UPER Gandeng Pertamina dan Exxon Siapkan Lulusan Sadar Pemanfaatan EBT
Minggu, 12 Februari 2023 - 22:22 WIB
“Berkolaborasi dengan Pertamina Foundation, UPER juga berperan aktif dalam proyek Blue Carbon dan membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya EBT,” ujar Prof. Dr. Ir. Rudy Sayoga Gautama, IPU. Pakar Migas sekaligus Dekan Fakultas Teknologi Eksplorasi dan Produksi (FTEP) Universitas Pertamina.
Turut berbicara di acara tersebut, Vice President Low Carbon Solutions Technology, ExxonMobil Technology and Engineering Company, Dr. Prasanna V. Joshi. Ia memaparkan upaya ExxonMobil mengembangkan dua teknologi penangkap emisi karbon yaitu CCUS dan Direct Air Capture (DAC).
“CCUS menggunakan teknologi fuel cell stack, yaitu perangkat penghasil listrik melalui proses reaksi elektrokimia dengan kombinasi hidrogen dan oksigen. CO2 yang dihasilkan dari industri, listrik, dan udara diproses melalui fuel cell process, kemudian hasilnya disimpan pada perangkat tertentu maupun diinjeksi ke bumi. Sedangkan DAC adalah teknologi yang digunakan untuk menghisap CO2 langsung di atmosfer,” jelas Prasanna.
ExxonMobil juga tengah mengembangkan energi terbarukan biofuel. Biofuel merupakan bahan bakar dari biomassa atau materi yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Pengembangan biofuel tersebut bertujuan untuk bahan bakar transportasi yang rendah emisi karbon.
Diakhir penjelasannya, Prasanna menyampaikan upaya mengurangi emisi karbon. “Riset dan pengembangan berkelanjutan serta menjalin kerja sama dengan berbagai stakeholders menjadi kunci dalam mewujudkan teknologi rendah emisi,” tutup Prasanna.
Bagi siswa-siswi yang ingin mempelajari teknologi pengembangan Energi Baru Terbarukan, dapat bergabung di Universitas Pertamina (UPER). Saat ini, kampus besutan PT Pertamina (Persero) tersebut kembali membuka pendaftaran Seleksi Nilai Rapor (Non Tes) Periode Februari 2023 untuk tahun ajaran 2022/2023. Informasi selengkapnya dapat diakses melalui https://pmb.universitaspertamina.ac.id/
Turut berbicara di acara tersebut, Vice President Low Carbon Solutions Technology, ExxonMobil Technology and Engineering Company, Dr. Prasanna V. Joshi. Ia memaparkan upaya ExxonMobil mengembangkan dua teknologi penangkap emisi karbon yaitu CCUS dan Direct Air Capture (DAC).
“CCUS menggunakan teknologi fuel cell stack, yaitu perangkat penghasil listrik melalui proses reaksi elektrokimia dengan kombinasi hidrogen dan oksigen. CO2 yang dihasilkan dari industri, listrik, dan udara diproses melalui fuel cell process, kemudian hasilnya disimpan pada perangkat tertentu maupun diinjeksi ke bumi. Sedangkan DAC adalah teknologi yang digunakan untuk menghisap CO2 langsung di atmosfer,” jelas Prasanna.
ExxonMobil juga tengah mengembangkan energi terbarukan biofuel. Biofuel merupakan bahan bakar dari biomassa atau materi yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Pengembangan biofuel tersebut bertujuan untuk bahan bakar transportasi yang rendah emisi karbon.
Diakhir penjelasannya, Prasanna menyampaikan upaya mengurangi emisi karbon. “Riset dan pengembangan berkelanjutan serta menjalin kerja sama dengan berbagai stakeholders menjadi kunci dalam mewujudkan teknologi rendah emisi,” tutup Prasanna.
Bagi siswa-siswi yang ingin mempelajari teknologi pengembangan Energi Baru Terbarukan, dapat bergabung di Universitas Pertamina (UPER). Saat ini, kampus besutan PT Pertamina (Persero) tersebut kembali membuka pendaftaran Seleksi Nilai Rapor (Non Tes) Periode Februari 2023 untuk tahun ajaran 2022/2023. Informasi selengkapnya dapat diakses melalui https://pmb.universitaspertamina.ac.id/
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda