Indonesia Bebas Karies 2030, FKG Usakti Kenalkan Aplikasi Pendeteksi Gigi Berlubang

Jum'at, 04 November 2022 - 21:56 WIB
loading...
Indonesia Bebas Karies 2030, FKG Usakti Kenalkan Aplikasi Pendeteksi Gigi Berlubang
Dosen FKG Universitas Trisakti Ratna Laksmiastuti menghadiri kegiatan Hands On Pre Forum Ilmiah (FORIL) XIII 2022. di FKG Usakti. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Trisakti kembali menggelar kegiatan Hands On Pre Forum Ilmiah (FORIL) XIII 2022. Kegiatan yang diselenggarakan di Kampus B FKG ini diikuti oleh para dokter gigi dari berbagai daerah di Indonesia.

Kegiatan ilmiah yang mengusung tema “Caries Risk Assessment in Children by Computer Programming (Penilaian Risiko Karies pada Anak Menggunakan Program Aplikasi Komputer)” dihadiri sejumlah pembicara. Antara lain, Dosen FKG Universitas Trisakti Ratna Laksmiastuti Octavian, Tri Erri Astoeti, Labiba Idzni Marjani, serta Ahli IT Faisal Johan Atletiko.

”Karies atau gigi berlubang sampai saat ini masih merupakan penyakit gigi dan mulut yang paling banyak ditemukan pada anak. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) atas rekomendasi WHO, pada 2015 mencanangkan anak Indonesia usia 12 tahun bebas karies di 2030,” kata Dosen FKG Universitas Trisakti, Ratna Laksmiastuti Octavian, Jumat (4/11/2022).



Menurut Ratna, telah banyak upaya yang dilakukan tetapi prevalensi karies anak Indonesia masih tinggi. Hands On ini menawarkan alternatif upaya untuk membantu menurunkan prevalensi karies anak Indonesia, yaitu berupa program perangkat lunak komputer.



”Software interaktif yang berisi interaksi antara karies dan faktor risikonya yang akan muncul sebagai animasi suatu penilaian tingkat risiko karies beserta manajemennya. Software ini akan membantu pekerjaan dokter gigi untuk mengetahui profil kariogenik pasiennya, dan manajeman yang dapat dilakukan. Software ini dapat diunduh di website risikokaries.com,” katanya.

Keunggulan software ini adalah berdasarkan filosofi dan realita kedekatan ibu dan anak, valid karena base on research, praktis dan dapat diakses secara mudah dan gratis oleh semua Dokter Gigi di mana pun berada. Manfaat software ini adalah mampu mengidentifikasi individu rentan, motivasi-edukasi pasien, alat kontrol karies, manajemen efektif. Termasuk menjadi alat diagnostik klinik, sarana pemanggilan ulang, alat skrining, sarana evaluasi dan rekam medis, dan sebagainya.

”Penilaian risiko karies yang salah satunya dapat dilakukan dengan software ini, merupakan tindakan preventif level primer yang dapat menjadi salah satu pilar menuju Indonesia bebas karies 2030,” katanya.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1662 seconds (0.1#10.140)