Survei: Ini 3 Program Pemerintah di Bidang Pendidikan yang Dinilai Berhasil

Jum'at, 30 April 2021 - 01:21 WIB
Seorang siswa sekolah dasar mengikuti pembelajaran jarak jauh dari rumahnya. Foto/Dok/SINDOnews
JAKARTA - Peneliti Utama Bidang Pendidikan Arus Survei Indonesia , Budi Sugandi menyebutkan, program pemerintah dalam bidang pendidikan di masa pandemi Covid-19 yang dianggap berhasil ada tiga.

"Tiga program unggulan yang dianggap publik berhasil itu adalah bantuan kuota internet itu mencapai 17,2 persen. Ini menandakan bahwa selama masa pandemi ini, salah satu jalan belajar adalah internet," katanya dalam Webinar Refleksi Hardiknas dan Rilis Survei Nasional 'Pendapat Publik Terhadap Isu-isu Dunia Pendidikan Nasional di Era Pandemi' Kamis (29/4/2021).



Hal tersebut tak bisa dipungkiri lagi, sehingga publik melihat program bantuan kuota ini layak diapresiasi."Yang kedua adalah dana BOS itu lebih fleksibel, karena saya lihat di sekolah juga terkait guru yang PNS dan pengajarnya masih kurang kesejahteraannya," jelasnya.

Tak hanya itu, ada dana program Kartu Indonesia Pintar (KIP) juga mendapat apresiasi. Kemudian, dari data yang didapat oleh Arus Survei Indonesia mempertanyakan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ini sudah cukup menjawab inovasi di tengah pembelajaran selama pandemi ini.

"Di sini publik menjawab 54 persen ya sudah melakukan inovasi dan 26 persen menjawab belum. Ini sangat unik datanya, belum sampai 60 persen tapi mayoritas, artinya publik memaklumi," katanya.



Sementara itu, Independent Teacher Educator, Itje Chodidjah memandang harus ada pertimbangan dan kajian dimana setelah satu tahun tidak sekolah. "Dengan kondisi psikologis yang perlu jadi perhatian. Baik bagi masyarakat, maupun Kemendikbud, bagaimana harus melakukan penyesuaian, agar anak-anak kembali ke sekolah dalam kondisi sehat secara psikologis," ungkapnya.

Begitu juga fisik, kata dia, tentu saja tidak bisa mengatakan bahwa saat ini sudah bebas dari pandemi. "Apalagi beberapa hari ini kita dibanjiri berita dari India, yang berjangkit kembali dalam jumlah korban yang cukup besar," ujarnya.

Pihaknya yakin masyarakat menyambut positif proses belajar mengajar secara luring atau luar jaringan (pembelajaran tatap muka), sebab orang tua mengeluh tentang orang tua yang seharusnya mengajar itu guru.

"Walaupun itu salah dalam masyarakat, jadi ini yang menurut saya perlu mendapat perhatian. Miskonsepsi masyarakat ketika pembelajaran online tidak efektif," katanya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mpw)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More