LMS Berbasis Kurikulum Dukung Ekosistem Sekolah Digital
loading...
A
A
A
JAKARTA - Peranan teknologi semakin dibutuhkan di dunia pendidikan . Tidak hanya bermanfaat untuk guru mengembangkan kompetensinya namun teknologi juga berperan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
Founding President Paideia Educational Solutions Dr. Connie Rasilim mengatakan, memberdayakan guru untuk mampu melihat gambaran besar menuju 2045 dan menghubungkan setiap titik dalam lintasan tersebut dengan berpihak pada murid, adalah sebuah kebutuhan dasar yang mutlak.
"Ini adalah perubahan paradigma dan tugas besar yang tidak dapat dikerjakan sendiri tanpa adanya kolaborasi," katanya melalui siaran pers, Sabtu (5/11/2022).
Dia menjelaskan, setiap guru dan pemangku kepentingan sekolah perlu mampu melihat gambaran besar (big picture) agar dapat menghubungkan setiap titik dalam konteks kehidupan dari setiap pribadi di setiap lokasi.
Baca juga: Nadiem Ungkap Pengalaman Berharganya selama Jadi Mendikbudristek
Hal ini, katanya, yang menjadi dasar dalam mempersiapkan Generasi Emas 2045 yang juga menjadi visi dari kehadiran Guru Kreator Enterprise. Guru Kreator Enterprise adalah Learning Management System (LMS) berbasis kurikulum pertama di Indonesia. LMS ini dikembangkan oleh Paideia Educational Solutions.
LMS karya anak bangsa ini menjadi produk yang memiliki visi untuk memberdayakan guru dan pemangku kepentingan sekolah dalam mendukung pembelajaran dan mengoptimalisasi seluruh sistem yang ada di sekolah, baik akademik maupun non akademik.
Dia menjelaskan, LMS ini menyediakan beragam fitur yang mendukung ekosistem sekolah digital yang dapat digunakan oleh murid, orang tua, guru, kepala sekolah, hingga pihak administrasi sekolah. "Keunikannya adalah pada pendekatan berbasis kurikulum," ujarnya.
Baca juga: Siswa SMP Islam Amalina Unjuk Karya di Pameran DIY
Kurikulum yang bisa dipakai mulai dari Kurikulum Merdeka, K13, Cambridge, International Baccalaureate (IB), bahkan kurikulum yang dibangun dan dikostumisasi sendiri oleh sekolah sesuai dengan konteks dan target profil peserta didik yang hendak dicapai oleh masing-masing sekolah.
Hadirnya LMS berbasis kurikulum ini diharapkan dapat menjadi solusi administratif bagi ekosistem pendidikan di Indonesia agar para pendidik dapat memiliki lebih banyak waktu untuk berinteraksi dengan peserta didiknya.
Founding CEO Paideia Educational Solutions Yoshua Sirait mengemukakan pentingnya mengintegrasikan seluruh kebutuhan dan aktivitas sekolah melalui teknologi digital.
“Saat itu, ketika saya menjadi guru dan selanjutnya menjadi kepala sekolah, saya memimpikan adanya sebuah platform digital pendidikan yang mampu mewadahi kebutuhan guru dan siswa dalam perencanaan dan praktik pembelajaran. Namun disaat yang sama juga mampu memfasilitasi sekolah sebagai sebuah sistem dan memiliki tata kelola operasional yang baik, namun tidak kehilangan esensi, karakteristik dan sekolah tersebut," tuturnya.
"Dan beragam data yang dihasilkan dari data tersebut, dapat menuntun para pemimpin sekolah dalam menghasilkan kebijakan strategis," pungkasnya.
Aplikasi ini menyediakan berbagai macam fitur untuk seluruh operasional sekolah, mulai dari Kustomisasi Kurikulum, Rancangan Kegiatan Belajar-Mengajar, Buku Nilai, Ujian Online, Portofolio, Rapor Digital Otomatis, Sistem Evaluasi Guru dan Staf, Dashboard Analytics dan masih banyak lagi.
Founding President Paideia Educational Solutions Dr. Connie Rasilim mengatakan, memberdayakan guru untuk mampu melihat gambaran besar menuju 2045 dan menghubungkan setiap titik dalam lintasan tersebut dengan berpihak pada murid, adalah sebuah kebutuhan dasar yang mutlak.
"Ini adalah perubahan paradigma dan tugas besar yang tidak dapat dikerjakan sendiri tanpa adanya kolaborasi," katanya melalui siaran pers, Sabtu (5/11/2022).
Dia menjelaskan, setiap guru dan pemangku kepentingan sekolah perlu mampu melihat gambaran besar (big picture) agar dapat menghubungkan setiap titik dalam konteks kehidupan dari setiap pribadi di setiap lokasi.
Baca juga: Nadiem Ungkap Pengalaman Berharganya selama Jadi Mendikbudristek
Hal ini, katanya, yang menjadi dasar dalam mempersiapkan Generasi Emas 2045 yang juga menjadi visi dari kehadiran Guru Kreator Enterprise. Guru Kreator Enterprise adalah Learning Management System (LMS) berbasis kurikulum pertama di Indonesia. LMS ini dikembangkan oleh Paideia Educational Solutions.
LMS karya anak bangsa ini menjadi produk yang memiliki visi untuk memberdayakan guru dan pemangku kepentingan sekolah dalam mendukung pembelajaran dan mengoptimalisasi seluruh sistem yang ada di sekolah, baik akademik maupun non akademik.
Dia menjelaskan, LMS ini menyediakan beragam fitur yang mendukung ekosistem sekolah digital yang dapat digunakan oleh murid, orang tua, guru, kepala sekolah, hingga pihak administrasi sekolah. "Keunikannya adalah pada pendekatan berbasis kurikulum," ujarnya.
Baca juga: Siswa SMP Islam Amalina Unjuk Karya di Pameran DIY
Kurikulum yang bisa dipakai mulai dari Kurikulum Merdeka, K13, Cambridge, International Baccalaureate (IB), bahkan kurikulum yang dibangun dan dikostumisasi sendiri oleh sekolah sesuai dengan konteks dan target profil peserta didik yang hendak dicapai oleh masing-masing sekolah.
Hadirnya LMS berbasis kurikulum ini diharapkan dapat menjadi solusi administratif bagi ekosistem pendidikan di Indonesia agar para pendidik dapat memiliki lebih banyak waktu untuk berinteraksi dengan peserta didiknya.
Founding CEO Paideia Educational Solutions Yoshua Sirait mengemukakan pentingnya mengintegrasikan seluruh kebutuhan dan aktivitas sekolah melalui teknologi digital.
“Saat itu, ketika saya menjadi guru dan selanjutnya menjadi kepala sekolah, saya memimpikan adanya sebuah platform digital pendidikan yang mampu mewadahi kebutuhan guru dan siswa dalam perencanaan dan praktik pembelajaran. Namun disaat yang sama juga mampu memfasilitasi sekolah sebagai sebuah sistem dan memiliki tata kelola operasional yang baik, namun tidak kehilangan esensi, karakteristik dan sekolah tersebut," tuturnya.
"Dan beragam data yang dihasilkan dari data tersebut, dapat menuntun para pemimpin sekolah dalam menghasilkan kebijakan strategis," pungkasnya.
Aplikasi ini menyediakan berbagai macam fitur untuk seluruh operasional sekolah, mulai dari Kustomisasi Kurikulum, Rancangan Kegiatan Belajar-Mengajar, Buku Nilai, Ujian Online, Portofolio, Rapor Digital Otomatis, Sistem Evaluasi Guru dan Staf, Dashboard Analytics dan masih banyak lagi.
(nnz)