Lawan 22 Negara, Murid SMP Cikal Lebak Bulus Raih Juara dari Robot Pertanian Ciptaannya
loading...
A
A
A
Baca juga: Mengenal Keterampilan Dasar yang Harus Dimiliki di Abad ke-21
"Tantangan pembuatan robot ini adalah saat mengerjakan coding, mencari tahu dan konsultasi dengan mentorku lalu terus mencoba mengkreasikan bentuk robotku yang bisa cocok dengan coding-nya sehingga robot bisa bekerja dengan baik sesuai yang diinginkan," katanya.
Setelah menunggu pengumuman dirilis, Alkhan pun takjub dan mengucapkan syukur bahwa ia berhasil meraih posisi ketiga mewakili Indonesia dari 22 negara peserta yang turut berpartisipasi.
“Aku bersyukur dan cukup senang atas posisi ketiga yang diraih, namun aku tidak akan berhenti sampai di sini, aku akan berusaha lebih baik lagi karena aku pernah mendapatkan gold di tahun-tahun sebelumnya.” ujarnya.
Sang Ibu, Puji, mengungkapkan rasa bangganya atas kerja keras dan ketekunannya dalam kompetisi robotik yang dilaluinya. Ia menyatakan akan terus mendukung Alkhan dalam minatnya di robotik.
“Kami, orang tua Alkhan, sangat bangga dan menghargai kerja keras juga ketekunannya apapun hasilnya. InsyaAllah selama Alkhan masih suka dan mau menekuni robotik kami akan selalu support Alkhan, meskipun kadang ada up and down nya Alkhan selalu bersungguh-sungguh mengerjakan proyek karya robotiknya.” ucapnya.
Di akhir bercerita Alkhan menyampaikan harapan dan impiannya menjadi seorang Arsitek yang dapat memanfaatkan robotik dalam desain karya-karyanya di masa depan, seraya mengasah hobinya di bidang olahraga basket.
“Aku ingin menjadi arsitek yang paham robotik dan memanfaatkan robotik kedalam designku juga bisa terus menjalankan hobiku bermain basket sampai jago, aku mau jadi ahli robotik tetapi aku lebih tertarik menjadi arsitek yang memahami robotik.” tutup Alkhan.
"Tantangan pembuatan robot ini adalah saat mengerjakan coding, mencari tahu dan konsultasi dengan mentorku lalu terus mencoba mengkreasikan bentuk robotku yang bisa cocok dengan coding-nya sehingga robot bisa bekerja dengan baik sesuai yang diinginkan," katanya.
Setelah menunggu pengumuman dirilis, Alkhan pun takjub dan mengucapkan syukur bahwa ia berhasil meraih posisi ketiga mewakili Indonesia dari 22 negara peserta yang turut berpartisipasi.
“Aku bersyukur dan cukup senang atas posisi ketiga yang diraih, namun aku tidak akan berhenti sampai di sini, aku akan berusaha lebih baik lagi karena aku pernah mendapatkan gold di tahun-tahun sebelumnya.” ujarnya.
Sang Ibu, Puji, mengungkapkan rasa bangganya atas kerja keras dan ketekunannya dalam kompetisi robotik yang dilaluinya. Ia menyatakan akan terus mendukung Alkhan dalam minatnya di robotik.
“Kami, orang tua Alkhan, sangat bangga dan menghargai kerja keras juga ketekunannya apapun hasilnya. InsyaAllah selama Alkhan masih suka dan mau menekuni robotik kami akan selalu support Alkhan, meskipun kadang ada up and down nya Alkhan selalu bersungguh-sungguh mengerjakan proyek karya robotiknya.” ucapnya.
Di akhir bercerita Alkhan menyampaikan harapan dan impiannya menjadi seorang Arsitek yang dapat memanfaatkan robotik dalam desain karya-karyanya di masa depan, seraya mengasah hobinya di bidang olahraga basket.
“Aku ingin menjadi arsitek yang paham robotik dan memanfaatkan robotik kedalam designku juga bisa terus menjalankan hobiku bermain basket sampai jago, aku mau jadi ahli robotik tetapi aku lebih tertarik menjadi arsitek yang memahami robotik.” tutup Alkhan.
(nnz)