UGM Lepas 5.992 Mahasiswa KKN ke 34 Provinsi

Sabtu, 23 Juni 2018 - 13:43 WIB
UGM Lepas 5.992 Mahasiswa...
UGM Lepas 5.992 Mahasiswa KKN ke 34 Provinsi
A A A
YOGYAKARTA - Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta melepas 5.992 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masayarakat (KKN-PPM) UGM periode antarsemester 2018. Ribuan mahsiswa ini berasal dari 18 fakultas dan Sekolah Vokasi UGM. Mereka akan melakukan pengabdian masyarakat selama dua bulan di 34 provinsi, 107 kabupaten/kota.

Acara pelepasan mahasiswa KKN ini dilakukan di Lapangan Grha Sabha Pramana (GSP) UGM, Sabtu (23/06/2018). Secara khusus acara pelepasan ini dilakukan oleh Rektor UGM Pro Panut Mulyono dan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sanjojo.

Rektor UGM Prof Panut menyebut sesuai dengan tema KKN yakni UGM Bersinergi Membangun Desa ada 16 tema utama satu temanya adalah revitalisasi Kawasan Transmigrasi di Lampung, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, NTT, serta Sulawesi Tengah. "Sebagai universitas kerakyatan, UGM mempunyai komitmen untuk mengabdi pada kepentingan rakyat. Sejak 1951 telah mengerahkan mahasiswa ke luar Jawa sebagai guru yang mengajar di SLTA atau dikenal sebagai Pengerahan Tenaga Mahasiswa (PTM) sebagai bentuk pertama kegiatan KKN," katanya.

Ribuan mahasiswa KKN ini akan diterjunkan di 212 unit dan menjalankan program selama dua bulan. Kegiatan operasional lapangan dilaksanakan mulai 3 Juni-10 Agustus 2018. KKN menjadi kegiatan wajib bagi mahasiswa UGM. Program KKN ini terus mengalami perkembangan sebagai respon dari kondisi dinamika masyarakat dan KKN-PPM merupakan respon UGM terhadap kuatnya tekanan globalisasi pada lapisan masyarakat Indonesia.

"Perubahan KKN menjadi KKN-PPM ditandai dengan perubahan paradigma pembangunan menjadi pemberdayaan," tambahnya.

Sementara itu, Menteri Desa PDT dan Transmigrasi, Eko Putro Sanjojo mengapresiasi UGM yang telah menerjunkan mahasiswa KKN ke seluruh provinsi di Indonesia. Langkah ini merupakan wujud komitmen UGM dalam mendukung pembangunan bangsa. "Kami sangat menghargai upaya UGM ini yang terus konsisten menerjunkan mahassiswa di desa melalui program KKN," ujarnya.

Menurut Eko, saat ini masih banyak masyarakat di desa yang miskin dan tertinggal. Salah satu kendala dalam pembangunan bangsa adalah minimnya sarjana yang mau membangun desa. Karenanya melalui program KKN ini diharapkan dapat menjadi wahana generasi muda untuk berkiprah di desa, daerah, tertinggal, dan kawasan transmigrasi. "Dengan terjun langsung ke desa mahaisswa dapat berpartisipasi dalam pembangunan desa, memberi ide, inovasi, dan gagasan dalam pengelolaan potensi desa," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9202 seconds (0.1#10.140)