Berjalan 39 Tahun, Pos Indonesia dan UT Perkuat Kembali Kerja Sama

Selasa, 11 Juli 2023 - 17:15 WIB
“Hari ini anak-anak yang sekolah di perguruan tinggi hanya 9,3 juta. Kurang lebih 3 persen dari total penduduk Indonesia. Katakanlah usia produktif 50 persen, berarti ada 47 persen lagi anak usia sekolah yang hanya mengenyam pendidikan SD, SMP, SMA,” ujarnya.

“Jadi peluang meningkatkan jumlah mahasiswa masih sangat besar sekali. Ditambah lagi kesejahteraan masyarakat Indonesia meningkat. Kesejahteraan itu linier dengan peningkatan kualitas pendidikan,” tambahnya.

Faizal optimistis kerja sama Pos Indonesia dan Universitas Terbuka akan memperluas peluang penambahan jumlah mahasiswa yang kuliah di Universitas Terbuka. Terlebih saat ini ketersediaan jaringan hampir merata di seluruh wilayah Indonesia.

“Apalagi saat ini menurut data, sinyal 4G sudah meng-cover 97 persen wilayah Indonesia. Model pembelajaran jarak jauh dan online akan lebih berkembang di masyarakat,” katanya.

Rektor Universitas Terbuka Prof. Drs. Ojat Darojat menambahkan, kerja sama dengan Pos Indonesia terus dilakukan karena menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan yang terus meningkat.

“PT Pos sudah bekerja sama dengan Universitas Terbuka sejak Universitas Terbuka berdiri tahun 1984. Pos mengirimkan produk Universitas Terbuka, termasuk menyediakan layanan keuangan untuk pembayaran uang SPP. Seiring perubahan yang terjadi saat ini kerja sama tidak hanya yang terkait dengan pengiriman barang akademik, namun juga jasa keuangan dan lainnya,” ucap Prof Ojat.

Pada kesempatan tersebut selain dilakukan penandatanganan MoU antara Pos Indonesia dan Universitas Terbuka, juga diadakan kegiatan Seminar Wisuda Universitas Terbuka Periode II Tahun Akademik 2022/2023 dengan tema Bangkit Bergerak Bersama UT PTN BH. Staf Khusus Wakil Presiden RI, Prof. Drs. H. Mohamad Nasir turut hadir sebagai pembicara

Baca juga: 7 Trik Jitu Hadapi Dosen Killer, Pelajari Yuk BiarTak Diberi Nilai Jelek

Prof Mohamad Nasir menyoroti pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Tanah Air.

“SDM menjadi tantangan utama. SDM yang ada harus open mind, open heart, hatinya betul-betul ingin maju. Tidak akan maju kalau SDM hanya begini-begini saja. Kita harus berubah, perlu namanya up-skilling, re-skilling,” ucap Prof Mohamad Nasir.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More