PPM School of Management Gelar Seminar dan Workshop DEI Road Show bagi Siswa SMA

Selasa, 14 Maret 2023 - 09:55 WIB
“Acara ini juga berbicara soal latar belakang sosial ekonomi sampai ke disabilitas. Jadi tujuannya acara ini adalah itu jadi seminar dan kemudian workshop. Seminar tujuannya untuk lebih boosting awareness sama pembicara-pembicara yang kompeten,” kata dia.

Anggun mengatakan, di tanah air walaupun ada mata pelajaran yang serupa dengan hal DEI, dia menilai masih sebatas dalam textbook.

“Jadi penerapannya juga mungkin teman-teman yang di SMA masih bingung, karena sekitaran mereka juga homogeny. Jadi gimana cara mereka menerapkan. Jadi seharusnya itu bisa apa bisa lebih di ejawantahkan ke dalam program-program lebih spesifik gimana Mereka bisa eksperias langsung,” kata dia.

Anggun mengungkapkan, di isu DEI sejatinya telah diterapkan dalam lingkungan PPM SoM. PPM sendiri menurutnya sudah menerapkan bukan hanya dalam bentuk seminar saja, tetapi dalam hal merekrut mahasiswa pihaknya membuat program-program untuk mahasiswa, memberikan beasiswa untuk mahasiswa dan itu selalu menggunakan prinsip DEI.

“Jadi yang paling bisa membawa banyak warna buat PPM. Jadi sebenarnya untuk di DEI, PPM sudah melakukan itu. Nah untuk ke depannya seminar-seminar ini sebenarnya hanya satu rangkaian seminar, karena sisanya itu semua sudah include di kurikulum kami melalui berbagai macam program,” kata dia.

Anggun menjelaskan, bagaimana keadaaan seseorang akan berbeda-beda dalam kesempatan hidupnya. Tidak semuanya punya porsi sebagai seorang aktivis, terutama di bagian bidang DEI. Karena untuk beberapa hal di Indonesia isu DEI yang lumayan sensitive.

“Mungkin tidak semua orang bisa berani mengambil risiko. Tetapi at least yang bisa dilakukan semua orang, semua kalangan adalah mempelajari lebih banyak dan membuat kita semua familiar sama hal tertentu," jelas Anggun.

Misalnya bukan hanya konteksnya beragama dan berbudaya, tetapi juga dengan teman-teman disabilitas. "Kita harus mulai banyak diskusi dan dialog kepada banyak orang yang bukan hanya anggota kelompok kita, tetapi juga orang-orang yang berbeda sama kita,” tambahnya.

“Jadi itu tidak cuma di atas kertas saja. Tetapi memang benar-benar kita sudah praktekan. Yang kedua, kalau misalnya kita tidak bisa menjadi seorang aktivis, tapi at least kita bisa training awareness dengan sosial media yang kita punya, itu kayaknya yang kita bisa lakukan,” pungkas Anggun.
(mpw)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More