Bagaimana Budaya Belajar di Kampus Ivy League? Mahasiswa Unair di Yale University Menceritakannya

Minggu, 16 Juli 2023 - 09:00 WIB
Yale University. Foto/Reuters.
JAKARTA - Yale University, Amerika Serikat merupakan salah satu universitas terbaik dunia. Mahasiswa Unair Jaza Nabila Taufik yang lolos Indonesian International Student Mobility Awards ( IISMA ) merasakan pengalaman belajar selama satu bulan di Yale University.

Menjadi salah satu awardee IISMA merupakan kebanggaan bagi bagi Jaza. Pasalnya, sejak lama ia telah memiliki impian untuk belajar di salah satu kampus Ivy League, salah satunya adalah Yale University.

Ivy League merupakan asosiasi delapan universitas di Amerika Serikat yang dikenal sebagai universitas paling prestisius di dunia. Berbagai teknologi yang berkembang saat ini dan peraih Nobel banyak lahir dari kampus Ivy League ini.

Sementara IISMA adalah program flagship Kampus Merdeka Kemendikbudristek yang memberikan pengalaman belajar mahasiswa Indonesia di perguruan tinggi luar negeri dunia. IISMA ini menjadi batu loncatan untuk mewujudkan impiannya. Tak heran jika sejak awal ia sangat bersungguh-sungguh dalam mengikuti seluruh rangkaian seleksi program besutan Kemendikbud-Ristek itu.

Baca juga: 3 Beasiswa ke Perguruan Tinggi yang Wajib Diketahui Lulusan SMA

“Dari dulu, salah satu impianku adalah belajar di salah satu kampus ivy league, salah satunya adalah Yale University. Bisa dibilang IISMA memberi aku kesempatan untuk mencapai impianku. Jadi dengan semangat aku daftar untuk program tersebut,” katanya, dikutip dari laman Unair, Minggu (16/7/2023).

Budaya Belajar di Yale University



Jaza menuturkan, di Yale University ia menemui hal-hal baru khususnya dalam budaya akademik. Misalnya saja, sistem pembelajaran di kelas yang ia jalani terasa sangat berbeda dengan sistem pembelajaran di Indonesia.

“Di kelas antropologi yang aku ambil misalnya, karena jumlah mahasiswanya hanya 15, jadi metode belajarnya itu seperti seminar, tidak ada lecture dari dosen. Mahasiswa dan dosen duduk melingkar dan saling memberikan pendapat, masukan, dan pengetahuan baru terhadap readings (bahan bacaan) hari itu,” terangnya.

Di sana, sambungnya, sistem percakapan dalam dunia akademik juga sempat menimbulkan culture shock. Jika biasanya panggilan “Pak”, “Bu”, “Prof” adalah hal yang lazim dalam budaya akademik di Indonesia, maka berbeda halnya dengan budaya negeri Paman Sam itu.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More