Beca Mang Odik, setiap SMA/SMK/SLB diharapkan mampu menghidupkan learning community alami dalam entitas guru atau tenaga kependidikan (GTK). Beca Mang Odik juga memiliki filosofi mendorong dari belakang, seperti yang lazim dilakukan oleh penarik becak.

"Ini senada dengan makna dari Tut Wuri Handayani, bahawa dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan," tuturnya.

Dalam pelaksanaannya, lanjut Nonong, Beca Mang Odik ditayangkan melalui media audio visual dengan ragam materi yang bisa dipilih, termasuk tema yang bakal diangkat.

Setiap sekolah juga bebas menentukan tema dan jenis media audio visual sepanjang sesuai dengan ketentuan khusus.

"Intinya penayangan program Beca Mang Odik melalui media audio visual dengan ragam yang bisa dipilih pada ketentuan khusus. Program ini diikuti oleh seluruh sekolah di Wilayah I Jawa Barat baik itu SMA, SMK maupun SLB," paparnya.

Nonong menyebutkan, materi Beca Mang Odik ditayangkan melalui media audio dan visual, baik lewat podcast, talk show narasumber atau tokoh, diskusi pendidikan terkait persoalan kekinian atau informasi update, bahkan hingga paparan narasi serta stand up comedy.

"Jadi salurannya jelas melalui media audio visual, apakah itu melalui podcast, talk show dengan tokoh, diskusi, bahkan stand up comedy yang semuanya bisa ditayangkan secara audio visual," jelas Nonong.

Disinggung kriteria materi penayangan, Nonong menjelaskan bahwa materi terdiri dari 40 persen bernuansa budaya Jabar, 20 persen info sekolah, dan 40 persen hiburan. Pihaknya juga memberikan keleluasaan tema melalui kriteria khusus yang dapat menjadi alternatif pilihan atau acuan penayangan penyajian bagi tiap sekolah.

"Adapun tema yang dipilih setiap sekolah, seperti kegiatan religius, praktik unggulan dalam proses pembelajaran, profil dan tokoh inspiratif baik dari lingkungan siswa, GTK maupun tokoh di wilayah sekolah dan sekitarnya. Tema penayangan juga dapat dipilih dari sejarah, seni budaya, sosial ekosoni yang menarik, serta budaya kearifan lokal di wilayah setempat," paparnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2202 seconds (0.1#10.140)