Infrastruktur Sekolah Jadi Kunci Belajar Tatap Muka
Rabu, 02 Desember 2020 - 07:49 WIB
Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda mengatakan, pembukaan sekolah sebaiknya tidak dilakukan terburu-buru. Sebab, harus diakui, masih banyak sekolah di Indonesia yang belum siap memenuhi seluruh daftar periksa protokol kesehatan yang ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
"Tidak lebih dari 50% sekolah-sekolah kita di seluruh Indonesia yang siap untuk menyiapkan seluruh alat protokol kesehatan, baik pengadaan toilet, cuci tangan, dan seterusnya," ujar Huda, saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang disiarkan secara daring, Senin (30/11/2020).
Dia mengatakan, darurat pendidikan dikarenakan pandemi saat ini memang terjadi. Menurutnya, yang terbaik dilakukan saat ini adalah sinergi seluruh pemangku kepentingan pendidikan agar anak-anak Indonesia tetap mendapatkan hak-hak mereka. (Baca juga: Moeldoko Ungkap Sulitnya Menumpas Kelompok MIT Pimpinan Ali Kalora)
Kebijakan pembukaan sekolah pada Januari 2021 yang akan datang merupakan hasil dari diskusi yang cukup rumit. Huda mengakui hal ini tidak mudah untuk diputuskan."Oleh karena itu, saya ingin sampaikan bahwa sekolah tidak perlu buru-buru memutuskan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) dalam Januari yang akan datang," kata dia.
Huda menegaskan, sekolah harus memastikan seluruh daftar periksa dari Kemendikbud dipenuhi. Pemerintah daerah juga harus melakukan pengawasan secara berkala terkait kesiapan setiap sekolah."Selama checklist belum dipenuhi, selama itu pula sekolah tidak perlu terburu-buru untuk membuka sekolah pada Januari," ungkapnya.
Menurutnya, pemerintah juga harus memikirkan pendanaan untuk pemenuhan fasilitas protokol kesehatan di sekolah. Sebab, banyak sekolah yang tidak bisa memenuhi pengadaan alat kesehatan ini melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ataupun BOP PAUD. (Baca juga: Penawaran Surat Utang Negara Capai Rp94,3 Triliun)
Pihaknya berharap jika dimungkinkan di luar dana yang sudah disubsidikan ke sekolah perlu didorong afirmasi anggaran lain. Untuk sekolah-sekolah supaya siap dalam rangka PTM Januari ini.
"Tentu ini butuh proses dan kami konsolidasikan ini terus menerus. Semoga ada kesepahaman dengan Kementerian Keuangan supaya ada afirmasi atau anggaran khusus dalam rangka antisipasi sekolah tatap muka Januari ini," ucap dia.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menegaskan, pembelajaran tatap muka (PTM) yang boleh dilakukan mulai Januari 2021 tidak akan sama seperti sekolah pada sebelum pandemi Covid-19. Berbagai peraturan harus dipenuhi oleh sekolah sebelum pembelajaran tatap muka dilakukan. (Lihat videonya: Mari Sukseskan Pilkada Serentak 2020)
"Pembelajaran tatap muka pada Januari 2021 ini bukan berarti tanpa prasyarat yang ketat," kata Nadiem, ketika memberi sambutan dalam Rapat Koordinasi KPAI, Senin (30/11/2020). (Nono Suwarno)
"Tidak lebih dari 50% sekolah-sekolah kita di seluruh Indonesia yang siap untuk menyiapkan seluruh alat protokol kesehatan, baik pengadaan toilet, cuci tangan, dan seterusnya," ujar Huda, saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang disiarkan secara daring, Senin (30/11/2020).
Dia mengatakan, darurat pendidikan dikarenakan pandemi saat ini memang terjadi. Menurutnya, yang terbaik dilakukan saat ini adalah sinergi seluruh pemangku kepentingan pendidikan agar anak-anak Indonesia tetap mendapatkan hak-hak mereka. (Baca juga: Moeldoko Ungkap Sulitnya Menumpas Kelompok MIT Pimpinan Ali Kalora)
Kebijakan pembukaan sekolah pada Januari 2021 yang akan datang merupakan hasil dari diskusi yang cukup rumit. Huda mengakui hal ini tidak mudah untuk diputuskan."Oleh karena itu, saya ingin sampaikan bahwa sekolah tidak perlu buru-buru memutuskan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) dalam Januari yang akan datang," kata dia.
Huda menegaskan, sekolah harus memastikan seluruh daftar periksa dari Kemendikbud dipenuhi. Pemerintah daerah juga harus melakukan pengawasan secara berkala terkait kesiapan setiap sekolah."Selama checklist belum dipenuhi, selama itu pula sekolah tidak perlu terburu-buru untuk membuka sekolah pada Januari," ungkapnya.
Menurutnya, pemerintah juga harus memikirkan pendanaan untuk pemenuhan fasilitas protokol kesehatan di sekolah. Sebab, banyak sekolah yang tidak bisa memenuhi pengadaan alat kesehatan ini melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ataupun BOP PAUD. (Baca juga: Penawaran Surat Utang Negara Capai Rp94,3 Triliun)
Pihaknya berharap jika dimungkinkan di luar dana yang sudah disubsidikan ke sekolah perlu didorong afirmasi anggaran lain. Untuk sekolah-sekolah supaya siap dalam rangka PTM Januari ini.
"Tentu ini butuh proses dan kami konsolidasikan ini terus menerus. Semoga ada kesepahaman dengan Kementerian Keuangan supaya ada afirmasi atau anggaran khusus dalam rangka antisipasi sekolah tatap muka Januari ini," ucap dia.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menegaskan, pembelajaran tatap muka (PTM) yang boleh dilakukan mulai Januari 2021 tidak akan sama seperti sekolah pada sebelum pandemi Covid-19. Berbagai peraturan harus dipenuhi oleh sekolah sebelum pembelajaran tatap muka dilakukan. (Lihat videonya: Mari Sukseskan Pilkada Serentak 2020)
"Pembelajaran tatap muka pada Januari 2021 ini bukan berarti tanpa prasyarat yang ketat," kata Nadiem, ketika memberi sambutan dalam Rapat Koordinasi KPAI, Senin (30/11/2020). (Nono Suwarno)
Lihat Juga :
tulis komentar anda