Doktor UI Teliti Daun Gambir sebagai Obat Herbal Penurun Kolesterol
Jum'at, 26 Januari 2024 - 16:13 WIB
Baca juga: Apakah Timun Bisa Menurunkan Kolesterol Tinggi?
Dengan produksi ekstrak gambir mencapai hampir 27.000ton setiap tahunnya di Indonesia, ketersediaan bahan baku ini sangat mencukupi untuk produksi produk fitofarmaka ekstrak daun gambir secara mandiri. Hal ini tentunya dapat mendukung program pemerintah dalam percepatan pengembangan fitofarmaka dan mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku.
“Penelitian Nanang diharapkan dapat mendukung percepatan pengembangan produk fitofarmaka asli Indonesia, mengurangi ketergantungan impor bahan baku, serta memberikan wawasan kepada kita untuk mengolah bahan baku alam menjadi sediaan herbal yang aman bagi masyarakat,” ujar Prof. Berna.
Nanang memperoleh gelar Doktor Ilmu Farmasi dengan predikat summa cumlaude dalam sidang terbuka promosi doktor beberapa waktu lalu. Dalam melakukan penelitian ini, Dr. Nanang mendapatkan bantuan pendanaan penelitian dari Kemenkes sebesar Rp300.000.000.
Ia berharap, penemuannya ini dapat dikembangkan dan memberikan kebermanfaatan yang besar bagi perkembangan ilmu farmasi dan seluruh lapisan masyarakat.
Dengan produksi ekstrak gambir mencapai hampir 27.000ton setiap tahunnya di Indonesia, ketersediaan bahan baku ini sangat mencukupi untuk produksi produk fitofarmaka ekstrak daun gambir secara mandiri. Hal ini tentunya dapat mendukung program pemerintah dalam percepatan pengembangan fitofarmaka dan mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku.
“Penelitian Nanang diharapkan dapat mendukung percepatan pengembangan produk fitofarmaka asli Indonesia, mengurangi ketergantungan impor bahan baku, serta memberikan wawasan kepada kita untuk mengolah bahan baku alam menjadi sediaan herbal yang aman bagi masyarakat,” ujar Prof. Berna.
Nanang memperoleh gelar Doktor Ilmu Farmasi dengan predikat summa cumlaude dalam sidang terbuka promosi doktor beberapa waktu lalu. Dalam melakukan penelitian ini, Dr. Nanang mendapatkan bantuan pendanaan penelitian dari Kemenkes sebesar Rp300.000.000.
Ia berharap, penemuannya ini dapat dikembangkan dan memberikan kebermanfaatan yang besar bagi perkembangan ilmu farmasi dan seluruh lapisan masyarakat.
(nnz)
Lihat Juga :
tulis komentar anda