Server PDN Diserang Ransomware, Layanan KIP Kuliah Kemendikbudristek Terganggu
Rabu, 26 Juni 2024 - 14:16 WIB
"#TemanULT bisa memilih kanal yang tersedia di laman ULT, mulai dari Call Center 177, email, Live Chat hingga walk-in alias datang langsung ke Gedung C Kemendikbudristek Senayan," dijelaskan ULT Kemendikbudristek.
ULT Kemendikbudristek menjelaskan, bagi domain yang tidak terdampak pelayanan yang akan diberikan kepada masyarakat akan tetap berjalan seperti biasa.
Sebelumnya diberitakan, Server Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) mengalami gangguan sejak hari Kamis 20 Juni 2024 lalu, sehingga menyebabkan beberapa layanan publik termasuk layanan imigrasi terkendala. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Republik Indonesia mengungkap insiden itu terjadi karena ulah Ransomware.
Dirjen Aplikasi Informatikan Kominfo Samuel Pangerapan menyebut sebanyak 210 instansi terdampak, mulai dari instansi pusat dan daerah.
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian mengatakan, setelah dilakukan penyelidikan ditemukan bahwa gangguan PDNS 2 terjadi akibat serangan ransomware. Serangan tersebut merupakan pengembangan dari ransomware LockBit.
“Insiden Pusat Data ini diakibatkan oleh Branchiper ransomware, yakni pengembangan terbaru dari ransomware. Analisis ini kami dapat berdasarkan sample forensik BSSN," kata Hisna di Kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Senin (24/6/2024).
ULT Kemendikbudristek menjelaskan, bagi domain yang tidak terdampak pelayanan yang akan diberikan kepada masyarakat akan tetap berjalan seperti biasa.
Sebelumnya diberitakan, Server Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) mengalami gangguan sejak hari Kamis 20 Juni 2024 lalu, sehingga menyebabkan beberapa layanan publik termasuk layanan imigrasi terkendala. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Republik Indonesia mengungkap insiden itu terjadi karena ulah Ransomware.
Dirjen Aplikasi Informatikan Kominfo Samuel Pangerapan menyebut sebanyak 210 instansi terdampak, mulai dari instansi pusat dan daerah.
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian mengatakan, setelah dilakukan penyelidikan ditemukan bahwa gangguan PDNS 2 terjadi akibat serangan ransomware. Serangan tersebut merupakan pengembangan dari ransomware LockBit.
“Insiden Pusat Data ini diakibatkan oleh Branchiper ransomware, yakni pengembangan terbaru dari ransomware. Analisis ini kami dapat berdasarkan sample forensik BSSN," kata Hisna di Kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Senin (24/6/2024).
(nnz)
Lihat Juga :
tulis komentar anda