Jelang PTM, Menko PMK Minta Pemda Detailkan Peta Zona Kerawanan Covid-19
Rabu, 09 Desember 2020 - 20:03 WIB
JAKARTA - Menyongsong dibukanya sekolah, Menko PMK Muhadjir Effendy meminta agar pemerintah daerah bersama pihak sekolah dan penyelenggara pendidikan membuat peta zona kerawanan Covid-19 secara detail.
Pemetaan secara detail tersebut perlu untuk dilakukan sebelum dibukanya sekolah tatap muka . Menurutnya, tiap daerah memiliki kondisi yang mungkin tidak terdeteksi. Dia memisalkan, apabila satu daerah ditetapkan sebagai zona merah, maka bisa jadi ada wilayah zona hijau di dalamnya. (Baca juga: Ancaman Klaster Sekolah, Skema Perlindungan Guru dan Murid Harus Disiapkan )
Dan berlaku sebaliknya, ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini, apabila suatu wilayah ditetapkan sebagai zona hijau, maka bisa jadi ada di dalamnya wilayah yang ditetapkan sebagai zona merah.
"Sebetulnya kepala daerah dan pemerintah daerah harus berani mengambil langkah yang cermat dan mengambil keputusan terutama dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar ini," ujarnya melalui siaran pers, Rabu (9/12).
Guru besar Universitas Negeri Malang ini mengatakan, semakin lama anak-anak tidak bersekolah, maka moral dan perilaku anak bisa terus merosot. Karena itu, dia meminta agar pemerintah daerah bersama pihak sekolah bisa mempersiapkan protokol kesehatan dengan baik. (Baca juga: Positif Covid-19 Pascapilkada Berpotensi Naik, PTM Harus Dipertimbangkan Ulang )
Muhadjir mencontohkan, seperti menyiapkan tempat cuci tangan, meminimalisir agar murid-murid tidak berkerumun, dan juga menyediakan masker untuk murid-murid.
"Patuhi protokol sebaik mungkin. Kalau itu dilakukan saya yakin sekolah-sekolah masih bisa jalan. Jika suatu saat ada kasus di sekolah segera ditangani dengan baik terutama dengan melibatkan satgas Covid-19 setempat," tuturnya.
Selain itu, Muhadjir meminta agar pemerintah daerah bersama pihak sekolah untuk menyediakan masker khusus yang sesuai dengan ukuran anak-anak. Hal itu agar di sekolah mereka tetap aman dan terselamatkan dari virus Corona.
"Presiden juga mewanti-wanti dalam rapat kabinet terbatas untuk segera memproduksi masker untuk anak-anak. Mulai dari anak TK, SD, SMP, yang ukurannya jarang. Karena itu segera perlu diproduksi," pungkasnya.
Pemetaan secara detail tersebut perlu untuk dilakukan sebelum dibukanya sekolah tatap muka . Menurutnya, tiap daerah memiliki kondisi yang mungkin tidak terdeteksi. Dia memisalkan, apabila satu daerah ditetapkan sebagai zona merah, maka bisa jadi ada wilayah zona hijau di dalamnya. (Baca juga: Ancaman Klaster Sekolah, Skema Perlindungan Guru dan Murid Harus Disiapkan )
Dan berlaku sebaliknya, ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini, apabila suatu wilayah ditetapkan sebagai zona hijau, maka bisa jadi ada di dalamnya wilayah yang ditetapkan sebagai zona merah.
"Sebetulnya kepala daerah dan pemerintah daerah harus berani mengambil langkah yang cermat dan mengambil keputusan terutama dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar ini," ujarnya melalui siaran pers, Rabu (9/12).
Guru besar Universitas Negeri Malang ini mengatakan, semakin lama anak-anak tidak bersekolah, maka moral dan perilaku anak bisa terus merosot. Karena itu, dia meminta agar pemerintah daerah bersama pihak sekolah bisa mempersiapkan protokol kesehatan dengan baik. (Baca juga: Positif Covid-19 Pascapilkada Berpotensi Naik, PTM Harus Dipertimbangkan Ulang )
Muhadjir mencontohkan, seperti menyiapkan tempat cuci tangan, meminimalisir agar murid-murid tidak berkerumun, dan juga menyediakan masker untuk murid-murid.
"Patuhi protokol sebaik mungkin. Kalau itu dilakukan saya yakin sekolah-sekolah masih bisa jalan. Jika suatu saat ada kasus di sekolah segera ditangani dengan baik terutama dengan melibatkan satgas Covid-19 setempat," tuturnya.
Selain itu, Muhadjir meminta agar pemerintah daerah bersama pihak sekolah untuk menyediakan masker khusus yang sesuai dengan ukuran anak-anak. Hal itu agar di sekolah mereka tetap aman dan terselamatkan dari virus Corona.
"Presiden juga mewanti-wanti dalam rapat kabinet terbatas untuk segera memproduksi masker untuk anak-anak. Mulai dari anak TK, SD, SMP, yang ukurannya jarang. Karena itu segera perlu diproduksi," pungkasnya.
(mpw)
tulis komentar anda