Kisah Guru Galih, Peraih Beasiswa LPDP ke Kampus Top Dunia di Inggris
Selasa, 28 November 2023 - 12:53 WIB
Tingginya wawasan dan pengetahuan guru juga bisa dipakai untuk memahami dan mengenalkan kepada anak didik terkait emosi dan kekerasan. Galih melihat fenomena bullying, diskriminasi, dan kekerasan anak terjadi dan kian parah bermuara dari gagalnya mengidentifikasi dan mengenalkan permasalahan tersebut.
“Jadi pertama, mengenali dan mengidentifikasi emosi, lalu yang kedua, bagaimana kemudian mengolah emosi, khususnya emosi-emosi negatif, itu seperti apa. Dan yang ketiga, saya juga mengenalkan jenis-jenis kekerasan. Sehingga juga mereka paham bahwa tidak semua candaan yang mereka anggap lucu itu dianggap lucu oleh orang lain, bisa jadi itu menyakitkan. Dan itu ada hubungannya juga dengan regulasi emosi.” tutur Galih dalam menerapkan pendidikan di kelasnya.
Ilmu dan pengetahuan Galih juga berkontribusi pada penyusunan modul pendidikan dasar. Menjadi guru SD sejak 2020, ia tercatat menjadi penulis modul peningkatan pengajaran literasi numerasi untuk Program Organisasi Penggerak Kemendikbudristek, menjadi penyusun Capaian Pembelajaran Bahasa Inggris, dan beberapa program lainnya lagi.
“Jadi pertama, mengenali dan mengidentifikasi emosi, lalu yang kedua, bagaimana kemudian mengolah emosi, khususnya emosi-emosi negatif, itu seperti apa. Dan yang ketiga, saya juga mengenalkan jenis-jenis kekerasan. Sehingga juga mereka paham bahwa tidak semua candaan yang mereka anggap lucu itu dianggap lucu oleh orang lain, bisa jadi itu menyakitkan. Dan itu ada hubungannya juga dengan regulasi emosi.” tutur Galih dalam menerapkan pendidikan di kelasnya.
Ilmu dan pengetahuan Galih juga berkontribusi pada penyusunan modul pendidikan dasar. Menjadi guru SD sejak 2020, ia tercatat menjadi penulis modul peningkatan pengajaran literasi numerasi untuk Program Organisasi Penggerak Kemendikbudristek, menjadi penyusun Capaian Pembelajaran Bahasa Inggris, dan beberapa program lainnya lagi.
(nnz)
tulis komentar anda