Diperingati 8 Maret, Begini Sejarah Perjalanan Hari Perempuan Internasional dari Masa ke Masa

Rabu, 08 Maret 2023 - 08:32 WIB
Pada 1910, Konferensi Internasional Perempuan Pekerja yang kedua diadakan di Kopenhagen. Clara Zetkin, Pemimpin 'Kantor Wanita' untuk Partai Sosial Demokrat di Jerman, mengajukan gagasan tentang Hari Perempuan Internasional sehingga di seluruh dunia bisa merayakan peringatan yang sama.

Konferensi lebih dari 100 wanita dari 17 negara, mewakili serikat pekerja, partai sosialis, klub wanita pekerja - dan termasuk tiga wanita pertama yang terpilih menjadi anggota parlemen Finlandia - menyambut saran Zetkin. Konferensi inilah yang menghasilkan Hari Perempuan Internasional.

1911



Menyusul keputusan yang disepakati di Kopenhagen, Denmark pada 1911, Hari Perempuan Internasional diperingati pertama kalinya di Austria, Denmark, Jerman dan Swiss pada 19 Maret. Lebih dari satu juta perempuan dan laki-laki menghadiri unjuk rasa IWD yang mengkampanyekan hak-hak perempuan untuk bekerja, memilih, dilatih, memegang jabatan publik, dan mengakhiri diskriminasi.

Namun kurang dari seminggu kemudian pada 25 Maret, terjadi peristiwa tragis di New York yang dikenal dengan Triangle Fire dan merenggut nyawa lebih dari 140 wanita pekerja, kebanyakan dari mereka adalah imigran Italia dan Yahudi.

Peristiwa bencana ini menarik perhatian yang signifikan terhadap kondisi kerja dan undang-undang ketenagakerjaan di Amerika Serikat yang menjadi fokus acara Hari Perempuan Internasional berikutnya.

1913-1914



Menjelang Perang Dunia I yang mengkampanyekan perdamaian, wanita Rusia merayakan Hari Perempuan Internasional pertama mereka pada 23 Februari. Setelah diskusi, Hari Perempuan Internasional disepakati untuk diperingati setiap tahun pada 8 Maret yang diterjemahkan dalam kalender Gregorian yang diadopsi secara luas dari tanggal 23 Februari - dan hari ini tetap menjadi tanggal global untuk Hari Perempuan Internasional sejak saat itu.

1917



Minggu terakhir Februari, para perempuan di Rusia memulai pemogokan dengan seruannya yang terkenal hingga saat ini, "Roti dan Perdamaian" sebagai tanggapan atas kematian lebih dari 2 juta tentara Rusia dalam Perang Dunia 1.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More