Mendikbudristek Minta Pemerintah Daerah Utamakan Kebutuhan Guru

Kamis, 15 Desember 2022 - 22:23 WIB
loading...
A A A
Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, para pemangku kepentingan perlu berkolaborasi dalam penyebarluasan inovasi-inovasi yang ditemukan. Tanoto Foundation bekerja sama dengan Synergy Policies melakukan studi untuk mengumpulkan praktik-praktik baik dan inovasi pendidikan. Studi ini dilakukan selama Oktober sampai November 2022 di lima provinsi mitra Program PINTAR Tanoto Foundation yaitu Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Sumatra Utara, Jambi, dan Riau.

Temuan dan rekomendasi hasil studi ini adalah: Pertama, perlunya meningkatkan komunikasi antar sesama tenaga pendidik, lintas kelompok kepentingan, lintas wilayah administratif, dan lintas sektor agar lebih efektif dengan membentuk forum bersama sebagai wadah urun rembuk yang melibatkan seluruh instansi pemerintahan terkait, mitra pembangunan, dan masyarakat.

Kedua, perlunya regulasi untuk memastikan keberlanjutan inovasi pendidikan yang sudah mulai terbentuk di tataran kabupaten/kota dan provinsi. Dan ketiga, pelatihan dari program PINTAR Tanoto Foundation ternyata menjadi salah satu pemberi inspirasi pada guru dan kepala sekolah tentang apa makna dari pembelajaran aktif dan kerja sama antar guru dan kepala sekolah.

Temuan dan rekomendasi ini secara simbolis diserahkan kepada Mendikbudristek Nadiem Makarim yang diwaliki oleh Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek, Anindito Aditomo.

Sementara itu, Direktur Utama Synergy Policies, Dinna Prapto Raharja, Ph.D, dalam kunjungan ke 5 provinsi ada banyak praktik baik yang ditemukan di tengah berbagai tantangan kurangnya fasilitas pendidikan.

"Di semua provinsi yang kami kunjungi, ada saja guru dan kepala sekolah yang berinovasi menciptakan suasana belajar yang nyaman, membuat anak senang membaca dan merumuskan temuan-temuan mereka secara oral maupun visual. Peralatan yang mereka gunakan sederhana, ada yang dari bahan bekas, ada yang dari sumbangan orang tua murid, tetapi hasilnya begitu semarak sehingga memunculkan rasa bangga dari siswa, apalagi ketika dipajang di kelas dan dilombakan," ungkap Dinna.

Dinna melanjutkan bahwa pelatihan dari program PINTAR ternyata memberi inspirasi pada mereka tentang apa makna dari pembelajaran aktif dan kerjasama antar guru dan kepala sekolah. Catatan mereka adalah karena jumlah guru dan kepala sekolah yang mendapat kesempatan belajar belum merata, di sejumlah daerah sebaran inovasinya masih relatif terbatas.

PINTAR merupakan program Tanoto Foundation dalam upaya meningkatkan pendidikan dasar di Indonesia dengan memperbaiki kualitas pembelajaran dan kepemimpinan sekolah.

"Di sisi lain, ketika guru dan kepala sekolah duduk bersama dan berdialog dari hati ke hati, terungkap komitmen seputar pengembangan regulasi, kebijakan yang mendukung bertumbuhnya faktor-faktor pemungkin bagi guru dan kepala sekolah dalam menyebarkan metode pembelajaran yang berpusat pada pengembangan potensi siswa," papar Dinna.

Dia mencontohkan, misalnya pimpinan di provinsi ternyata bisa membuat perpustakaan digital yang bisa digunakan seluruh sekolah dari SD hingga SMA di provinsi tersebut. Selain itu, inovasi para guru dalam membuat anak senang belajar matematika, IPA, dan sejarah bisa diposting di portal digital di kabupaten/kota serta dibuatkan aplikasi pemantauan kinerja sekolah yang terhubung dengan perencanaan anggaran pendidikan di kabupaten/kota, dan lain-lain. "Sungguh suatu kolaborasi yang sangat baik. Perlu kita dukung dan sebarluaskan," ungkap Dinna.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2027 seconds (0.1#10.140)