Raih Gelar Doktor dengan IPK 4 di FIK UI, Eka Mahasiswa Pertama yang Lulus 2,5 Tahun
Rabu, 25 September 2024 - 15:42 WIB
Dibimbing oleh Promotor Dr. Mustikasari, dan Ko-promotor Sali Rahadi Asih, serta Prof. Dr. Besral, Eka mengembangkan model yang dirancang untuk meningkatkan self-efficacy dan ketahanan mental keluarga dalam merawat pasien skizofrenia di daerah rawan bencana.
Eka menjelaskan bahwa situasi skizofrenia di daerah terdampak banjir rob membutuhkan perhatian khusus. Kombinasi antara kondisi banjir yang berulang dan beban mental pasien skizofrenia menciptakan tantangan psikososial yang lebih berat. “Keluarga yang merawat pasien skizofrenia menghadapi dua tantangan besar, yaitu kesehatan mental pasien dan bencana alam yang berulang,” ujar Eka.
Model yang dirancang Eka mengintegrasikan Model Adaptasi Roy dan Teori Health Promotion Model Pender, yang menitikberatkan pada peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan keluarga perawat. Tujuannya agar mereka lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan perawatan, memperkuat hubungan keluarga, serta mengelola dukungan sosial dan spiritual.
Baca juga: Cerita Irfan Maulana, Lulusan Unpad dengan IPK 3,98 dan Kuliah Hanya 3,5 Tahun Saja
“Pelatihan keluarga terbukti meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka, yang pada akhirnya memperkuat ketahanan mental dalam menghadapi skizofrenia dan banjir rob. Saya berharap model ini bisa bermanfaat bagi keluarga-keluarga yang merawat pasien di daerah terdampak bencana,” lanjut Eka.
Eka juga berharap temuannya dapat menjadi referensi bagi pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan dan BNPB, dalam merumuskan kebijakan penatalaksanaan keperawatan jiwa pada kondisi bencana.
“Model adaptasi ini bisa menjadi alat edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak banjir rob dan bagaimana menanganinya secara mandiri,” pungkasnya.
Eka menjelaskan bahwa situasi skizofrenia di daerah terdampak banjir rob membutuhkan perhatian khusus. Kombinasi antara kondisi banjir yang berulang dan beban mental pasien skizofrenia menciptakan tantangan psikososial yang lebih berat. “Keluarga yang merawat pasien skizofrenia menghadapi dua tantangan besar, yaitu kesehatan mental pasien dan bencana alam yang berulang,” ujar Eka.
Model yang dirancang Eka mengintegrasikan Model Adaptasi Roy dan Teori Health Promotion Model Pender, yang menitikberatkan pada peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan keluarga perawat. Tujuannya agar mereka lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan perawatan, memperkuat hubungan keluarga, serta mengelola dukungan sosial dan spiritual.
Baca juga: Cerita Irfan Maulana, Lulusan Unpad dengan IPK 3,98 dan Kuliah Hanya 3,5 Tahun Saja
“Pelatihan keluarga terbukti meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka, yang pada akhirnya memperkuat ketahanan mental dalam menghadapi skizofrenia dan banjir rob. Saya berharap model ini bisa bermanfaat bagi keluarga-keluarga yang merawat pasien di daerah terdampak bencana,” lanjut Eka.
Eka juga berharap temuannya dapat menjadi referensi bagi pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan dan BNPB, dalam merumuskan kebijakan penatalaksanaan keperawatan jiwa pada kondisi bencana.
“Model adaptasi ini bisa menjadi alat edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak banjir rob dan bagaimana menanganinya secara mandiri,” pungkasnya.
(nnz)
Lihat Juga :
tulis komentar anda