Mahasiswa FK-UB: Cabai Puyang Sangat Ampuh untuk Mengobati Nyeri Otot
Sabtu, 28 Agustus 2021 - 00:01 WIB
JAKARTA - Empat mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) angkatan 2020 memanfaatkan senyawa piperin pada cabai puyang (Piper retrofractum Vahl.) sebagai bahan baku utama pembuatan balsam untuk mengobati nyeri otot.
Mereka adalah Moh. Rifky Rafinsyah Mulyono (FTP), Zahra Cahya Ramadhani (FTP), Annisa Nur Fitriani (FK), dan Ajeng Budi Purwati (FK).
Moh. Rifky selaku ketua tim mengatakan cabai puyang merupakan salah satu tanaman obat kaya khasiat tetapi pengolahan produknya belum bervariasi, umumnya hanya berupa jamu dan bumbu dapur.
“Cabai puyang mengandung senyawa piperin yang menciptakan efek pedas dan memiliki efek antiinflamasi,” katanya melansir laman resmi UB di ub.ac.id, Kamis (26/8/2021).
Cabai puyang juga dapat dimanfaatkan untuk mengobati nyeri otot (myalgia) yang sering terjadi pada 30-50% masyarakat Indonesia tiap tahunnya. Hasil penelitian dari suatu jurnal menunjukkan bahwa nyeri otot banyak diderita oleh orang berusia di atas 75 tahun.
Nyeri otot dapat diobati dengan penggunaan analgesik (pereda nyeri), baik internal analgesik (obat oral/minum) maupun eksternal analgesik (obat topikal/luar).
Jika dibandingkan dengan obat oral, maka obat topikal lebih dianjurkan karena dapat langsung bekerja pada bagian yang terdampak nyeri dan meminimalisir keracunan obat.
Mereka adalah Moh. Rifky Rafinsyah Mulyono (FTP), Zahra Cahya Ramadhani (FTP), Annisa Nur Fitriani (FK), dan Ajeng Budi Purwati (FK).
Moh. Rifky selaku ketua tim mengatakan cabai puyang merupakan salah satu tanaman obat kaya khasiat tetapi pengolahan produknya belum bervariasi, umumnya hanya berupa jamu dan bumbu dapur.
“Cabai puyang mengandung senyawa piperin yang menciptakan efek pedas dan memiliki efek antiinflamasi,” katanya melansir laman resmi UB di ub.ac.id, Kamis (26/8/2021).
Cabai puyang juga dapat dimanfaatkan untuk mengobati nyeri otot (myalgia) yang sering terjadi pada 30-50% masyarakat Indonesia tiap tahunnya. Hasil penelitian dari suatu jurnal menunjukkan bahwa nyeri otot banyak diderita oleh orang berusia di atas 75 tahun.
Nyeri otot dapat diobati dengan penggunaan analgesik (pereda nyeri), baik internal analgesik (obat oral/minum) maupun eksternal analgesik (obat topikal/luar).
Jika dibandingkan dengan obat oral, maka obat topikal lebih dianjurkan karena dapat langsung bekerja pada bagian yang terdampak nyeri dan meminimalisir keracunan obat.
Lihat Juga :
tulis komentar anda