Riwayat Pendidikan DN Aidit, Khatam Alquran Sejak Kecil, Gandrung Marxisme Ketika Dewasa
Minggu, 29 September 2024 - 08:00 WIB
Sejak kecil, Ketua Partai Komunis Indonesia ini yang memiliki nama kecil Achmad Aidit ini tumbuh di keluarga dengan Agama Islam yang kuat.
Ia sejak kecil dikenal sangat alim dan pandai mengaji hingga khatam Alquran. Ia juga rajin ke masjid untuk beribadah. Di masa
kecilnya Aidit mendapatkan pendidikan Belanda dari ayahnya Abdullah Aidit, seorang pemimpin gerakan pemuda di Belitung dalam melawan kekuasaan kolonial
Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya di Belitung, Aidit kemudian merantau ke Jakarta tahun 1940. Saat beranjak dewasa juga, Achmad Aidit ini kemudian mengubah namanya menjadi Dipa Nusantara Aidit.
Di Jakarta, ketua CC PKI ini sempat mendirikan perpustakaan di wilayah Senen, Jakarta Pusat. Perpustakaan itu ia beri nama Perpustakaan Antara. Di sana juga Aidit melanjutkan pendidikannya di Sekolah Dagang.
Ketika ia melanjutkan pendidikannya inilah ia mulai mengenal kaum komunis. Aidit mulai bersentuhan dengan komunis ketika ia mempelajari teori politik Marxis dari Perhimpunan Demokratik Sosial Hindia Belanda.
Perhimpunan satu ini pun kelak berganti nama menjadi PKI. Di sinilah Aidit mulai berkenalan dengan banyak tokoh berpengaruh di jagat politik Indonesia saat itu.
Di Jakarta, Aidit berkenalan dengan Soekarno, Mohammad Hatta, Mohammad Yamin, Chairul Saleh hingga Adam Malik. Ketertarikannya dengan komunisme membuat Aidit menjadi anggota Komunis Internasional.
Ia sejak kecil dikenal sangat alim dan pandai mengaji hingga khatam Alquran. Ia juga rajin ke masjid untuk beribadah. Di masa
kecilnya Aidit mendapatkan pendidikan Belanda dari ayahnya Abdullah Aidit, seorang pemimpin gerakan pemuda di Belitung dalam melawan kekuasaan kolonial
Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya di Belitung, Aidit kemudian merantau ke Jakarta tahun 1940. Saat beranjak dewasa juga, Achmad Aidit ini kemudian mengubah namanya menjadi Dipa Nusantara Aidit.
Mulai Bersentuhan dengan Paham Komunisme
Di Jakarta, ketua CC PKI ini sempat mendirikan perpustakaan di wilayah Senen, Jakarta Pusat. Perpustakaan itu ia beri nama Perpustakaan Antara. Di sana juga Aidit melanjutkan pendidikannya di Sekolah Dagang.
Ketika ia melanjutkan pendidikannya inilah ia mulai mengenal kaum komunis. Aidit mulai bersentuhan dengan komunis ketika ia mempelajari teori politik Marxis dari Perhimpunan Demokratik Sosial Hindia Belanda.
Perhimpunan satu ini pun kelak berganti nama menjadi PKI. Di sinilah Aidit mulai berkenalan dengan banyak tokoh berpengaruh di jagat politik Indonesia saat itu.
Di Jakarta, Aidit berkenalan dengan Soekarno, Mohammad Hatta, Mohammad Yamin, Chairul Saleh hingga Adam Malik. Ketertarikannya dengan komunisme membuat Aidit menjadi anggota Komunis Internasional.
Menjadi Ketua CC PKI
Lihat Juga :
tulis komentar anda