Mahasiswa Kedokteran Universitas Malahayati Raih Prestasi Nasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati , Bandar Lampung, berhasil menempatkan mahasiswanya dalam jajaran lulusan terbaik nasional dalaml Uji Kompetensi Mahasiswa Program Pendidikan Dokter (UKMPPD) yang berlangsung pada November 2020. Hal itu menjadi pembuktian kualitas pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati.
"Kami sangat bangga dengan prestasi tersebut," kata Rektor Universitas Malahayati Achmad Farich dalam keterangan tertulis, Senin (28/12/2020).
Farich berharap prestasi seperti itu bisa terus dilanjutkan oleh Universitas Malahayati. "Ini menjadi pemicu semangat bagi kampus, juga untuk seluruh program studi lainnya," kata Farich. "Apalagi Fakultas Kedokteran sudah beberapa kali mengukir prestasi," imbuhnya. ( )
Pernyataan rektor tersebut diamini oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati, Toni Prasetya.
"Suatu kebanggaan buat kita bila melihat anak-anak didik kita berhasil meraih prestasi terbaiknya, apalagi di tingkat ujian nasional. Mahasiswa lain dapat menjadikan prestasi temannya sebagai motivasi belajar yang lebih giat lagi, siapkan yang terbaik yang bisa kita kerjakan," katanya.
Salah satu mahasiswa kedokteran yang berprestasi tersebut adalah I Made Gede Dwi Iswara. Putra Bali yang kuliah di Universitas Malahayati Bandar Lampung ini mengatakan kunci utama untuk meraih prestasi ini terletak pada kemauan sendiri. "Harus memiliki tekad yang kuat untuk belajar. Selain belajar mandiri, saya juga ikut bimbingan belajar persiapan UKMPPD. Saya terus belajar dan berlatih," ungkapnya.
Hasilnya, Dwi Iswara mengawalinya dengan meraih prestasi peringkat terbaik pertama di Universitas Malahayati dan mendapat peringkat 4 nasional yang bersanding dengan universitas negeri sekelas Universitas Padjajaran dan Universitas Dipenogoro. ( )
"Saya bangga dapat mendapatkan pendidikan kedokteran saya di Universitas Malahayati. Menurut saya FK Malahayati memiliki pengajar sangat kompeten serta fasilitas yang sangat memadai untuk kompetensi kedokteran," imbuh Dwi.
Menurut Dwi, menjalankan pendidikan dan belajar bukan karena terpaksa melainkan merasa butuh akan keilmuan. "Saya menjadikannya sebagai kebutuhan, karena kelak kita telah menjadi dokter kita akan menghadapi pasien nyata dan di sanalah kompetensi sebagai dokter yang berguna dalam penanganan pasien. Terus banggakan orang tua, jaga terus kehormatan almamater kebanggaan kita," ungkap Dwi.
Sebelumnya, pada Mei 2019, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati juga masuk jajaran terbaik nasional pada Uji Kompetensi Mahasiswa Computer Based Test (CBT) Program Profesi Dokter (UKMPPD) dengan nilai 91, diwakili Ade Rahardian. Kemudian Putri Julianti, dokter lulusan Universitas Malahayati menjadi yang terbaik dalam Diksar Dokter Perwira Akmil di Magelang pada awal Agustus 2019 silam.
Keberhasilan tersebut tentu saja tak terlepas dari kesungguhan para pendidik dan fasilitas di dalam kampusnya. Fasilitas di Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati sangatlah lengkap. Kampus ini memiliki Laboratorium Kesehatan Terpadu, mulai dari laboratorium dasar, biomolekular, osce, hingga laboratorium Computer Basic Training (CBT). Berbagai fasilitas itu dikuatkan dengan Perpustakaan Universitas Malahayati yang memiliki 35.000 koleksi buku, lengkap dengan internet.
Bahkan, telah tersedia Rumah Sakit Pertamina-Bintang Amin yang mendapat predikat level Paripurna dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Rumah sakit bintang lima yang didirikan sejak 2006 ini merupakan salah satu faktor penunjang yang penting untuk Fakultas Kedokteran. Selain itu, seluruh mahasiswa kedokteran bertempat tinggal di permukiman kampus yang bernama Green Dormitory.
"Alhamdulillah, saya mendapat kesempatan menimba ilmu di universitas kebanggaan ini. Saya dapat meraih banyak ilmu dari para dosen dan staf pengajar yang membimbing dengan ikhlas dan sabar," kata Ade.
Prestasi yang diraih Universitas Malahayati pun menarik minat Universitas Putra Malaysia (UPM) untuk menjalin kerja sama. Setiap tahun, kampus dari Negeri Jiran itu mengirimkan 18 mahasiswa keperawatan untuk belajar di Universitas Malahayati.
Fakultas Kedokteran di Universitas Malahayati termasuk yang tertua di Lampung. Bahkan hingga saat ini, hanya ada dua Fakultas Kedokteran di Provinsi Lampung. Selain di Universitas Malahayati, fakultas kedokteran lainnya ada di salah satu universitas negeri di Lampung.
Sementara di Indonesia, hanya ada 74 Fakultas Kedokteran di berbagai universitas. Setengah dari jumlah itu berada di Pulau Jawa. Bahkan, Fakultas Kedokteran termasuk program pendidikan pertama ketika Universitas Malahayati didirikan pada 1993.
Kampus ini menempati areal 84 hektare di kawasan Kemiling, Bandar Lampung. Sembilan gedung terpadu kampus didirikan dalam areal tiga hektare di dalamnya. Kekuatan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati lainnya berada pada kiprah alumninya. Hingga kini, Universitas Malahayati belum pernah menerima komplain dari masyarakat menyangkut pelayanan kesehatan yang ditangani anak didiknya. Alumni Fakultas Kedokteran terserap dengan baik. Beberapa di antaranya sudah mendapatkan kepercayaan untuk menjadi pimpinan. Selain itu, dukungan persatuan alumni juga sangat memperhatikan para mahasiswa lulusan Universitas Malahayati.
Hal itu disampaikan oleh Dokter Kriscandra Satria yang saat ini adalah anggota Tim Kedokteran Kepresidenan, dan dokter spesialis bedah saraf, Muhammad Yunus. Pernyataan tersebut tertulis dalam buku Rusli Bintang & Universitas Malahayati, Jejak Sang Yatim Penakluk Badai.
"Kami sangat bangga dengan prestasi tersebut," kata Rektor Universitas Malahayati Achmad Farich dalam keterangan tertulis, Senin (28/12/2020).
Farich berharap prestasi seperti itu bisa terus dilanjutkan oleh Universitas Malahayati. "Ini menjadi pemicu semangat bagi kampus, juga untuk seluruh program studi lainnya," kata Farich. "Apalagi Fakultas Kedokteran sudah beberapa kali mengukir prestasi," imbuhnya. ( )
Pernyataan rektor tersebut diamini oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati, Toni Prasetya.
"Suatu kebanggaan buat kita bila melihat anak-anak didik kita berhasil meraih prestasi terbaiknya, apalagi di tingkat ujian nasional. Mahasiswa lain dapat menjadikan prestasi temannya sebagai motivasi belajar yang lebih giat lagi, siapkan yang terbaik yang bisa kita kerjakan," katanya.
Salah satu mahasiswa kedokteran yang berprestasi tersebut adalah I Made Gede Dwi Iswara. Putra Bali yang kuliah di Universitas Malahayati Bandar Lampung ini mengatakan kunci utama untuk meraih prestasi ini terletak pada kemauan sendiri. "Harus memiliki tekad yang kuat untuk belajar. Selain belajar mandiri, saya juga ikut bimbingan belajar persiapan UKMPPD. Saya terus belajar dan berlatih," ungkapnya.
Hasilnya, Dwi Iswara mengawalinya dengan meraih prestasi peringkat terbaik pertama di Universitas Malahayati dan mendapat peringkat 4 nasional yang bersanding dengan universitas negeri sekelas Universitas Padjajaran dan Universitas Dipenogoro. ( )
"Saya bangga dapat mendapatkan pendidikan kedokteran saya di Universitas Malahayati. Menurut saya FK Malahayati memiliki pengajar sangat kompeten serta fasilitas yang sangat memadai untuk kompetensi kedokteran," imbuh Dwi.
Menurut Dwi, menjalankan pendidikan dan belajar bukan karena terpaksa melainkan merasa butuh akan keilmuan. "Saya menjadikannya sebagai kebutuhan, karena kelak kita telah menjadi dokter kita akan menghadapi pasien nyata dan di sanalah kompetensi sebagai dokter yang berguna dalam penanganan pasien. Terus banggakan orang tua, jaga terus kehormatan almamater kebanggaan kita," ungkap Dwi.
Sebelumnya, pada Mei 2019, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati juga masuk jajaran terbaik nasional pada Uji Kompetensi Mahasiswa Computer Based Test (CBT) Program Profesi Dokter (UKMPPD) dengan nilai 91, diwakili Ade Rahardian. Kemudian Putri Julianti, dokter lulusan Universitas Malahayati menjadi yang terbaik dalam Diksar Dokter Perwira Akmil di Magelang pada awal Agustus 2019 silam.
Keberhasilan tersebut tentu saja tak terlepas dari kesungguhan para pendidik dan fasilitas di dalam kampusnya. Fasilitas di Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati sangatlah lengkap. Kampus ini memiliki Laboratorium Kesehatan Terpadu, mulai dari laboratorium dasar, biomolekular, osce, hingga laboratorium Computer Basic Training (CBT). Berbagai fasilitas itu dikuatkan dengan Perpustakaan Universitas Malahayati yang memiliki 35.000 koleksi buku, lengkap dengan internet.
Bahkan, telah tersedia Rumah Sakit Pertamina-Bintang Amin yang mendapat predikat level Paripurna dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Rumah sakit bintang lima yang didirikan sejak 2006 ini merupakan salah satu faktor penunjang yang penting untuk Fakultas Kedokteran. Selain itu, seluruh mahasiswa kedokteran bertempat tinggal di permukiman kampus yang bernama Green Dormitory.
"Alhamdulillah, saya mendapat kesempatan menimba ilmu di universitas kebanggaan ini. Saya dapat meraih banyak ilmu dari para dosen dan staf pengajar yang membimbing dengan ikhlas dan sabar," kata Ade.
Prestasi yang diraih Universitas Malahayati pun menarik minat Universitas Putra Malaysia (UPM) untuk menjalin kerja sama. Setiap tahun, kampus dari Negeri Jiran itu mengirimkan 18 mahasiswa keperawatan untuk belajar di Universitas Malahayati.
Fakultas Kedokteran di Universitas Malahayati termasuk yang tertua di Lampung. Bahkan hingga saat ini, hanya ada dua Fakultas Kedokteran di Provinsi Lampung. Selain di Universitas Malahayati, fakultas kedokteran lainnya ada di salah satu universitas negeri di Lampung.
Sementara di Indonesia, hanya ada 74 Fakultas Kedokteran di berbagai universitas. Setengah dari jumlah itu berada di Pulau Jawa. Bahkan, Fakultas Kedokteran termasuk program pendidikan pertama ketika Universitas Malahayati didirikan pada 1993.
Kampus ini menempati areal 84 hektare di kawasan Kemiling, Bandar Lampung. Sembilan gedung terpadu kampus didirikan dalam areal tiga hektare di dalamnya. Kekuatan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati lainnya berada pada kiprah alumninya. Hingga kini, Universitas Malahayati belum pernah menerima komplain dari masyarakat menyangkut pelayanan kesehatan yang ditangani anak didiknya. Alumni Fakultas Kedokteran terserap dengan baik. Beberapa di antaranya sudah mendapatkan kepercayaan untuk menjadi pimpinan. Selain itu, dukungan persatuan alumni juga sangat memperhatikan para mahasiswa lulusan Universitas Malahayati.
Hal itu disampaikan oleh Dokter Kriscandra Satria yang saat ini adalah anggota Tim Kedokteran Kepresidenan, dan dokter spesialis bedah saraf, Muhammad Yunus. Pernyataan tersebut tertulis dalam buku Rusli Bintang & Universitas Malahayati, Jejak Sang Yatim Penakluk Badai.
(abd)