Cerita Nur Asyik, dari IPK 1,9 Kini Akan Bergelar Doktor dari Kampus Top Inggris
Rabu, 13 Maret 2024 - 13:55 WIB
Baca juga: Ustaz Yusuf Mansur Raih Gelar Doktor dari Universitas Trisakti, Ponpes Jadi Tempat Riset
Kuliah di Negeri Kangguru itu ia tempuh dengan beasiswa Australia Awards Scholarship pada 2008. Menurutnya, pendidikan di luar negeri memberi pengalaman berharga dan wawasan lebih luas lagi tentang teknik elektro, hobinya sejak muda.
"Di samping itu, kita juga belajar untuk beradaptasi dengan lingkungan dan budaya baru, yang membantu membentuk saya menjadi individu yang lebih terbuka dan berpengetahuan,” imbuhnya.
Pria yang memiliki mimpi menjadi Guru Besar di bidang Teknik Elektro dari perguruan tinggi vokasi ini menuturkan, Inggris, sebagai tempat berdirinya beberapa universitas paling prestisius di dunia menawarkan sumber daya akademik dan fasilitas penelitian yang unggul.
Baca juga: Gelar PhD dan Doktoral Apakah Sama? Berikut Penjelasannya
"Seperti yang ditawarkan oleh pusat riset, seperti PEMC (Power Electronics, Machines Centre),” kata Nur tentang alasannya memilih melanjutkan studinya ke Inggris, khususnya University of Nottingham.
Bagi Nur Asyik, kesempatan tersebut sebagai peluang untuk melakukan penelitian yang relevan dengan industri dan berkontribusi pada pengembangan teknologi Grid Forming (GFM) converter dalam konteks integrasi Sumber Daya Berbasis Inverter (Inverter-Based Resources - IBR) dalam jaringan listrik.
Selama studinya di Inggris, Nur Asyik tidak hanya fokus pada pencapaian akademik, tetapi juga pada pengembangan pribadi dan profesional. Dia terlibat dalam berbagai kegiatan di luar akademis, termasuk menjadi reviewer untuk jurnal dan konferensi terkemuka serta aktif dalam organisasi masyarakat.
Kuliah di Negeri Kangguru itu ia tempuh dengan beasiswa Australia Awards Scholarship pada 2008. Menurutnya, pendidikan di luar negeri memberi pengalaman berharga dan wawasan lebih luas lagi tentang teknik elektro, hobinya sejak muda.
"Di samping itu, kita juga belajar untuk beradaptasi dengan lingkungan dan budaya baru, yang membantu membentuk saya menjadi individu yang lebih terbuka dan berpengetahuan,” imbuhnya.
Terbang ke Inggris karena Prestise
Pria yang memiliki mimpi menjadi Guru Besar di bidang Teknik Elektro dari perguruan tinggi vokasi ini menuturkan, Inggris, sebagai tempat berdirinya beberapa universitas paling prestisius di dunia menawarkan sumber daya akademik dan fasilitas penelitian yang unggul.
Baca juga: Gelar PhD dan Doktoral Apakah Sama? Berikut Penjelasannya
"Seperti yang ditawarkan oleh pusat riset, seperti PEMC (Power Electronics, Machines Centre),” kata Nur tentang alasannya memilih melanjutkan studinya ke Inggris, khususnya University of Nottingham.
Jadi Reviewer Jurnal dan Konferensi Terkemuka
Bagi Nur Asyik, kesempatan tersebut sebagai peluang untuk melakukan penelitian yang relevan dengan industri dan berkontribusi pada pengembangan teknologi Grid Forming (GFM) converter dalam konteks integrasi Sumber Daya Berbasis Inverter (Inverter-Based Resources - IBR) dalam jaringan listrik.
Selama studinya di Inggris, Nur Asyik tidak hanya fokus pada pencapaian akademik, tetapi juga pada pengembangan pribadi dan profesional. Dia terlibat dalam berbagai kegiatan di luar akademis, termasuk menjadi reviewer untuk jurnal dan konferensi terkemuka serta aktif dalam organisasi masyarakat.
Lihat Juga :
tulis komentar anda