KPAI Ungkap Sembilan Poin Rekomendasi untuk Perbaikan PJJ

Rabu, 29 April 2020 - 16:01 WIB
loading...
KPAI Ungkap Sembilan...
Ketua KPAI, Susanto mengatakan dalam rakornas itu semua pihak menyepakati sembilan poin rekomendasi. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Agama (Kemenag) melakukan rakornas untuk menindaklanjuti 247 pengaduan siswa tentang pembelajaran jarak jauh (PJJ). Dalam survei KPAI, anak-anak merasa berat melakukan PJJ.

Ketua KPAI, Susanto mengatakan dalam rakornas itu semua pihak menyepakati sembilan poin rekomendasi. Ini berdasarkan pengaduan siswa, serta survei KPAI terhadap siswa dan guru.

“Pertama, Kemendikbud dan kemenag menyusun dan menetapkan kurikulum dalam situasi darurat,” ujarnya dalam video conference, Rabu (29/04/2020).

Dia mengungkapkan dinas pendidikan dan kantor wilayah (Kanwil) Kemenag meminta adanya acuan sehingga pelaksaaannya bisa terukur. Kedua, Dinas Pendidikan dan Kanwil memastikan penilaian hasil belajar untuk kenaikan kelas tahun ajaran 2019-2020 memperhatikan keragaman siswa dengan berbagai kondisinya.

Ketiga, pemerintah daerah (pemda) memberikan bantuan kepada guru-guru honorer yang terdampak COVID-19 di sekolah dan madrasah, baik negeri maupun swasta. Bantuan ini berdasarkan pemetaan dinas pendidikan dan kanwil kemenag.

“Termasuk memastikan honorarium dan dukungan kuota internat dalam proses pembelajaran jarak jauh,” tutur Susanto.

Keempat, honorarium di sekolah dan madrasah bagi guru honorer diprioritaskan untuk dibayar secara penuh melalui dana bantuan operasional sekolah (BOS). Kelima, menyederhankan proses adminitrasi perubahan penggunaan dana BOS.

Keenam, pemda perlu melakukan terobosan sesuai kebutuhan dan masalah factual di daerahnya. “Agar pembelajaran jarak jauh di sekolah dan madrasah tetap berjalan lancar dan ramah anak,” ucapnya.

Ketujuh, Dinas Pendidikan dan Kanwil melakukan penguata literasi digital kepada guru, orang tua, dan anak. Ini untuk menghindari dampak negatif penggunaan internet.

Dari survei KPAI dan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), banyak guru yang kesulitan atau tidak bisa menggunakan aplikasi untuk PJJ. Guru lebih banyak menggunakan media sosial dan layanan pesan singkat, seperti WhatsApp dan Line.

Namun, para guru selalu berusaha untuk belajar untuk menguasai teknologi informasi (TI). “Rasa ingin tahu, terus belajar mengelola PJJ berbasis daring, dan tak apatis bahkan pesimis. Ini patut diapresiasi pemerintah, orang tua, siswa, dan publik umumnya,” jelas Wasekjen FSGI Satriwan Salim

Rekomendasi kedelapan, satuan pendidikan penting membangun komunikasi intensif kepada orang tua dan guru. Komunikasi ini penting agar PJJ berjalan efektif dan nyaman untuk semua anak. “Sesuai dengan kondisi anak, orang tua, sosial, dan geografinya,” ucap Susanto.

Terakhir, Dinas Pendidikan dan Kanwil Kemenag memberikan perhatian khusus pada proses PJJ anak disabilitas dan berkebutuhan khusus.

Komisioner KPAI Retno Listyarti mengatakan Kemendikbud dan Kemenag menerima semua pengaduan dan data yang disajikan lembaganya. Kedua lembaga itu berjanji akan memperbaiki sistem PJJ.

“Walaupun itu cuma 10 persen sekolah yang mengadu, tapi tidak dibiarkan. Kami apreasiasi,” pungkasnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Tulis Buku Thriving...
Tulis Buku Thriving On Turbulance, Dirut PT Pos Indonesia Bocorkan Strategi Bisnis saat Krisis
UPNVJ Masuk 5 Besar...
UPNVJ Masuk 5 Besar Kampus yang Berkontribusi dalam Penanganan Covid-19
Tak Bisa Hadiri Raker...
Tak Bisa Hadiri Raker DPR, Nadiem Positif Covid-19
Waspada Hepatitis Akut,...
Waspada Hepatitis Akut, KPAI Dorong Evaluasi Kebijakan Pembukaan Kantin Sekolah
Guru Besar IPB University...
Guru Besar IPB University Kembangkan Model Fisika yang Mampu Hancurkan SARS-Cov-2
Tekan Penyebaran Omicron,...
Tekan Penyebaran Omicron, ITB Luncurkan Aplikasi Covid Trak
Omicron Meningkat, KPAI:...
Omicron Meningkat, KPAI: 61% Orang Tua Siswa Tetap Minta Berlakukan PTM
Evaluasi PTM 100%, KPAI...
Evaluasi PTM 100%, KPAI Minta Pemerintah Belajar dari Gelombang Kedua
KPAI Apresiasi Kemendikbudristek...
KPAI Apresiasi Kemendikbudristek yang Beri Diskresi Pemda Terkait PTM 100%
Rekomendasi
Viral Transjakarta Melaju...
Viral Transjakarta Melaju di Jalurnya Kena Tilang ETLE, Ini Penjelasan Polisi
Malam Ini Rakyat Bersuara...
Malam Ini Rakyat Bersuara PANGGUNG TERKINI, RK DIBIDIK, DEDI MULYADI DIKRITIK bersama Aiman Witjaksono, Farhat Abbas, Toni RM, dan Narasumber Lainnya, Live di iNews
5 Manfaat Minum Air...
5 Manfaat Minum Air Rebusan Bawang Putih untuk Ginjal, Detoks Alami
IDI Investigasi Kasus...
IDI Investigasi Kasus Dokter Kandungan di Garut Lecehkan Pasien saat USG
Ekstradisi Buronan Paulus...
Ekstradisi Buronan Paulus Tannos, Menkum: Pemerintah Lengkapi Dokumen Tambahan
Megawati Nonton Drama...
Megawati Nonton Drama Teater Sejarah Soekarno dan Imam Al Bukhari di Gedung Kesenian Jakarta
Berita Terkini
Kabar Gembira, Dosen...
Kabar Gembira, Dosen di 29 PTN BLU Ini akan Terima Tukin Mulai 2025
7 jam yang lalu
Tukin Cair, Begini Perbedaan...
Tukin Cair, Begini Perbedaan Skema Penghasilan Dosen sesuai Perpres No 19 Tahun 2025
9 jam yang lalu
Menkeu Sri Mulyani Umumkan...
Menkeu Sri Mulyani Umumkan 31.066 Dosen akan Menerima Tunjangan Kinerja
9 jam yang lalu
Perpres sudah Terbit,...
Perpres sudah Terbit, Mendikti Pastikan Tukin Dosen ASN Segera Cair
10 jam yang lalu
Mana Penulisan yang...
Mana Penulisan yang Benar, Komplit atau Komplet?
12 jam yang lalu
Tretan Muslim Ternyata...
Tretan Muslim Ternyata Pernah Kuliah Keperawatan, Ini Riwayat Pendidikan Lengkapnya
14 jam yang lalu
Infografis
Militer China Kepung...
Militer China Kepung Taiwan untuk Simulasi Invasi Besar-besaran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved