Kemenag Ingatkan Guru PAI Hati-hati Mengajar Agama di Sekolah, Ada Apa?
Selasa, 29 September 2020 - 14:12 WIB
MANADO - Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Sulut H. Anwar Abubakar mengingatkan bahwa guru Pendidikan Agama Islam memiliki peran strategis dalam mewujudkan moderasi beragama di lingkungan sekolah .
Moderasi beragama ini, kata Anwar, perlu disampaikan secara hati-hati agar tidak salah dalam memahaminya. Penguatan-penguatan yang dilakukan oleh pengurus Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam (AGPAII) Sulut, setidaknya mampu memperkuat aqidah. Sekaligus mempertinggi soliditas guru PAI agar mereka menyadari tentang peran strategisnya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai amanat undang-undang. (Baca juga: Revisi UU Sisdiknas Diminta Segera Dibahas )
“Apalagi tanggungjawab guru PAI ada di ‘dua alam’ atau dua instansi yaitu pemerintah daerah dan kementerian agama,” kata Kakanwil yang baru sepekan menjabat saat menerima kunjungan pengurus AGPAII di ruang kerjanya, Senin (29/9/2020).
Dalam kesempatan itu, Ketua DPW AGPAII Sulawesi Utara Supriadi menyampaikan kondisi riil guru PAI di Sulawesi Utara yang masih sangat jauh dibanding daerah lain. Karenanya, kata Supriadi, perlu ada upaya yang serius dalam melakukan pendampingan terhadap guru PAI agar mampu mengejar ketertinggalan dengan daerah lain di Indonesia.
“Sekaranglah saatnya kita maju bersama mengejar ketertinggalan agar bisa sejajar dengan daerah lainnya. AGPAII insya Allah menjadi wadah terbaik bagi guru PAI untuk mengembangkan kompetensi serta wawasan keprofesiannya melalui program-program pengembangan dan jalinan kerja sama dengan berbagai pihak demi kemajuan guru PAI,”ungkap guru PAI SMA Negeri 1 Manado ini. (Baca juga: Kemenag Gandeng 5 Operator, Beri Paket Gratis ke Siswa Madrasah )
Kabid Pendis Nasri Sakamole juga menguatkan progress tentang persiapan 55 orang guru PAI dari kabupaten/kota yang akan mengikuti PPG pada 2021 yang disampaikan Kasi PAI Mustari Masloman. Hadir pula pada kesempatan itu, penasehat AGPAII H. Ulyas Taha dan Sulaiman Mappiase.
Moderasi beragama ini, kata Anwar, perlu disampaikan secara hati-hati agar tidak salah dalam memahaminya. Penguatan-penguatan yang dilakukan oleh pengurus Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam (AGPAII) Sulut, setidaknya mampu memperkuat aqidah. Sekaligus mempertinggi soliditas guru PAI agar mereka menyadari tentang peran strategisnya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai amanat undang-undang. (Baca juga: Revisi UU Sisdiknas Diminta Segera Dibahas )
“Apalagi tanggungjawab guru PAI ada di ‘dua alam’ atau dua instansi yaitu pemerintah daerah dan kementerian agama,” kata Kakanwil yang baru sepekan menjabat saat menerima kunjungan pengurus AGPAII di ruang kerjanya, Senin (29/9/2020).
Dalam kesempatan itu, Ketua DPW AGPAII Sulawesi Utara Supriadi menyampaikan kondisi riil guru PAI di Sulawesi Utara yang masih sangat jauh dibanding daerah lain. Karenanya, kata Supriadi, perlu ada upaya yang serius dalam melakukan pendampingan terhadap guru PAI agar mampu mengejar ketertinggalan dengan daerah lain di Indonesia.
“Sekaranglah saatnya kita maju bersama mengejar ketertinggalan agar bisa sejajar dengan daerah lainnya. AGPAII insya Allah menjadi wadah terbaik bagi guru PAI untuk mengembangkan kompetensi serta wawasan keprofesiannya melalui program-program pengembangan dan jalinan kerja sama dengan berbagai pihak demi kemajuan guru PAI,”ungkap guru PAI SMA Negeri 1 Manado ini. (Baca juga: Kemenag Gandeng 5 Operator, Beri Paket Gratis ke Siswa Madrasah )
Kabid Pendis Nasri Sakamole juga menguatkan progress tentang persiapan 55 orang guru PAI dari kabupaten/kota yang akan mengikuti PPG pada 2021 yang disampaikan Kasi PAI Mustari Masloman. Hadir pula pada kesempatan itu, penasehat AGPAII H. Ulyas Taha dan Sulaiman Mappiase.
(mpw)
tulis komentar anda