Antisipasi Covid-19, Lebih Banyak Sekolah Belajar dari Rumah
Rabu, 20 Januari 2021 - 17:38 WIB
JAKARTA - Meski sudah ada SKB 4 Menteri yang memberikan wewenang pembukaan sekolah tatap muka ke pemerintah daerah. Namun nyatanya lebih banyak sekolah yang melakukan belajar dari rumah daripada pembelajaran tatap muka.
Mendikbud Nadiem Anwar Makarim mengatakan, yang melaksanakan pembelajaran tatap muka walaupun dengan protokol kesehatan ketat sampai saat ini baru 15 % dari jumlah satuan pendidikan atau sekolah di Indonesia. Dia menuturkan, dilihat dari jenjang pendidikan mayoritas SD itu hanya 13,5 % dari jumlah total sekolah SD yang melakukan pembelajaran tatap muka.
Mantan petinggi Gojek ini menjelaskan, bahkan pemerintah di kota-kota besar seperti DKI Jakarta hanya 1 % sekolah yang melakukan tatap muka. Lalu Surabaya hanya 3 %, Bandung 3 % hingga Medan hanya 6 % yang melakukan pembelajaran tatap muka.
"Jadi benar-benar di kota besar pemda mengambil langkah untuk mengantisipasi resiko Covid-19 secara lebih intensif. Jadi walau sudah diberi otoritas ke pemda untuk tatap muka tingkat kemauan masih cukup rendah. Apalagi di kota besar," katanya pada Raker dengan Komisi X DPR yang disiarkan secara daring, Rabu (20/1).
Alumnus Harvard Business School ini mengatakan, meskipun sudah ada otoritas bagi pemda untuk melakukan tatap muka namun kecepatan untuk melakukan pembukaan tatap muka akan membutuhkan waktu dan preparasi. Menurutnya, pemda bereaksi untuk memilih jalur yang aman yang sesuai dengan resiko yang terjadi di wilayah masing-masing.
Mendikbud menjelaskan, SKB 4 Menteri memang membuat sejumlah ceklist yang ketat untuk persiapan sekolah tatap muka. Ceklist ini harus dilakukan serius oleh pemda dan sekolah dengan berbagai macam perizinan yang harus dilaksanakan. Jadi, katanya, tidak hanya izin dari pemda namun juga orangtua bisa memilih untuk tidak datang ke sekolah meski sekolahnya sudah mulai tatap muka.
Mendikbud Nadiem Anwar Makarim mengatakan, yang melaksanakan pembelajaran tatap muka walaupun dengan protokol kesehatan ketat sampai saat ini baru 15 % dari jumlah satuan pendidikan atau sekolah di Indonesia. Dia menuturkan, dilihat dari jenjang pendidikan mayoritas SD itu hanya 13,5 % dari jumlah total sekolah SD yang melakukan pembelajaran tatap muka.
Mantan petinggi Gojek ini menjelaskan, bahkan pemerintah di kota-kota besar seperti DKI Jakarta hanya 1 % sekolah yang melakukan tatap muka. Lalu Surabaya hanya 3 %, Bandung 3 % hingga Medan hanya 6 % yang melakukan pembelajaran tatap muka.
"Jadi benar-benar di kota besar pemda mengambil langkah untuk mengantisipasi resiko Covid-19 secara lebih intensif. Jadi walau sudah diberi otoritas ke pemda untuk tatap muka tingkat kemauan masih cukup rendah. Apalagi di kota besar," katanya pada Raker dengan Komisi X DPR yang disiarkan secara daring, Rabu (20/1).
Alumnus Harvard Business School ini mengatakan, meskipun sudah ada otoritas bagi pemda untuk melakukan tatap muka namun kecepatan untuk melakukan pembukaan tatap muka akan membutuhkan waktu dan preparasi. Menurutnya, pemda bereaksi untuk memilih jalur yang aman yang sesuai dengan resiko yang terjadi di wilayah masing-masing.
Mendikbud menjelaskan, SKB 4 Menteri memang membuat sejumlah ceklist yang ketat untuk persiapan sekolah tatap muka. Ceklist ini harus dilakukan serius oleh pemda dan sekolah dengan berbagai macam perizinan yang harus dilaksanakan. Jadi, katanya, tidak hanya izin dari pemda namun juga orangtua bisa memilih untuk tidak datang ke sekolah meski sekolahnya sudah mulai tatap muka.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda