Ini Lima Upaya Kemenag Akselerasi Peningkatan Kapasitas PTKIN
Minggu, 06 Desember 2020 - 21:17 WIB
Keempat, kepastian sustainability. Kalau hari ini, ruang-ruang yang sifatnya fisikal sudah diselesaikan, maka sesuatu yang intangible akan hadir melengkapi kebutuhan business process dalam meneguhkan tridharma perguruan tinggi.
“Pekerjaan kita belum selesai, masih banyak hal yang perlu kita improve kembali, terutama pada ruang-ruang yang intangible. Apa yang hari ini dicanangkan perlu dirumuskan kembali tentang capaian-capaian di masa depan, akreditas institusi harus A (unggul),” ujar Dhani.
Kelima adalah empowering. Dirjen Pendis berharap, keberhasilan yang telah dicapai dapat ditularkan ke seluruh mitra, baik ke junior maupun sejawat. Kemampuan menangani persoalan, serta tekanan dari masyarakat harus menjadi bagian penting untuk ditularkan ke yang lain hingga lahir generasi tangguh di masa mendatang, sehingga organisasi tidak pernah mati.
“Seperti apapun, kita akan semakin menua, waktu pengabdian kita akan selesai. Tapi kita berkewajiban membangun kader-kader yang kita harap memiliki kapasitas yang lebih baik dari kita. The best teacher is experiences, guru terbaik adalah pengalaman,” tukas Dhani.
Dhani mengajak civitas akademika PTKIN untuk bersama melakukan empowering dengan memperkokoh kebersamaan, tumbuh, maju dan berkembang dengan pendekatan yang harmoni.
“Tidak ada satupun manusia yang mampu maju di dalam ruang bebas, tanpa menyelesaikan harmoni di lingkungannya. Apabila universitas sudah selesai dengan ruang domestiknya, maka dia akan berlari kencang. Karena tantangan kita bukan tantangan domestik, melainkan tantangan yang jauh lebih besar. Mari berkarya dan mengabdi untuk kemajuan republik yang kita cintai,” tutupnya.
Lihat Juga: Dosen UNJ Gelar Pelatihan Website Weebly untuk Tingkatkan ICT Literacy Mahasiswa Vietnam
“Pekerjaan kita belum selesai, masih banyak hal yang perlu kita improve kembali, terutama pada ruang-ruang yang intangible. Apa yang hari ini dicanangkan perlu dirumuskan kembali tentang capaian-capaian di masa depan, akreditas institusi harus A (unggul),” ujar Dhani.
Kelima adalah empowering. Dirjen Pendis berharap, keberhasilan yang telah dicapai dapat ditularkan ke seluruh mitra, baik ke junior maupun sejawat. Kemampuan menangani persoalan, serta tekanan dari masyarakat harus menjadi bagian penting untuk ditularkan ke yang lain hingga lahir generasi tangguh di masa mendatang, sehingga organisasi tidak pernah mati.
“Seperti apapun, kita akan semakin menua, waktu pengabdian kita akan selesai. Tapi kita berkewajiban membangun kader-kader yang kita harap memiliki kapasitas yang lebih baik dari kita. The best teacher is experiences, guru terbaik adalah pengalaman,” tukas Dhani.
Dhani mengajak civitas akademika PTKIN untuk bersama melakukan empowering dengan memperkokoh kebersamaan, tumbuh, maju dan berkembang dengan pendekatan yang harmoni.
“Tidak ada satupun manusia yang mampu maju di dalam ruang bebas, tanpa menyelesaikan harmoni di lingkungannya. Apabila universitas sudah selesai dengan ruang domestiknya, maka dia akan berlari kencang. Karena tantangan kita bukan tantangan domestik, melainkan tantangan yang jauh lebih besar. Mari berkarya dan mengabdi untuk kemajuan republik yang kita cintai,” tutupnya.
Lihat Juga: Dosen UNJ Gelar Pelatihan Website Weebly untuk Tingkatkan ICT Literacy Mahasiswa Vietnam
(mpw)
tulis komentar anda