Gen Z Miliki Tanggung Jawab Produksi Budaya Indonesia Lewat Konten Digital
Rabu, 05 Juni 2024 - 18:48 WIB
GIANYAR - Generasi Z (Gen Z) yang lahir mulai awal 1997 hingga 2012, jumlahnya mendominasi populasi penduduk Indonesia (27,9 persen). Generasi yang melek teknologi ini dibentuk oleh internet, perang, terorisme, resesi, dan media sosial.
Dengan kecerdasan dan IQ tinggi di atas generasi sebelumnya, mereka saling terhubung dan berbagi pengetahuan melalui media sosial dengan rekan-rekan mereka di seluruh dunia.
”Gen Z selalu terhubung dalam dunia sosial, data, dan hiburan berbasis dunia maya (digital),” ungkap pemerhati telematika dan multimedia KRMT Roy Suryo dalam nobar webinar literasi digital untuk segmen pendidikan, yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bali, di Kabupaten Gianyar, Rabu (5/6/2024).
Roy mengatakan, sebagai generasi yang dibentuk oleh teknologi digital, Gen Z memiliki tanggung jawab membuat konten warisan budaya Indonesia (baik benda maupun non-benda). Dengan kemampuannya, mereka dapat membuat konten digital budaya Indonesia, lalu menyebarkannya ke seluruh penjuru dunia.
”Kita memiliki keberagaman budaya dengan ribuan karya budaya dan ratusan warisan budaya tak benda yang beberapa di antaranya telah mendapat pengakuan UNESCO. Ada keris, seni pertunjukan wayang, musik angklung, tari Saman, batik, pembuatan kapal pinisi, pencak silat, bahkan tari tradisional Bali,” tuturnya.
Dalam diskusi virtual bertajuk ”Promosi Budaya Indonesia Lewat Konten Digital” itu, mantan Menpora ini mengajak para siswa untuk mulai membuat konten yang berisi budaya Indonesia, kemudian memviralkannya lewat media sosial. ”Hal itu dapat membantu promosi budaya, sekaligus mendapat pengakuan dunia internasional,” jelasnya.
Roy menambahkan, sumber daya manusia saat ini diharapkan memiliki kecakapan dalam bermedia digital. Yakni, cara berpikir yang kreatif, inovatif, solutif, juga berpikir kritis dan belajar membuat keputusan.
”Dengan cara berkomunikasi dan kolaborasi, maupun literasi informasi data dan TIK, mereka akan hidup sebagai warga digital yang sukses dalam karier dan bertanggung jawab,” lanjutnya di depan siswa dan pendidik sekolah yang mengikuti diskusi online dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing.
Dengan kecerdasan dan IQ tinggi di atas generasi sebelumnya, mereka saling terhubung dan berbagi pengetahuan melalui media sosial dengan rekan-rekan mereka di seluruh dunia.
”Gen Z selalu terhubung dalam dunia sosial, data, dan hiburan berbasis dunia maya (digital),” ungkap pemerhati telematika dan multimedia KRMT Roy Suryo dalam nobar webinar literasi digital untuk segmen pendidikan, yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bali, di Kabupaten Gianyar, Rabu (5/6/2024).
Roy mengatakan, sebagai generasi yang dibentuk oleh teknologi digital, Gen Z memiliki tanggung jawab membuat konten warisan budaya Indonesia (baik benda maupun non-benda). Dengan kemampuannya, mereka dapat membuat konten digital budaya Indonesia, lalu menyebarkannya ke seluruh penjuru dunia.
”Kita memiliki keberagaman budaya dengan ribuan karya budaya dan ratusan warisan budaya tak benda yang beberapa di antaranya telah mendapat pengakuan UNESCO. Ada keris, seni pertunjukan wayang, musik angklung, tari Saman, batik, pembuatan kapal pinisi, pencak silat, bahkan tari tradisional Bali,” tuturnya.
Dalam diskusi virtual bertajuk ”Promosi Budaya Indonesia Lewat Konten Digital” itu, mantan Menpora ini mengajak para siswa untuk mulai membuat konten yang berisi budaya Indonesia, kemudian memviralkannya lewat media sosial. ”Hal itu dapat membantu promosi budaya, sekaligus mendapat pengakuan dunia internasional,” jelasnya.
Roy menambahkan, sumber daya manusia saat ini diharapkan memiliki kecakapan dalam bermedia digital. Yakni, cara berpikir yang kreatif, inovatif, solutif, juga berpikir kritis dan belajar membuat keputusan.
”Dengan cara berkomunikasi dan kolaborasi, maupun literasi informasi data dan TIK, mereka akan hidup sebagai warga digital yang sukses dalam karier dan bertanggung jawab,” lanjutnya di depan siswa dan pendidik sekolah yang mengikuti diskusi online dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing.
tulis komentar anda