146 Ners Lulusan FIK UMJ Diangkat Sumpah, IPK Tertinggi 3,98
Rabu, 18 Oktober 2023 - 07:19 WIB
Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Prof. Dr. Ma'mun Murod, mengatakan bahwa tugas perawat yang lekat dengan nilai kemanusiaan memiliki napas yang sama dengan Muhammadiyah. Gerakan dakwah Muhammadiyah yang menonjol di antaranya di bidang pendidikan. Contohnya pendidikan di Indonesia bagian Timur.
Keseriusan Muhammadiyah dalam mengelola pendidikan salah satunya dapat dilihat dari akreditasi yang dimiliki. Oleh karenanya Ma’mun mengapresiasi FIK UMJ yang mempertahankan predikat Unggul. Lebih lanjut, di hadapan 146 lulusan kebanggaan FIK UMJ, Ma'mun menjelaskan bahwa perawat adalah profesi mulia dan menjadi pilar penting.
"Tanpa perawat di rumah sakit, proses pengobatan akan sulit terlaksana. Pekerjaan sebagai perawat adalah pilar terpenting dalam meningkatkan kualitas kesehatan di Indonesia, dan ini merupakan indikator penting dalam pembangunan indeks kemanusiaan," imbuhnya.
Senada dengan hal tersebut Anggota BPH UMJ Drs. Nandi Rahman juga menyampaikan bahwa profesi mulia ini cukup berat karena berkaitan dengan nyawa manusia. Menurutnya perawat lulusan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah perlu memiliki tiga komitmen yaitu komitmen keilmuan, kekaderan, dan dakwah.
“Pertama komitmen keilmuan, artinya para lulusan tidak berhenti menimba ilmu. Kedua komitmen kekaderan, sebagai kader persyarikatan melanjutkan gerak Muhammadiyah di manapun berada. Ketiga komitmen dakwah Islam dan Muhammadiyah, artinya di samping bertugas sebagai perawat para lulusan juga harus berdakwah, menyampaikan visi misi Islam dan visi misi Muhammadiyah,” ujarnya.
“UMJ ini kawah candra di muka bagi PPNI. Hampir semua struktur pemikir di PPNI baik di DPP maupun DPW rata-rata kader Muhammadiyah. Begitu pula di klinisi. Lulusan UMJ jauh dari berita negatif. Banyak yang berkiprah di rumah sakit pemerintah dengan pelayanan terbaik," ujar Sekertaris DPW PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) DKI Jakarta H. Ns. Maryanto.
Keseriusan Muhammadiyah dalam mengelola pendidikan salah satunya dapat dilihat dari akreditasi yang dimiliki. Oleh karenanya Ma’mun mengapresiasi FIK UMJ yang mempertahankan predikat Unggul. Lebih lanjut, di hadapan 146 lulusan kebanggaan FIK UMJ, Ma'mun menjelaskan bahwa perawat adalah profesi mulia dan menjadi pilar penting.
"Tanpa perawat di rumah sakit, proses pengobatan akan sulit terlaksana. Pekerjaan sebagai perawat adalah pilar terpenting dalam meningkatkan kualitas kesehatan di Indonesia, dan ini merupakan indikator penting dalam pembangunan indeks kemanusiaan," imbuhnya.
Senada dengan hal tersebut Anggota BPH UMJ Drs. Nandi Rahman juga menyampaikan bahwa profesi mulia ini cukup berat karena berkaitan dengan nyawa manusia. Menurutnya perawat lulusan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah perlu memiliki tiga komitmen yaitu komitmen keilmuan, kekaderan, dan dakwah.
“Pertama komitmen keilmuan, artinya para lulusan tidak berhenti menimba ilmu. Kedua komitmen kekaderan, sebagai kader persyarikatan melanjutkan gerak Muhammadiyah di manapun berada. Ketiga komitmen dakwah Islam dan Muhammadiyah, artinya di samping bertugas sebagai perawat para lulusan juga harus berdakwah, menyampaikan visi misi Islam dan visi misi Muhammadiyah,” ujarnya.
“UMJ ini kawah candra di muka bagi PPNI. Hampir semua struktur pemikir di PPNI baik di DPP maupun DPW rata-rata kader Muhammadiyah. Begitu pula di klinisi. Lulusan UMJ jauh dari berita negatif. Banyak yang berkiprah di rumah sakit pemerintah dengan pelayanan terbaik," ujar Sekertaris DPW PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) DKI Jakarta H. Ns. Maryanto.
(nnz)
Lihat Juga :
tulis komentar anda