Gelar Prosesi Wisuda, Unjani Bekali Kompetensi 2.793 Lulusan Terbaiknya
loading...
A
A
A
"Karakter yang bagus ini, karena kami punyanya TNI AD, tentu kita akan mereflikasi karakter yang ada di prajurit TNI AD," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, Unjani juga sudah memiliki lembaga sertifikasi kompetensi. Lembaga sertifikasi tersebut bahkan sudah mengantongi izin dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Sehingga, para mahasiswa yang akan lulus nantinya diberikan berbagai kompetensi. Kompetensi tersebut diharapkan menjadi bekal bagi alumni selain ilmu pengetahuan.
"Jadi itu dua keunggulan yang jadi bekal untuk mahasiswa, termasuk dalam menghadapi berbagai krisis," ucapnya.
Disinggung berapa lulusan yang kali ini sudah tersertifikasi, Prof. Hikmahanto menyebut, hampir 80 persen wisudawan sudah mendapatkannya. Pasalnya setiap mahasiswa yang akan lulus harus memiliki Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI).
Kemudian, kualitas pengajar juga tak luput dari perhatiannya. Selain calon pengajar minimal harus berpredikat Strata 2 (S2), para pengajar di Unjani juga didorong untuk menempuh Strata 3 (S3).
"Lalu sebagian dosen dengan mitra universitas kita di luar negeri, kita sekolahkan di luar negeri. Para dosen ini kita dorong untuk mendapatkan jabatan fungsional yang lebih tinggi," imbuhnya.
Hikmahanto menambahkan, untuk menuju kampus go international, Unjani saat ini memiliki 146 dosen yang memiliki jabatan fungsional dan jabatan fungsional yang lebih tinggi. Para mahasiswa dan dosen di Unjani pun terus digenjot untuk memperluas perspektifnya guna menunjang kampus go international.
Sementara itu, Ketua Ikatan Alumni (IKA) Unjani, Ali Hamdan Bogra mengatakan, pihaknya akan berusaha menjalankan dan mengembangkan program-program yang sudah ada sebelumnya, salah satunya membuat setiap lulusan Unjani guyub dengan lingkungan sekitarnya.
Selanjutnya, IKA juga akan membantu peningkatan sumber daya manusia (SDM) lulusan Unjani mengingat kemajuan suatu negara ditentukan oleh kualitas SDM itu sendiri.
Selain itu, lanjutnya, Unjani juga sudah memiliki lembaga sertifikasi kompetensi. Lembaga sertifikasi tersebut bahkan sudah mengantongi izin dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Sehingga, para mahasiswa yang akan lulus nantinya diberikan berbagai kompetensi. Kompetensi tersebut diharapkan menjadi bekal bagi alumni selain ilmu pengetahuan.
"Jadi itu dua keunggulan yang jadi bekal untuk mahasiswa, termasuk dalam menghadapi berbagai krisis," ucapnya.
Disinggung berapa lulusan yang kali ini sudah tersertifikasi, Prof. Hikmahanto menyebut, hampir 80 persen wisudawan sudah mendapatkannya. Pasalnya setiap mahasiswa yang akan lulus harus memiliki Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI).
Kemudian, kualitas pengajar juga tak luput dari perhatiannya. Selain calon pengajar minimal harus berpredikat Strata 2 (S2), para pengajar di Unjani juga didorong untuk menempuh Strata 3 (S3).
"Lalu sebagian dosen dengan mitra universitas kita di luar negeri, kita sekolahkan di luar negeri. Para dosen ini kita dorong untuk mendapatkan jabatan fungsional yang lebih tinggi," imbuhnya.
Hikmahanto menambahkan, untuk menuju kampus go international, Unjani saat ini memiliki 146 dosen yang memiliki jabatan fungsional dan jabatan fungsional yang lebih tinggi. Para mahasiswa dan dosen di Unjani pun terus digenjot untuk memperluas perspektifnya guna menunjang kampus go international.
Sementara itu, Ketua Ikatan Alumni (IKA) Unjani, Ali Hamdan Bogra mengatakan, pihaknya akan berusaha menjalankan dan mengembangkan program-program yang sudah ada sebelumnya, salah satunya membuat setiap lulusan Unjani guyub dengan lingkungan sekitarnya.
Selanjutnya, IKA juga akan membantu peningkatan sumber daya manusia (SDM) lulusan Unjani mengingat kemajuan suatu negara ditentukan oleh kualitas SDM itu sendiri.