KPAI Ungkap Sembilan Poin Rekomendasi untuk Perbaikan PJJ
Rabu, 29 April 2020 - 16:01 WIB
Dari survei KPAI dan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), banyak guru yang kesulitan atau tidak bisa menggunakan aplikasi untuk PJJ. Guru lebih banyak menggunakan media sosial dan layanan pesan singkat, seperti WhatsApp dan Line.
Namun, para guru selalu berusaha untuk belajar untuk menguasai teknologi informasi (TI). “Rasa ingin tahu, terus belajar mengelola PJJ berbasis daring, dan tak apatis bahkan pesimis. Ini patut diapresiasi pemerintah, orang tua, siswa, dan publik umumnya,” jelas Wasekjen FSGI Satriwan Salim
Rekomendasi kedelapan, satuan pendidikan penting membangun komunikasi intensif kepada orang tua dan guru. Komunikasi ini penting agar PJJ berjalan efektif dan nyaman untuk semua anak. “Sesuai dengan kondisi anak, orang tua, sosial, dan geografinya,” ucap Susanto.
Terakhir, Dinas Pendidikan dan Kanwil Kemenag memberikan perhatian khusus pada proses PJJ anak disabilitas dan berkebutuhan khusus.
Komisioner KPAI Retno Listyarti mengatakan Kemendikbud dan Kemenag menerima semua pengaduan dan data yang disajikan lembaganya. Kedua lembaga itu berjanji akan memperbaiki sistem PJJ.
“Walaupun itu cuma 10 persen sekolah yang mengadu, tapi tidak dibiarkan. Kami apreasiasi,” pungkasnya.
Namun, para guru selalu berusaha untuk belajar untuk menguasai teknologi informasi (TI). “Rasa ingin tahu, terus belajar mengelola PJJ berbasis daring, dan tak apatis bahkan pesimis. Ini patut diapresiasi pemerintah, orang tua, siswa, dan publik umumnya,” jelas Wasekjen FSGI Satriwan Salim
Rekomendasi kedelapan, satuan pendidikan penting membangun komunikasi intensif kepada orang tua dan guru. Komunikasi ini penting agar PJJ berjalan efektif dan nyaman untuk semua anak. “Sesuai dengan kondisi anak, orang tua, sosial, dan geografinya,” ucap Susanto.
Terakhir, Dinas Pendidikan dan Kanwil Kemenag memberikan perhatian khusus pada proses PJJ anak disabilitas dan berkebutuhan khusus.
Komisioner KPAI Retno Listyarti mengatakan Kemendikbud dan Kemenag menerima semua pengaduan dan data yang disajikan lembaganya. Kedua lembaga itu berjanji akan memperbaiki sistem PJJ.
“Walaupun itu cuma 10 persen sekolah yang mengadu, tapi tidak dibiarkan. Kami apreasiasi,” pungkasnya.
(kri)
tulis komentar anda