Sejarah STOVIA, Sekolah Kedokteran Zaman Belanda Penghasil Pahlawan Nasional Indonesia
loading...
A
A
A
Baca juga : Dokter Anak Tegaskan Indonesia Belum Siap Buka Kegiatan Sekolah
Kemudian, lulusan STOVIA juga berperan dalam menangani wabah penyakit yang muncul pada tahun 1911. Dengan adanya sekolah ini tentu memberikan pengaruh besar bagi dunia kesehatan Hindia Belanda kala itu.
Kebanyakan siswa kedokteran ini berasal dari kalangan berada, STOVIA juga turut memberi pengaruh dalam hal sosial politik. Karenanya para siswa tidak hanya diajarkan tentang ilmu medis saja, namun juga tentang nasionalisme dan pentingnya kemerdekaan.
STOVIA terletak di Weltevreden, pusat Kota Batavia yang juga pusat kegiatan politik, ekonomi,dan kebudayaan.
Puncak pemikiran dari siswa STOVIA yaitu ketika dokter Wahidin Soedirihuesodo di bawah pimpinan dokter Soetomo mendeklarasikan organisasi Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908.
Beberapa tokoh Pahlawan Nasional juga turut tercipta lewat lembaga pendidikan buatan Belanda ini. Sebut saja seperti dr. Sutomo, dr. Cipto Mangunkusumo, Gunawan, Suraji, dan R.T. Ario Tirtokusumo.
Mereka adalah para aktivis intelektual sekaligus pendiri Boedi Oetomo, yakni organisasi pertama di masa pergerakan nasional.
Kemudian, lulusan STOVIA juga berperan dalam menangani wabah penyakit yang muncul pada tahun 1911. Dengan adanya sekolah ini tentu memberikan pengaruh besar bagi dunia kesehatan Hindia Belanda kala itu.
Kebanyakan siswa kedokteran ini berasal dari kalangan berada, STOVIA juga turut memberi pengaruh dalam hal sosial politik. Karenanya para siswa tidak hanya diajarkan tentang ilmu medis saja, namun juga tentang nasionalisme dan pentingnya kemerdekaan.
STOVIA terletak di Weltevreden, pusat Kota Batavia yang juga pusat kegiatan politik, ekonomi,dan kebudayaan.
Puncak pemikiran dari siswa STOVIA yaitu ketika dokter Wahidin Soedirihuesodo di bawah pimpinan dokter Soetomo mendeklarasikan organisasi Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908.
Beberapa tokoh Pahlawan Nasional juga turut tercipta lewat lembaga pendidikan buatan Belanda ini. Sebut saja seperti dr. Sutomo, dr. Cipto Mangunkusumo, Gunawan, Suraji, dan R.T. Ario Tirtokusumo.
Mereka adalah para aktivis intelektual sekaligus pendiri Boedi Oetomo, yakni organisasi pertama di masa pergerakan nasional.
(bim)