Mahasiswa Unair Gagas Alat Pengubah Minyak Jelantah Jadi Biodiesel

Rabu, 09 November 2022 - 07:25 WIB
loading...
Mahasiswa Unair Gagas Alat Pengubah Minyak Jelantah Jadi Biodiesel
Dua Mahasiswa SIKIA UNAIR meraih Juara 3 Esai Tingkat Nasional dengan mengagas BIMATOL. Foto/Tangkap layar laman Unair.
A A A
JAKARTA - Mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) Universitas Airlangga ( Unair ) Banyuwangi Wulan Syarani Asdam dan Dimas Ahmad Nurullah Subhekti meraih juara 3 esa tingkat nasional di ajang yang diselenggarakan di Universitas Jember. Juara itu disabet atas gagasan berupa BIMATOL (Biodiesel Maker Tools).

Wulan selaku ketua tim menuturkan, banyaknya limbah minyak jelantah di daerah Pantai Ancol Banyuwangi menjadi dasar munculnya ide pembuatan BIMATOL. “Hasil dari wawancara tim kepada pemilik warung menunjukkan bahwa para pemilik warung masih belum mengolah limbah minyak goreng sebelum mereka membuangnya,” jelasnya, dikutip dari laman Unair, Rabu (9/11/2022).

Baca juga: Mahasiswa, Ini Tips untuk Lolos Seleksi IISMA Vokasi 2023

Berangkat dari permasalahan tersebut, muncullah gagasan berupa BIMATOL: Biodiesel Maker Tools sebagai Solusi Penanganan Limbah Minyak Jelantah di Pantai Ancol Plengsengan Banyuwangi.

BIMATOL merupakan alat berkapasitas 30 liter yang dapat mengubah minyak jelantah menjadi biodiesel. BIMATOL dilengkapi dengan alat penyaring residu padat, autoklaf, tanki destilasi, tangki penyimpanan dan stasiun bahan bakar.

Pembuatan biodiesel dari minyak jelantah, sambung Wulan, harus melalui proses pengolahan esterifikasi dan transesterifikasi. “Pada tahap esterifikasi, limbah minyak akan dipanaskan pada suhu 60᠐C dan dicampur menggunakan larutan metanol dan H2SO4 lalu diendapkan,” ujarnya.

Sementara itu, pada tahap transesterifikasi minyak akan dipanaskan dan dicampur dengan metanol dan NaOH. Kemudian minyak diendapkan dan akan menghasilkan lapisan biodiesel dan gel gliserol. Nantinya, imbuh Wulan, hasil akhir dari pengolahan minyak jelantah berjumlah 80% dari banyaknya kapasitas penampungan awal atau sekitar 16 liter.

Baca juga: Ini Daftar Lengkap Sekolah Kedinasan Ikatan Dinas dan Non Ikatan Dinas di Indonesia

Wulan menuturkan bahwa dalam mengimplementasikan BIMATOL, perlu adanya kerja sama dari berbagai pihak. “BIMATOL memerlukan strategi dan dukungan dari berbagai stakeholder dan mitra terkait yang berasal dari pemerintah, masyarakat dan mitra ahli,” tuturnya.

Adanya gagasan BIMATOL ini diharapkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan menjadi bahan bakar alternatif bagi nelayan serta menjadi sumber pemasukan bagi masyarakat.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1422 seconds (0.1#10.140)