Kenali Bahaya dan Ancaman Rekam Jejak Digital di Ranah Pendidikan
Senin, 03 Juni 2024 - 15:02 WIB
Beberapa sekolah yang menggelar nobar diskusi online di Kabupaten Rokan Hulu, di antaranya: SMPN 1 Ujung Batu, SMPN 6 Tambusai Utara, SMAN 1 Rambah, SMAN 1, SMAN 3, SMAN 4, SMAN 5 Tambusai Utara, SMAN 1 Kunto Darussalam, SMAN 1 Tandun, SMAN 1 Kabun, SMAN 1 Rambah Samo, SMAN 2 Ujung Batu, SMAN 1 Bangun Purba, dan SMAN 1 Pagaran Tapah Darussalam.
Narasumber webinar lain pegiat literasi digital Indonesia Moh. Rouf Azizi mengatakan, jejak digital merupakan kumpulan jejak dari semua data digital baik dokumen maupun akun digital.
”Jejak digital dapat tersedia baik bagi data digital yang disimpan di komputer (tanpa terhubung internet) maupun yang disimpan secara online (terhubung ke internet). Ingat jejak digital bisa jadi bumerang diri sendiri,” tegas Rouf.
Jejak digital yang tertinggal di internet, menurut Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia Jawa Timur Eko Pamuji, kini banyak dimanfaatkan oleh sebagian besar perusahaan untuk proses penerimaan pegawai. Mereka meneliti aktivitas online dari pelamar di perusahaannya (cyber vetting atau vetting online).
”Pertimbangkan dampaknya sebelum posting sesuatu di media sosial, jangan mudah percaya dengan berita tak masuk akal, buat jejak digital positif, tidak reaktif terima pesan,” pungkas Eko Pamuji.
Untuk diketahui, webinar seperti dihelat di Kabupaten Rokan Hulu, Riau ini, merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dilaksanakan sejak 2017. Program #literasidigitalkominfo tersebut tahun ini mulai bergulir pada Februari 2024, berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring.
Narasumber webinar lain pegiat literasi digital Indonesia Moh. Rouf Azizi mengatakan, jejak digital merupakan kumpulan jejak dari semua data digital baik dokumen maupun akun digital.
”Jejak digital dapat tersedia baik bagi data digital yang disimpan di komputer (tanpa terhubung internet) maupun yang disimpan secara online (terhubung ke internet). Ingat jejak digital bisa jadi bumerang diri sendiri,” tegas Rouf.
Jejak digital yang tertinggal di internet, menurut Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia Jawa Timur Eko Pamuji, kini banyak dimanfaatkan oleh sebagian besar perusahaan untuk proses penerimaan pegawai. Mereka meneliti aktivitas online dari pelamar di perusahaannya (cyber vetting atau vetting online).
”Pertimbangkan dampaknya sebelum posting sesuatu di media sosial, jangan mudah percaya dengan berita tak masuk akal, buat jejak digital positif, tidak reaktif terima pesan,” pungkas Eko Pamuji.
Untuk diketahui, webinar seperti dihelat di Kabupaten Rokan Hulu, Riau ini, merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dilaksanakan sejak 2017. Program #literasidigitalkominfo tersebut tahun ini mulai bergulir pada Februari 2024, berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring.
(wyn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda