Suka Duka Kehidupan Kuliah Mahasiswa Kedokteran di Luar Negeri, Butuh Mental Kuat
Sabtu, 02 September 2023 - 10:46 WIB
Hal ini dikarenakan tugas jurusan kedokteran memanglah sulit. Belum lagi kamu tidak hanya akan belajar teori saja tetapi juga akan belajar praktikum juga. Saking sibuknya terkadang mahasiswa kedokteran di luar negeri sampai lupa homesick
Kehidupan mahasiswa kedokteran bisa dibilang lebih panjang dari pada mahasiswa jurusan lain. Bagaimana tidak, untuk menempuh pendidikan Sarjana Kedokteran saja kamu membutuhkan butuh waktu 4-6 tahun. Belum lagi kalau kamu ingin mengambil spesialisasi, berarti harus mengambil program profesi atau sering disebut koas atau dokter muda selama 1,5- 2 tahun.
Setelah itu kamu akan menjalani program Internship selama 1 tahun. Baru setelah selesai koas, kamu akan menjalani program spesialis selama 4-6 tahun. Setidaknya untuk menjadi dokter spesialis kamu bisa menghabiskan waktu hingga 12 tahun!
Selain di kelas, kehidupan mahasiswa kedokteran juga sering berlangsung di aula-aula besar kampus. Tentunya untuk mengikuti seminar dari praktisi di bidang kedokteran. Beberapa seminar ada yang gratis dan ada pula yang berbayar.
Harganya pun kadang nggak bersahabat dengan kantong mahasiswa. Tapi mau bagaimana? Mengikuti seminar ini bisa membuat kamu mendapatkan ilmu langsung dari praktisi yang ahli di bidangnya. Yakin deh, ilmu dari seminar-seminar ini akan berguna banget saat kamu sudah terjun menangani pasien nanti.
Sebagai mahasiswa kedokteran kelak, kamu butuh mental yang sangat amat kuat. Darah? Wah, kamu nggak bisa punya alasan untuk takut dengan hal yang lumrah di dunia kedokteran ini. Belum lagi jadwal kuliah yang padat dan sulit, mau nggak mau kamu juga harus mengorbankan waktu tidur apalagi sekedar pulang ke Indonesia bertemu keluarga.
3. Siapkan Diri untuk Waktu Belajar Lebih Panjang
Kehidupan mahasiswa kedokteran bisa dibilang lebih panjang dari pada mahasiswa jurusan lain. Bagaimana tidak, untuk menempuh pendidikan Sarjana Kedokteran saja kamu membutuhkan butuh waktu 4-6 tahun. Belum lagi kalau kamu ingin mengambil spesialisasi, berarti harus mengambil program profesi atau sering disebut koas atau dokter muda selama 1,5- 2 tahun.
Setelah itu kamu akan menjalani program Internship selama 1 tahun. Baru setelah selesai koas, kamu akan menjalani program spesialis selama 4-6 tahun. Setidaknya untuk menjadi dokter spesialis kamu bisa menghabiskan waktu hingga 12 tahun!
4. Harus Banyak Mengikuti Seminar
Selain di kelas, kehidupan mahasiswa kedokteran juga sering berlangsung di aula-aula besar kampus. Tentunya untuk mengikuti seminar dari praktisi di bidang kedokteran. Beberapa seminar ada yang gratis dan ada pula yang berbayar.
Harganya pun kadang nggak bersahabat dengan kantong mahasiswa. Tapi mau bagaimana? Mengikuti seminar ini bisa membuat kamu mendapatkan ilmu langsung dari praktisi yang ahli di bidangnya. Yakin deh, ilmu dari seminar-seminar ini akan berguna banget saat kamu sudah terjun menangani pasien nanti.
5. Butuh Mental yang Kuat
Sebagai mahasiswa kedokteran kelak, kamu butuh mental yang sangat amat kuat. Darah? Wah, kamu nggak bisa punya alasan untuk takut dengan hal yang lumrah di dunia kedokteran ini. Belum lagi jadwal kuliah yang padat dan sulit, mau nggak mau kamu juga harus mengorbankan waktu tidur apalagi sekedar pulang ke Indonesia bertemu keluarga.
Lihat Juga :
tulis komentar anda