Persiapan PTM, Ribuan Guru PAUD-SMA Jalani Vaksinasi Covid-19 di Itenas Bandung
Rabu, 21 April 2021 - 15:32 WIB
Lebih lanjut Meilinda mengatakan, kegiatan vaksinasi COVID-19 yang diikuti total 1.485 tenaga pendidikan dan tenaga non-pendidikan PAUD, SD, SMP, SMK, dan SMA ini juga menjadi salah satu wujud dukungan Itenas Bandung dalam persiapan pembelajaran tatap muka.
Menurutnya, Itenas Bandung sangat mendorong pembelajaran tatap muka segera digelar. Pasalnya, jika pembelajaran online terus menerus dilakukan, maka kualitas pendidikan akan menurun.
"Kami sangat mendorong sekali proses pembelajaran tatap muka karena kami sadari, kalau pembelajaran online berlama-lama ada penurunan (kualitas) dan itu rasanya sudah disadari," katanya.
Terlebih, lanjut Meilinda, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dan tiga menteri lainnya telah menyepakati pembelajaran tatap muka dimulai sejak Januari 2021 lalu.
Diketahui, Mendikbud, Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi COVID-19.
"Kesepakatan Mendikbud dan tiga menteri lainnya sudah mengizinkan di awal tahun, tapi karena kondisi belum memungkinkan, belum semua sekolah melaksanakan offline," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Meilinda juga memastikan bahwa seluruh tenaga pendidikan dan tenaga non-pendidikan di Itenas Bandung sudah menjalani dua kali penyuntikan vaksinasi COVID-19.
Hal itu pun menjadi salah satu persiapan Itenas Bandung dalam menyambut perkuliahan tatap muka yang rencananya bakal digelar September 2021 mendatang.
"Total 470 tenaga pendidikan dan non pendidikan Itenas Bandung yang sudah menjalani dua kali penyuntikan vaksin. Walaupun ada beberapa yang belum lolos skrining, tapi nantinya (penyuntikan) dilakukan di klinik, kami terus monitor," tandasnya.
Menurutnya, Itenas Bandung sangat mendorong pembelajaran tatap muka segera digelar. Pasalnya, jika pembelajaran online terus menerus dilakukan, maka kualitas pendidikan akan menurun.
"Kami sangat mendorong sekali proses pembelajaran tatap muka karena kami sadari, kalau pembelajaran online berlama-lama ada penurunan (kualitas) dan itu rasanya sudah disadari," katanya.
Terlebih, lanjut Meilinda, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dan tiga menteri lainnya telah menyepakati pembelajaran tatap muka dimulai sejak Januari 2021 lalu.
Diketahui, Mendikbud, Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi COVID-19.
"Kesepakatan Mendikbud dan tiga menteri lainnya sudah mengizinkan di awal tahun, tapi karena kondisi belum memungkinkan, belum semua sekolah melaksanakan offline," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Meilinda juga memastikan bahwa seluruh tenaga pendidikan dan tenaga non-pendidikan di Itenas Bandung sudah menjalani dua kali penyuntikan vaksinasi COVID-19.
Hal itu pun menjadi salah satu persiapan Itenas Bandung dalam menyambut perkuliahan tatap muka yang rencananya bakal digelar September 2021 mendatang.
"Total 470 tenaga pendidikan dan non pendidikan Itenas Bandung yang sudah menjalani dua kali penyuntikan vaksin. Walaupun ada beberapa yang belum lolos skrining, tapi nantinya (penyuntikan) dilakukan di klinik, kami terus monitor," tandasnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda