UIN Walisongo Semarang Berikan Gelar Doktor Kehormatan kepada KH Shodiq Hamzah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang akan memberikan gelar Doktor Kehormatan atau Doktor Honoris Causa (Dr. HC) kepada K.H. Shodiq Hamzah dalam bidang Ilmu Tafsir pada Selasa (29/11/2022).
Rencananya, penerimaan penganugerahan yang diusulkan oleh Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum) ini akan dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB di Aula 2 Kampus 3 UIN Walisongo Semarang.
Pemberian gelar Dr. HC kepada Pengasuh Pondok Pesantren Ash-Shodiqiyah Jln. Sawah Besar Timur 1 No. 99 RT 09/ RW 02 Kaligawe Semarang ini karena gagasan dan pemikirannya yang dituangkan dalam karya-karyanya.
Ada 38 buku yang sudah ditulisnya: 35 buku di antaranya sudah diterbitkan. Di antara karya Kiai alumni Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak ini berupa kitab tafsir monumental berbahasa Jawa kromo 30 Juz berjudul al-Bayan fi Ma’rifati Ma’ani al-Qur’an.
Tafsir al-Bayan termasuk salah satu tafsir yang menggunakan bahasa Jawi Latin sebagai media penulisannya. Tafsir al-Bayan ditulis menggunakan bahasa Jawa kromo.
Sistematika tafsir al-Bayan mengikuti urutan ayat-ayatnya atau biasa disebut mushafi, yaitu berpedoman pada susunan ayat dan surat dalam mushaf, dimulai dari surat al-Fatihah sampai surat al-Nash.
Kiai Shodiq, sapaan akrabnya, dalam aktivitas berdakwah sangat memahami kultural masyarakat setempat. Hal tersebut tercermin dalam pilihan menggunakan bahasa Jawa kromo dalam kajian tafsir ini khususnya para jamaah thariqah Naqsyabandiyah, jamaah haji yang tergabung dalam bimbingan beliau dan santri-santrinya, baik yang mukim maupun ngalong.
K.H. Shodiq Hamzah, Pengasuh Pondok Pesantren Ash-Shodiqiyah Jln. Sawah Besar Timur 1 No. 99 Kaligawe Semarang
Selain dalam bentuk karya ilmiah, Kiai kelahiran Demak 1 Januari 1954 ini juga berkiprah dalam aktivitas sosial dan keagamaan.
Ia tercatat Pendiri dan Pengasuh PP. Asshodiqiyah Semarang, Pendiri dan pembimbing KBIHU Asshodiqiyah Semarang, Penasehat Masjid Agung Jawa Tengah, Penasehat MUI Jawa Tengah, dan Rais Syuriyah PCNU Kota Semarang (1998-2000 dan 2010-2015).
Jabatan lainnya, anggota Dewan Syari’ah Forum Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Pusat, Pengurus JATMAN Idharah Wustha, Pendiri Yayasan Pendidikan Al-Fattah Sayung, Demak dan Salah satu pemrakarsa berdirinya Universitas Wahid Hasyim Semarang.
Atas berbagai karya dan kiprahnya tersebut, para Promotor dan Co-Promotor yang terdiri dari Prof. Dr. K.H. Ridlwan Nashir, M.A. (Promotor), Prof. Dr. H. Imam Taufiq, M.Ag. (Co Promotor) dan Prof. Dr. H. Ahmad Rofiq, M.A. (Co Promotor) menilai kiprahnya memberikan kontribusi yang signifikan dalam pendidikan Islam terutama dalam bidang Ilmu Tafsir.
Atas kontribusinya tersebut, UIN Walisongo memberikan gelar Dr. HC sebagai bentuk apresiasi kepada KH. Shodiq Hamzah di bidang Ilmu Tafsir.
Kiai Shodiq yang merupakan putra pasangan K.H. Hamzah Utsman dan Nyai Hj. Rohanah ini, akan menyampaikan pidato penganugerahan Gelar Kehormatan yang berjudul AL-QUR’AN DAN SPIRIT BILISANI QAUMIH: Ikhtiar Melestarikan Risalah Agama dalam Bingkai Kearifan Lokal.
Rencananya, penerimaan penganugerahan yang diusulkan oleh Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum) ini akan dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB di Aula 2 Kampus 3 UIN Walisongo Semarang.
Pemberian gelar Dr. HC kepada Pengasuh Pondok Pesantren Ash-Shodiqiyah Jln. Sawah Besar Timur 1 No. 99 RT 09/ RW 02 Kaligawe Semarang ini karena gagasan dan pemikirannya yang dituangkan dalam karya-karyanya.
Ada 38 buku yang sudah ditulisnya: 35 buku di antaranya sudah diterbitkan. Di antara karya Kiai alumni Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak ini berupa kitab tafsir monumental berbahasa Jawa kromo 30 Juz berjudul al-Bayan fi Ma’rifati Ma’ani al-Qur’an.
Tafsir al-Bayan termasuk salah satu tafsir yang menggunakan bahasa Jawi Latin sebagai media penulisannya. Tafsir al-Bayan ditulis menggunakan bahasa Jawa kromo.
Sistematika tafsir al-Bayan mengikuti urutan ayat-ayatnya atau biasa disebut mushafi, yaitu berpedoman pada susunan ayat dan surat dalam mushaf, dimulai dari surat al-Fatihah sampai surat al-Nash.
Kiai Shodiq, sapaan akrabnya, dalam aktivitas berdakwah sangat memahami kultural masyarakat setempat. Hal tersebut tercermin dalam pilihan menggunakan bahasa Jawa kromo dalam kajian tafsir ini khususnya para jamaah thariqah Naqsyabandiyah, jamaah haji yang tergabung dalam bimbingan beliau dan santri-santrinya, baik yang mukim maupun ngalong.
K.H. Shodiq Hamzah, Pengasuh Pondok Pesantren Ash-Shodiqiyah Jln. Sawah Besar Timur 1 No. 99 Kaligawe Semarang
Selain dalam bentuk karya ilmiah, Kiai kelahiran Demak 1 Januari 1954 ini juga berkiprah dalam aktivitas sosial dan keagamaan.
Ia tercatat Pendiri dan Pengasuh PP. Asshodiqiyah Semarang, Pendiri dan pembimbing KBIHU Asshodiqiyah Semarang, Penasehat Masjid Agung Jawa Tengah, Penasehat MUI Jawa Tengah, dan Rais Syuriyah PCNU Kota Semarang (1998-2000 dan 2010-2015).
Jabatan lainnya, anggota Dewan Syari’ah Forum Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Pusat, Pengurus JATMAN Idharah Wustha, Pendiri Yayasan Pendidikan Al-Fattah Sayung, Demak dan Salah satu pemrakarsa berdirinya Universitas Wahid Hasyim Semarang.
Atas berbagai karya dan kiprahnya tersebut, para Promotor dan Co-Promotor yang terdiri dari Prof. Dr. K.H. Ridlwan Nashir, M.A. (Promotor), Prof. Dr. H. Imam Taufiq, M.Ag. (Co Promotor) dan Prof. Dr. H. Ahmad Rofiq, M.A. (Co Promotor) menilai kiprahnya memberikan kontribusi yang signifikan dalam pendidikan Islam terutama dalam bidang Ilmu Tafsir.
Atas kontribusinya tersebut, UIN Walisongo memberikan gelar Dr. HC sebagai bentuk apresiasi kepada KH. Shodiq Hamzah di bidang Ilmu Tafsir.
Kiai Shodiq yang merupakan putra pasangan K.H. Hamzah Utsman dan Nyai Hj. Rohanah ini, akan menyampaikan pidato penganugerahan Gelar Kehormatan yang berjudul AL-QUR’AN DAN SPIRIT BILISANI QAUMIH: Ikhtiar Melestarikan Risalah Agama dalam Bingkai Kearifan Lokal.
(mpw)