Beasiswa untuk Tingkatkan Mutu Sumber Daya Manusia

Minggu, 21 Januari 2018 - 10:20 WIB
Beasiswa untuk Tingkatkan...
Beasiswa untuk Tingkatkan Mutu Sumber Daya Manusia
A A A
JAKARTA - Pemerintah sangat peduli akan pendidikan anak bangsa, sehingga dengan tangan terbuka pada 30 Januari 2012 merancang lembaga khusus di bawah Kementerian Keuangan, yakni Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Beasiswa LPDP tidak hanya memberikan pembiayaan untuk kuliah, tetapi juga tunjangan hidup bulanan. Selain itu, akan ada juga tunjangan untuk penelitian yang sejalan dengan studi yang sedang diambil. Para pelajar Indonesia dibiayai 100% selama melanjutkan studi dari awal hingga selesai.

“Kami tidak membebankan adanya sebuah ikatan dinas atau kerja setelah studi yang ditempuh selesai seperti di beberapa jenis beasiswa yang lain,” ujar Pelaksana Tugas Direktur LPDP Sofwan Effendi.

Dengan demikian, para penerima beasiswa hanya fokus untuk melanjutkan studi sampai selesai, tanpa harus memikirkan di mana tempat mereka mengabdi setelah lulus. Beasiswa LPDP membebaskan bidang ilmu yang dipilih penerima, juga negara dan universitas yang diinginkan.

Persyaratannya tentu sama dengan beasiswa lain, yaitu memiliki kemampuan bahasa Inggris dengan IELTS dan menulis esai dengan tema “Kontribusiku bagi Indonesia”. Selain dari Pemerintah Indonesia, Pemerintah Inggris juga peduli akan pendidikan bagi masyarakat global. Sebab, bagi mereka pendidikan mampu membangun sebuah negara.

Mereka pun mengajak masyarakat dunia mewujudkan impian tersebut dengan mengundang para pelajar untuk melanjutkan pendidikan sekolah di Inggris, termasuk kepada para pelajar Indonesia. Pemerintah Inggris secara rutin membuka beasiswa Chevening yang dananya berasal dari Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran (FCO) Inggris serta berbagai mitra lain.

Chevening khusus diberikan kepada mahasiswa pascasarjana yang sebelumnya sudah pernah bekerja. Sebab, tujuan utama dari beasiswa ini ialah bagaimana memberikan kesempatan kepada mahasiswa tersebut untuk kembali bekerja dan berkontribusi untuk negaranya.

Pemerintah Inggris juga menginginkan para profesional dan akademisi dari seluruh dunia merasakan budaya di Inggris serta membangun hubungan baik dengan Inggris.”Setiap tahun juga kami memiliki fokus tertentu untuk bidang pekerjaan yang dapat diajukan,” ujar Rowena Chief Officer Chevening Scholarship Indonesia.

Tiga tahun lalu fokusnya pada bidang jurnalistik sehingga beberapa peraih beasiswa umumnya wartawan. Para peraih beasiswa Chevening mendapatkan biaya pendidikan tunjangan hidup setiap bulannya.

Tiket pesawat perjalanan pergi dan pulang, serta hibah tambahan untuk beberapa keperluan lain yang penting. Tahapan penyeleksian sama seperti beasiswa lain alias membayar sendiri. Namun, karena untuk tahapan pascasarjana tentu para calon mahasiswa diminta membuat permohonan yang lebih spesifik langsung pada bidang yang dituju.

“Seperti membuat tesis itu harus sudah menjadi pemikiran dari awal para pelamar beasiswa,” papar Rowena. Pelamar yang mampu dengan yakin mempresentasikan bakal penelitiannya, menjadi nilai lebih. Chevening mengharapkan lulusannya dapat mengaplikasikan bidang yang mereka pilih dalam pekerjaan mereka di pemerintahan ataupun sektor swasta.

Syarat untuk melamar beasiswa Chevening ini berbeda dari beasiswa lain: calon penerima beasiswa dipastikan harus memiliki pengalaman kerja minimum selama dua tahun sebelum mendaftar, termasuk kerja suk arela dan magang—baik dibayar maupun tidak. Jurusan yang diambil disesuaikan dengan minat pelamar dan biasanya disesuaikan dengan bidang pekerjaan yang sedang digeluti atau latar belakang pendidikan.

“Dengan bangga pada 2017 lalu kami memberangkatkan 66 orang dengan berbagai bidang pekerjaan ada peneliti, PNS, karyawan bank, pengacara, dosen, pegiat organisasi sosial, dan lainnya. Kami senang dapat memberikan pengalaman baru bagi para pekerja. Ini berguna untuk pekerjaan yang dilakukan setelah menempuh pendidikan,” ujarnya.

Harapannya dapat mengirimkan lebih banyak lagi warga negara Indonesia yang belajar di Inggris melalui Chevening dan pesertanya tersebar dari seluruh provinsi di Indonesia. “Semoga kemampuan berbahasa Inggris lebih merata bagi masyarakat Indonesia agar kesempatan lebih meluas untuk mendapat beasiswa,” sambung Rowena.

Bagi para pencari beasiswa, siapa sangka ada tempat khusus untuk mempersiapkan mendapatkan beasiswa. Dari informasi pendidikan internasional, beasiswa, hingga kursus bahasa Inggris gratis. Euro Management Indonesia memiliki gerakan Indonesia 2020: Indonesia di Jantung Dunia.

“Kami ingin menginspirasi anak-anak muda Indonesia untuk berani belajar ke luar negeri. Kursus gratis ini kami berikan untuk pelajar SMA, mahasiswa, PNS, guru, jurnalis, dan terakhir baru kita luncurkan pekerja sosial,” ujar Presdir & CEO Euro Management Indonesia Bimo Sasongko. Gerakan ini agar semakin banyak lagi anak muda Indonesia yang mengenyam pendidikan di luar negeri. Bimo menyebut di Jepang jumlah mahasiswa Vietnam 50.000 orang, penduduknya padahal 90 juta jiwa. Sepertiga Indonesia.

Seharusnya kita bisa mengirim 110.000 orang yang belajar di luar negeri, nyatanya mahasiswa Indonesia di Jepang hanya 4.000 orang. Euro Management sudah membantu tidak hanya mengantarkan mahasiswa ke Jerman, namun sudah bertambah ke berbagai negara maju lain seperti Prancis, Belanda, Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Jepang. (Ananda Nararya)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3155 seconds (0.1#10.140)