BINUS Digitec Valley Dukung Inovasi Mahasiswa dan Perkuat UMKM Menuju Digital Enterpreneur
Kamis, 20 Juli 2023 - 20:19 WIB
Baca juga: Teliti Autentisitas Ganjar, Anies, Khofifah, dan Ridwan Kamil, Redaktur SINDOnews Raih Gelar Doktor UI
"BDV ini seperti hub untuk bisa melihat, di situ kita bisa mengupdate di industri terkait perkembangan seperti apa dan bisa meresponnya. Melalui Binus Digital Valley, nahasiswa akan dibekali dan merasakan pengalaman yang berbeda dan menjadi fasilitas berbeda," tuturnya.
"Itu fasilitas yang ada bagian kurikulum, tapi kita di satu ruangan khusus. Jadi misalnya ada beberapa zona, mereka punya experience, harapannya kalau punya experience mereka punya ide, dan menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada, ini embrio kecil," ungkap dia.
Mahasiswa pun bisa merasakan pengalaman yang berbeda, bisa berekspresi di sana, merasakan kehebatan teknologi dengan meyentuhnya, juga bermain dan berwisata.
"Fasilitas ini adalah fasilitas untuk memperkuat jika nanti mereka mau jadi digital entrepreneur. Jadi kita integrasikan mata kuliah mereka di kelas, experience yang berbeda," imbuhnya.
Fasilitas ini juga disebut Robertus bisa digunakan oleh masyarakat umum. Namun persyaratan utama adalah para partner BINUS Malang dari industri dan pelaku UMKM, yang telah bekerja sama.
Khusus untuk pelaku UMKM, Binus Digitec Valley ini diharapkan mampu menjadi semacam marketplace yang akan membantu mengembangkan usaha mereka.
"Kalau untuk UMKM kita membina kurang lebih 40 UMKM, sejak BINUS berdiri. Semakin tahun itu semakin kekinian, ada satu mimpi mereka punya semacam marketplace yang isinya produk-produk dari mereka. Mereka bisa pakai, kita kerja sama saja, lalu bagian kerja sama itu kita akan menggunakan itu, termasuk dengan sekolah dan media juga," jelasnya.
Di sisi lain Vice Rector Global Employability & Entrepreneurship Prof. Meyliana mengungkapkan, fasilitas BDV ini diharapkan mampu membekali lulusan BINUS Malang dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk sukses di era digital, serta memberikan dukungan yang kuat kepada industri digital technopreneur.
"Fasilitas ini akan menjadi wadah kolaborasi yang baru untuk mendorong para mahasiswa untuk bekerja sama dengan perusahaan teknologi, start-up, dan profesional industri untuk menghadirkan solusi inovatif dalam dunia bisnis digital," ujar Meyliana.
"BDV ini seperti hub untuk bisa melihat, di situ kita bisa mengupdate di industri terkait perkembangan seperti apa dan bisa meresponnya. Melalui Binus Digital Valley, nahasiswa akan dibekali dan merasakan pengalaman yang berbeda dan menjadi fasilitas berbeda," tuturnya.
"Itu fasilitas yang ada bagian kurikulum, tapi kita di satu ruangan khusus. Jadi misalnya ada beberapa zona, mereka punya experience, harapannya kalau punya experience mereka punya ide, dan menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada, ini embrio kecil," ungkap dia.
Mahasiswa pun bisa merasakan pengalaman yang berbeda, bisa berekspresi di sana, merasakan kehebatan teknologi dengan meyentuhnya, juga bermain dan berwisata.
"Fasilitas ini adalah fasilitas untuk memperkuat jika nanti mereka mau jadi digital entrepreneur. Jadi kita integrasikan mata kuliah mereka di kelas, experience yang berbeda," imbuhnya.
Fasilitas ini juga disebut Robertus bisa digunakan oleh masyarakat umum. Namun persyaratan utama adalah para partner BINUS Malang dari industri dan pelaku UMKM, yang telah bekerja sama.
Khusus untuk pelaku UMKM, Binus Digitec Valley ini diharapkan mampu menjadi semacam marketplace yang akan membantu mengembangkan usaha mereka.
"Kalau untuk UMKM kita membina kurang lebih 40 UMKM, sejak BINUS berdiri. Semakin tahun itu semakin kekinian, ada satu mimpi mereka punya semacam marketplace yang isinya produk-produk dari mereka. Mereka bisa pakai, kita kerja sama saja, lalu bagian kerja sama itu kita akan menggunakan itu, termasuk dengan sekolah dan media juga," jelasnya.
Di sisi lain Vice Rector Global Employability & Entrepreneurship Prof. Meyliana mengungkapkan, fasilitas BDV ini diharapkan mampu membekali lulusan BINUS Malang dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk sukses di era digital, serta memberikan dukungan yang kuat kepada industri digital technopreneur.
"Fasilitas ini akan menjadi wadah kolaborasi yang baru untuk mendorong para mahasiswa untuk bekerja sama dengan perusahaan teknologi, start-up, dan profesional industri untuk menghadirkan solusi inovatif dalam dunia bisnis digital," ujar Meyliana.
tulis komentar anda