Sekolah Swasta Bertaraf Internasional Ini Siap Cetak Pemimpin Transformatif
Kamis, 31 Agustus 2023 - 20:56 WIB
”Bagi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, YPPH termasuk yayasan pioneer yang bekerja dengan cara yang tidak biasa, tetapi secara visioner, komprehensif, dan multi jenjang," terangnya.
Menurutnya, pendidikan transformatif sekaligus religius yang menjadi fokus layanan pendidikan YPPH dengan iman kepada Tuhan, merupakan nilai-nilai fundamental yang mencerminkan keinginan untuk membentuk individu yang memiliki karakter kuat dalam dimensi moralitas dan komitmen spiritual.
Baca juga: Ajang Kolaboratif Implementasi SPBE, Kemendikbudristek Gelar Bug Bounty Competition 2023
Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Kemenkumham Cahyo Rahadian Muzhar mengatakan, sekolah bukan hanya tempat untuk belajar, tetapi juga ruang di mana generasi muda membentuk karakter dan mempersiapkan diri menghadapi masa depan.
Ketua YPPH yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Pelita Harapan (UPH) Jonathan L. Parapak menyatakan kegembiraannya dan berterima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung pembangunan HOPE Academy PIK 2.
“Kita harus menyiapkan putra-putri yang kreatif, yang mampu berpikir kristis, dan yang dapat membangun konektivitas. Di Yayasan Pendidikan Pelita Harapan salah satu yang utama adalah yang benar-benar percaya kepada Tuhan. Karena itulah kita selalu berbicara tentang holistik, serta transformative education yang berpusat pada Kristus," ujarnya.
"Inilah yang menjadi tujuan kita, sehingga di HOPE Academy PIK 2 ini kita harapkan menjadi pusat untuk melahirkan para pemimpin masa depan,” lanjut Jonathan.
Pendiri dan Ketua Pembina YPPH, Dr. (HC) James T. Riady berharap HOPE Academy dapat memberikan kontribusi yang unik, yaitu pengetahuan yang mencari kebenaran, mencari keadilan, serta mencari realita kebenaran berlandaskan Tuhan.
Dalam hal ini, James menyoroti tantangan yang akan dihadapi generasi mendatang, khususnya isu gender atau Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).
Ia pun berharap, “Semoga murid-murid lulusan dari sini bukan hanya berhasil di dunia, tetapi berhasil secara holistik, menjadi manusia yang beriman, takut akan Tuhan, dan berguna di tengah masyarakat.”
Menurutnya, pendidikan transformatif sekaligus religius yang menjadi fokus layanan pendidikan YPPH dengan iman kepada Tuhan, merupakan nilai-nilai fundamental yang mencerminkan keinginan untuk membentuk individu yang memiliki karakter kuat dalam dimensi moralitas dan komitmen spiritual.
Baca juga: Ajang Kolaboratif Implementasi SPBE, Kemendikbudristek Gelar Bug Bounty Competition 2023
Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Kemenkumham Cahyo Rahadian Muzhar mengatakan, sekolah bukan hanya tempat untuk belajar, tetapi juga ruang di mana generasi muda membentuk karakter dan mempersiapkan diri menghadapi masa depan.
Ketua YPPH yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Pelita Harapan (UPH) Jonathan L. Parapak menyatakan kegembiraannya dan berterima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung pembangunan HOPE Academy PIK 2.
“Kita harus menyiapkan putra-putri yang kreatif, yang mampu berpikir kristis, dan yang dapat membangun konektivitas. Di Yayasan Pendidikan Pelita Harapan salah satu yang utama adalah yang benar-benar percaya kepada Tuhan. Karena itulah kita selalu berbicara tentang holistik, serta transformative education yang berpusat pada Kristus," ujarnya.
"Inilah yang menjadi tujuan kita, sehingga di HOPE Academy PIK 2 ini kita harapkan menjadi pusat untuk melahirkan para pemimpin masa depan,” lanjut Jonathan.
Pendiri dan Ketua Pembina YPPH, Dr. (HC) James T. Riady berharap HOPE Academy dapat memberikan kontribusi yang unik, yaitu pengetahuan yang mencari kebenaran, mencari keadilan, serta mencari realita kebenaran berlandaskan Tuhan.
Dalam hal ini, James menyoroti tantangan yang akan dihadapi generasi mendatang, khususnya isu gender atau Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).
Ia pun berharap, “Semoga murid-murid lulusan dari sini bukan hanya berhasil di dunia, tetapi berhasil secara holistik, menjadi manusia yang beriman, takut akan Tuhan, dan berguna di tengah masyarakat.”
tulis komentar anda