Inovasi UMM-Kemenristek, Gabungkan Solar Cell dan Biona dalam Budidaya Ikan

Senin, 18 Januari 2021 - 07:14 WIB
Dosen UMM melaksanakan PPDM di Desa Parangrargo, Wagir, Malang. Mereka menggabungkan teknologi solar cell dan sistem biona dalam budidaya ikan. Foto/Humas UMM
JAKARTA - Empat dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melaksanakan Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) di Desa Parangrargo, Wagir, Kabupaten Malang. Mereka mencoba menggabungkan teknologi solar cell dan sistem biona dalam budidaya ikan.

Kegiatan ini merupakan kerja sama antara UMM dengan Kementerian Riset dan Teknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional ( Kemenristek-BRIN ). Program ini diketuai oleh Prof Yus Mochamad Cholily dan tiga orang anggota lainnya yaitu Machmud Effendy, Riza Rahman Hakim, dan Beti Istanti Suwandayani. Para dosen UMM memberi pelatihan ke masyarakat terkait budidaya ikan lele menggunakan sistem biona.

Perwakilan tim, Riza Rahman Hakim, mengatakan pemilihan sistem biona ini bertujuan agar kolam lele tidak memakan banyak lahan. Dia dan tim melihat potensi budidaya ikan lele sangat besar di Kota Malang. Namun tidak banyak yang berkecimpung di bidang ini. "Selain itu, desa Parangargo juga memiliki beberapa lahan yang bisa dimanfaatkan dengan baik,” ucap dosen Fakultas Pertanian dan Peternakan, UMM Riza Rahman Hakim dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Minggu (17/1/2021).



Dalam proses kegiatan, tim mengawalinya dengan memberi pelatihan terkait pembuatan kolam terpal bundar dan teknik budidaya sistem biona. Kemudian praktik lapangan yang dilakukan oleh masyarakat desa. Lalu para dosen akan melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap hasil garapan para peserta. Terakhir, sosialisasi pemasaran produk ikan lele.

Menurut Riza, sistem biona mengharuskan mesin aerator untuk terus nyala selama 24 jam. Hal ini sangat menguras biaya listrik. Karena hal tersebut, UMM memberikan bantuan solar cell kepada masyarakat agar bisa menekan biaya listrik.

Adapun kegiatan pemberdayaan masyarakat ini telah diadakan sejak Juni 2020. Rencananya, akan dilanjutkan sampai tiga tahun ke depan. Program ini juga akan diperbaharui setiap tahun agar ada perkembangan yang berarti.

Pada tahun pertama, pemberdayaan masyarakat akan berfokus pada budidaya ikan lele menggunakan sistem biona. Kemudian pada tahun kedua program akan berkembang pada pembuatan pakan ikan secara mandiri. Lalu di tahun ketiga, program ini akan fokus pada Integrasi budidaya ikan dan sayuran.

Riza berharap pemberdayaan masyarakat ini dapat meningkatkan keterampilan masyarakat. Hal ini terutama di bidang pertanian dan peternakan. "Lebih-lebih bisa mengangkat perekonomian masyarakat di desa Parangargo,” katanya.
(mpw)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More