Ini Maya Nabila, Wisudawan Doktor Termuda ITB dari Jurusan Matematika
Minggu, 02 Juni 2024 - 10:56 WIB
Baca juga: Berusia 19 Tahun, Giselle Hage Jadi Wisudawan Termuda ITS dengan IPK 3,71
“Yang saya kerjakan adalah untuk melihat bahwa dalam suatu struktur yang tak teratur selalu memuat ada struktur yang teratur,” terangnya.
Salah satu bentuk penerapan dari ilmu ini adalah party problem. Pada problem ini, dicari berapa banyak orang yang dibutuhkan sehingga diperoleh x orang yang saling kenal dan y orang yang saling tidak saling kenal dalam sebuah pesta.
Khawatir beasiswa PMSDU berakhir sebelum lulus adalah tantangan yang dialaminya selama menjalani pendidikannya di ITB.
Maya sempat menambah dua semester dari program PMSDU yang seharusnya. Selain itu, lambatnya progres dalam memperoleh hasil juga menjadi salah satu penyebab bertambahnya semester dalam studinya.
Ke depannya, Maya berencana untuk mengeksplor bidang matematika lebih luas lagi. “Saya terbuka dengan kesempatan yang ada, saya juga terbuka ke industri selain berkeinginan menjadi dosen atau pengajar,” tuturnya.
Terkait capaian yang diraihnya, ia mengaku, hal itu tidak terlepas dari rasa tanggung jawab, manajemen waktu, dan tidak membandingkan diri dengan orang lain, tetapi membandingkan diri sendiri saat ini dengan yang kemarin.
“Yang saya kerjakan adalah untuk melihat bahwa dalam suatu struktur yang tak teratur selalu memuat ada struktur yang teratur,” terangnya.
Salah satu bentuk penerapan dari ilmu ini adalah party problem. Pada problem ini, dicari berapa banyak orang yang dibutuhkan sehingga diperoleh x orang yang saling kenal dan y orang yang saling tidak saling kenal dalam sebuah pesta.
Khawatir beasiswa PMSDU berakhir sebelum lulus adalah tantangan yang dialaminya selama menjalani pendidikannya di ITB.
Maya sempat menambah dua semester dari program PMSDU yang seharusnya. Selain itu, lambatnya progres dalam memperoleh hasil juga menjadi salah satu penyebab bertambahnya semester dalam studinya.
Ingin Jadi Dosen
Ke depannya, Maya berencana untuk mengeksplor bidang matematika lebih luas lagi. “Saya terbuka dengan kesempatan yang ada, saya juga terbuka ke industri selain berkeinginan menjadi dosen atau pengajar,” tuturnya.
Terkait capaian yang diraihnya, ia mengaku, hal itu tidak terlepas dari rasa tanggung jawab, manajemen waktu, dan tidak membandingkan diri dengan orang lain, tetapi membandingkan diri sendiri saat ini dengan yang kemarin.
(nnz)
Lihat Juga :
tulis komentar anda