Mahasiswa Kedokteran Universitas Malahayati Raih Prestasi Nasional
Senin, 28 Desember 2020 - 01:44 WIB
Sebelumnya, pada Mei 2019, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati juga masuk jajaran terbaik nasional pada Uji Kompetensi Mahasiswa Computer Based Test (CBT) Program Profesi Dokter (UKMPPD) dengan nilai 91, diwakili Ade Rahardian. Kemudian Putri Julianti, dokter lulusan Universitas Malahayati menjadi yang terbaik dalam Diksar Dokter Perwira Akmil di Magelang pada awal Agustus 2019 silam.
Keberhasilan tersebut tentu saja tak terlepas dari kesungguhan para pendidik dan fasilitas di dalam kampusnya. Fasilitas di Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati sangatlah lengkap. Kampus ini memiliki Laboratorium Kesehatan Terpadu, mulai dari laboratorium dasar, biomolekular, osce, hingga laboratorium Computer Basic Training (CBT). Berbagai fasilitas itu dikuatkan dengan Perpustakaan Universitas Malahayati yang memiliki 35.000 koleksi buku, lengkap dengan internet.
Bahkan, telah tersedia Rumah Sakit Pertamina-Bintang Amin yang mendapat predikat level Paripurna dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Rumah sakit bintang lima yang didirikan sejak 2006 ini merupakan salah satu faktor penunjang yang penting untuk Fakultas Kedokteran. Selain itu, seluruh mahasiswa kedokteran bertempat tinggal di permukiman kampus yang bernama Green Dormitory.
"Alhamdulillah, saya mendapat kesempatan menimba ilmu di universitas kebanggaan ini. Saya dapat meraih banyak ilmu dari para dosen dan staf pengajar yang membimbing dengan ikhlas dan sabar," kata Ade.
Prestasi yang diraih Universitas Malahayati pun menarik minat Universitas Putra Malaysia (UPM) untuk menjalin kerja sama. Setiap tahun, kampus dari Negeri Jiran itu mengirimkan 18 mahasiswa keperawatan untuk belajar di Universitas Malahayati.
Fakultas Kedokteran di Universitas Malahayati termasuk yang tertua di Lampung. Bahkan hingga saat ini, hanya ada dua Fakultas Kedokteran di Provinsi Lampung. Selain di Universitas Malahayati, fakultas kedokteran lainnya ada di salah satu universitas negeri di Lampung.
Sementara di Indonesia, hanya ada 74 Fakultas Kedokteran di berbagai universitas. Setengah dari jumlah itu berada di Pulau Jawa. Bahkan, Fakultas Kedokteran termasuk program pendidikan pertama ketika Universitas Malahayati didirikan pada 1993.
Kampus ini menempati areal 84 hektare di kawasan Kemiling, Bandar Lampung. Sembilan gedung terpadu kampus didirikan dalam areal tiga hektare di dalamnya. Kekuatan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati lainnya berada pada kiprah alumninya. Hingga kini, Universitas Malahayati belum pernah menerima komplain dari masyarakat menyangkut pelayanan kesehatan yang ditangani anak didiknya. Alumni Fakultas Kedokteran terserap dengan baik. Beberapa di antaranya sudah mendapatkan kepercayaan untuk menjadi pimpinan. Selain itu, dukungan persatuan alumni juga sangat memperhatikan para mahasiswa lulusan Universitas Malahayati.
Hal itu disampaikan oleh Dokter Kriscandra Satria yang saat ini adalah anggota Tim Kedokteran Kepresidenan, dan dokter spesialis bedah saraf, Muhammad Yunus. Pernyataan tersebut tertulis dalam buku Rusli Bintang & Universitas Malahayati, Jejak Sang Yatim Penakluk Badai.
Keberhasilan tersebut tentu saja tak terlepas dari kesungguhan para pendidik dan fasilitas di dalam kampusnya. Fasilitas di Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati sangatlah lengkap. Kampus ini memiliki Laboratorium Kesehatan Terpadu, mulai dari laboratorium dasar, biomolekular, osce, hingga laboratorium Computer Basic Training (CBT). Berbagai fasilitas itu dikuatkan dengan Perpustakaan Universitas Malahayati yang memiliki 35.000 koleksi buku, lengkap dengan internet.
Bahkan, telah tersedia Rumah Sakit Pertamina-Bintang Amin yang mendapat predikat level Paripurna dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Rumah sakit bintang lima yang didirikan sejak 2006 ini merupakan salah satu faktor penunjang yang penting untuk Fakultas Kedokteran. Selain itu, seluruh mahasiswa kedokteran bertempat tinggal di permukiman kampus yang bernama Green Dormitory.
"Alhamdulillah, saya mendapat kesempatan menimba ilmu di universitas kebanggaan ini. Saya dapat meraih banyak ilmu dari para dosen dan staf pengajar yang membimbing dengan ikhlas dan sabar," kata Ade.
Prestasi yang diraih Universitas Malahayati pun menarik minat Universitas Putra Malaysia (UPM) untuk menjalin kerja sama. Setiap tahun, kampus dari Negeri Jiran itu mengirimkan 18 mahasiswa keperawatan untuk belajar di Universitas Malahayati.
Fakultas Kedokteran di Universitas Malahayati termasuk yang tertua di Lampung. Bahkan hingga saat ini, hanya ada dua Fakultas Kedokteran di Provinsi Lampung. Selain di Universitas Malahayati, fakultas kedokteran lainnya ada di salah satu universitas negeri di Lampung.
Sementara di Indonesia, hanya ada 74 Fakultas Kedokteran di berbagai universitas. Setengah dari jumlah itu berada di Pulau Jawa. Bahkan, Fakultas Kedokteran termasuk program pendidikan pertama ketika Universitas Malahayati didirikan pada 1993.
Kampus ini menempati areal 84 hektare di kawasan Kemiling, Bandar Lampung. Sembilan gedung terpadu kampus didirikan dalam areal tiga hektare di dalamnya. Kekuatan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati lainnya berada pada kiprah alumninya. Hingga kini, Universitas Malahayati belum pernah menerima komplain dari masyarakat menyangkut pelayanan kesehatan yang ditangani anak didiknya. Alumni Fakultas Kedokteran terserap dengan baik. Beberapa di antaranya sudah mendapatkan kepercayaan untuk menjadi pimpinan. Selain itu, dukungan persatuan alumni juga sangat memperhatikan para mahasiswa lulusan Universitas Malahayati.
Hal itu disampaikan oleh Dokter Kriscandra Satria yang saat ini adalah anggota Tim Kedokteran Kepresidenan, dan dokter spesialis bedah saraf, Muhammad Yunus. Pernyataan tersebut tertulis dalam buku Rusli Bintang & Universitas Malahayati, Jejak Sang Yatim Penakluk Badai.
(abd)
tulis komentar anda