Universitas Terbuka Bersiap Ubah Status Jadi PTN BH

Selasa, 20 Oktober 2020 - 00:07 WIB
Rektor UT Ojat Darodjat disela Rapat Tinjauan Manajemen UT tahun 2020 di kampus UT Pondok Cabe, Senin (19/10). Foto/Neneng Zubaidah
TANGERANG - Universitas Terbuka (UT) tengah bersiap mengubah statusnya dari Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN BLU) menjadi PTN Badan Hukum (PTN BH). Status PTN BH diharapkan membuat UT lebih gesit dalam memberikan layanan pendidikan jarak jauh (PJJ) ke masyarakat.

Rektor UT Ojat Darodjat mengatakan, UT terus meningkatkan kualitas dari status PTN Satker kemudian menjadi PTN BLU dan kini akan mengarah menjadi PTN BH. Hal ini, kata Rektor, sejalan dengan meningkatnya keinginan dan kemampuan UT dari finansial dan jangkauan layanan PJJ yang diberikan. (Baca juga: Beasiswa Unggulan Kemendikbud Diperebutkan 85.000 Calon, Ini Kisi-kisinya )

Yakni tidak hanya untuk mahasiswa di nusantara, katanya, namun peserta didik UT kini sudah merambah ke 42 negara. "Dengan memperhatikan berbagai kemampuan itu maka pemerintah berharap supaya UT naik kelas menjadi PTN BH," katanya disela Rapat Tinjauan Manajemen UT tahun 2020 di kampus UT Pondok Cabe, Senin (19/10).



Ojat menjelaskan, dengan status PTN BH yang melekat di UT maka kampusnya akan bisa lebih lincah lagi dalam mendukung program-program pemerintah dalam meningkatkan ekosistem pendidikan tinggi di Indonesia. Menurut Rektor, tanpa status PTN BH maka UT sulit untuk mengimplementasikan visi misi dan program kerja karena status PTN BLU tidak sesuai dengan konsep pembelajaran di UT yang mengedepankan PJJ.

Dia menuturkan, dengan menyandang status baru maka UT bisa memperbesar penyediaan kesempatan belajar kepada seluruh masyarakat baik di kota dan desa dengan teknologi PJJ. Selain itu juga, kata Ojat, UT yang kini sudah berusia 36 tahun bisa lebih mudah membuka program studi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. (Baca juga: UIN Bandung Bangun Pusat Riset Sejarah Rasulullah dan Peradaban Islam Dunia )

UT pun nanti bisa membuka kantor perwakilan atau bisa bekerja sama dengan KJRI ataupun KBRI untuk memperluas jumlah mahasiswa diluar negeri. "Adanya keterbatasan-keterbatasan ini yang merupakan penghambat UT. Mudah-mudahan nanti dengan mengubah status UT bisa lebih gesit dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan," harapnya.

Guru besar UT ini mengatakan, saat ini sudah ada tim yang dibentuk untuk menggodok dan mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan menjadi PTN BH. Dia mengatakan, proses tersebut sudah berjalan 78 % dan semoga pada November nanti dokumen yang dibutuhkan siap dimasukan ke kementerian.

Tidak hanya membentuk tim internal, katanya, namun UT juga berkonsultasi dengan perguruan tinggi negeri lain yang sudah berpengalaman dalam proses mengubah status kampusnya. Sosialisasi ke manajemen UT juga sudah dilakukan sebab dengan menyandang status PTN BH kultur kerja kampus juga harus berubah menjadi lebih positif dan produktif.

Plt Sekretaris Kementerian Riset dan Teknologi/Sekretaris Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional Mego Pinandito mengatakan, dengan UT naik kelas menjadi PTN BH maka akan ada tugas yang lebih berat yang akan diemban. Namun seiring dengan itu juga ada fleksibilitas yang diberikan pemerintah untuk UT mengelola kampusnya. Mego pun berharap, UT tidak sekedar berubah status menjadi PTN BH layaknya perguruan tinggi konvensional namun dengan keunikan yang dimiliki UT bisa memberi warna lain di dunia pendidikan tinggi.

Mego juga berharap UT bisa mendorong para mahasiswanya untuk menjadi wirausahawan. Sehingga pada saat mereka lulus nanti, ujar Mego, lulusan UT tidak sekedar mencari pekerjaan saja akan tetapi lulus dengan sudah memiliki startup yang bagus dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Mego pun berharap ada materi-materi kewirausahaan yang bisa diselipkan di materi pembelajaran di UT.
(mpw)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More