Kampus Mengajar, Begini Cara Mahasiswa UNY Latih Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SD
Senin, 23 Agustus 2021 - 22:42 WIB
JAKARTA - Kampus Mengajar merupakan bagian dari program Kampus Merdeka yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan.
Mahasiswa yang lolos seleksi program Kampus Mengajar Kemendikbudristek ditempatkan di sekolah dasar di seluruh Indonesia yang terakreditasi C dan berada di daerah 3T untuk membantu proses belajar mengajar di sekolah tersebut.
Salah satu mahasiswa yang mendapatkannya adalah Aji Nur Wijaksono. Mahasiswa program studi pendidikan fisika Fakultas MIPA UNY tersebut mengajar di SD Negeri Sidorejo, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen.
Di sekolah ini, sesuai bidang ilmunya, Aji melatih kemampuan berpikir kritis siswa sejak dini dengan mengajarkan science experiment yaitu kegiatan praktikum/percobaan sederhana untuk membuktikan suatu teori.
“Percobaan yang dilakukan antara lain pensil patah, lilin minum air dan balon takut api” katanya dilansir dari laman resmi uny di uny.ac.id, Senin (23/8/2021).
Konsep pelaksanaannya yaitu mentor memberikan penjelasan nama percobaan dan alat bahan yang dibutuhkan, kemudian siswa disilakan secara berkelompok untuk melakukan percobaan yang diminta dengan kreatifitas masing-masing.
Setelah ada satu kelompok yang menurut mentor berhasil, maka mentor akan meminta kelompok yang belum berhasil untuk memberikan alasan sebab akibat dari percobaan yang dilakukan.
Mahasiswa yang lolos seleksi program Kampus Mengajar Kemendikbudristek ditempatkan di sekolah dasar di seluruh Indonesia yang terakreditasi C dan berada di daerah 3T untuk membantu proses belajar mengajar di sekolah tersebut.
Salah satu mahasiswa yang mendapatkannya adalah Aji Nur Wijaksono. Mahasiswa program studi pendidikan fisika Fakultas MIPA UNY tersebut mengajar di SD Negeri Sidorejo, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen.
Di sekolah ini, sesuai bidang ilmunya, Aji melatih kemampuan berpikir kritis siswa sejak dini dengan mengajarkan science experiment yaitu kegiatan praktikum/percobaan sederhana untuk membuktikan suatu teori.
“Percobaan yang dilakukan antara lain pensil patah, lilin minum air dan balon takut api” katanya dilansir dari laman resmi uny di uny.ac.id, Senin (23/8/2021).
Konsep pelaksanaannya yaitu mentor memberikan penjelasan nama percobaan dan alat bahan yang dibutuhkan, kemudian siswa disilakan secara berkelompok untuk melakukan percobaan yang diminta dengan kreatifitas masing-masing.
Setelah ada satu kelompok yang menurut mentor berhasil, maka mentor akan meminta kelompok yang belum berhasil untuk memberikan alasan sebab akibat dari percobaan yang dilakukan.
tulis komentar anda