Kisah Inspiratif 3 Pendidik Berjuang Pulihkan Pembelajaran untuk Atasi Learning Loss
loading...
A
A
A
JAKARTA - Adanya pandemi Covid-19 dinilai mempengaruhi literasi dan numerasi di Indonesia hingga learning loss . Sejumlah pendidik pun berbagi praktik baik untuk pemulihan pembelajaran yang berpusat kepada anak.
Pada acara Temu Inovasi ke-14 “Transformasi Pembelajaran: Sampai di Mana Perjalanan Kita?” yang dihadiri berbagai pemangku kepentingan pendidikan dari sejumlah daerah juga menjadi ruang berbagi kisah praktik inspiratif untuk memulihkan pembelajaran siswa.
Niayah, Kepala Madrasah Ibtidaiyah I Muhammadiyah (MIM) 16 Paciran Lamongan, Jawa Timur, misalnya, bercerita tentang transformasi pembelajaran melalui penyebarluasan literasi dalam komunitas belajar untuk mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).
Sebagai Koordinator Daerah (Korda) pelaksanaan program INOVASI-Literasi di daerahnya, Niayah harus melaksanakan program literasi di 10 lembaga SD/MI di tengah pandemi. Ia pun bekerja sama dengan Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jatim pada 2020. Ia mengembangkan program literasi di MIM 16, yakni berupa literasi Al-Quran dan literasi membaca yang menyeluruh bagi para siswa.
Baca juga: Nabila Jandini, Siswi SMP Juara Debat Internasional 2022 di Yale University Amerika Serikat
Bersama para guru, ia melakukan bedah kelas, membuat jam khusus membaca, merenovasi perpustakaan, membuat pojok baca di kelas dan lorong sekolah, membuat program tahfidz Quran dan kompetisi-kompetisi literasi di madrasahnya. Upaya itu berhasil sehingga diadopsi oleh hampir seluruh SD dan MIM di Kabupaten Lamongan.
“Seluruh kegiatan diseminasi ini dilakukan dengan pendanaan mandiri yang didasarkan pada kesadaran untuk melakuan perubahan terutama untuk MIM. Selama ini memang sangat jarang ada program pelatihan dan pendampingan yang memang ditujukan untuk madrasah. Dengan bermitra dengan INOVASI, guru banyak mendapatkan kesempatan berkolaborasi dengan madrasah lain dan mendapatkan pengembangan kapasitas untuk mengajar yang menyenangkan,” katanya, melalui siaran pers, Rabu (7/12/2022).
Kisah inspiratif lainnya disampaikan oleh Kepala Sekolah Dasar Masehi Mbatakapidu, Sumba Timur, NTT Yunitha May Atanumba mengenai transformasi pembelajaran bahwa pembelajaran yang dirancang oleh guru yang dulu berpusat pada guru sekarang sudah berpusat pada siswa.
“Melalui kegiatan KKG kami berkolaborasi untuk menyusun modul ajar, membuat media bersama, melakukan simulasi dan refleksi. Jika sebelumnya guru belum melakukan asesmen pembelajaran, sekarang guru wajib melakukan asesmen awal pembelajaran dan memetakan kemampuan siswa,” tambahnya.
Baca juga: Kreatif, Siswa MAN 2 Banyumas Buat Modifikasi Sepeda Listrik Keren
Pada acara Temu Inovasi ke-14 “Transformasi Pembelajaran: Sampai di Mana Perjalanan Kita?” yang dihadiri berbagai pemangku kepentingan pendidikan dari sejumlah daerah juga menjadi ruang berbagi kisah praktik inspiratif untuk memulihkan pembelajaran siswa.
Niayah, Kepala Madrasah Ibtidaiyah I Muhammadiyah (MIM) 16 Paciran Lamongan, Jawa Timur, misalnya, bercerita tentang transformasi pembelajaran melalui penyebarluasan literasi dalam komunitas belajar untuk mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).
Sebagai Koordinator Daerah (Korda) pelaksanaan program INOVASI-Literasi di daerahnya, Niayah harus melaksanakan program literasi di 10 lembaga SD/MI di tengah pandemi. Ia pun bekerja sama dengan Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jatim pada 2020. Ia mengembangkan program literasi di MIM 16, yakni berupa literasi Al-Quran dan literasi membaca yang menyeluruh bagi para siswa.
Baca juga: Nabila Jandini, Siswi SMP Juara Debat Internasional 2022 di Yale University Amerika Serikat
Bersama para guru, ia melakukan bedah kelas, membuat jam khusus membaca, merenovasi perpustakaan, membuat pojok baca di kelas dan lorong sekolah, membuat program tahfidz Quran dan kompetisi-kompetisi literasi di madrasahnya. Upaya itu berhasil sehingga diadopsi oleh hampir seluruh SD dan MIM di Kabupaten Lamongan.
“Seluruh kegiatan diseminasi ini dilakukan dengan pendanaan mandiri yang didasarkan pada kesadaran untuk melakuan perubahan terutama untuk MIM. Selama ini memang sangat jarang ada program pelatihan dan pendampingan yang memang ditujukan untuk madrasah. Dengan bermitra dengan INOVASI, guru banyak mendapatkan kesempatan berkolaborasi dengan madrasah lain dan mendapatkan pengembangan kapasitas untuk mengajar yang menyenangkan,” katanya, melalui siaran pers, Rabu (7/12/2022).
Kisah inspiratif lainnya disampaikan oleh Kepala Sekolah Dasar Masehi Mbatakapidu, Sumba Timur, NTT Yunitha May Atanumba mengenai transformasi pembelajaran bahwa pembelajaran yang dirancang oleh guru yang dulu berpusat pada guru sekarang sudah berpusat pada siswa.
“Melalui kegiatan KKG kami berkolaborasi untuk menyusun modul ajar, membuat media bersama, melakukan simulasi dan refleksi. Jika sebelumnya guru belum melakukan asesmen pembelajaran, sekarang guru wajib melakukan asesmen awal pembelajaran dan memetakan kemampuan siswa,” tambahnya.
Baca juga: Kreatif, Siswa MAN 2 Banyumas Buat Modifikasi Sepeda Listrik Keren