Ini Tips Dapat Beasiswa ala Youtuber Jovial da Lopez
Selasa, 07 September 2021 - 18:30 WIB
“Tidak terkecuali konten Youtube, ini bisa menjadi portofolio. Yang paling penting, adalah kita punya tujuan yang lebih besar (beasiswa), dan jangan menyerah. Jangan berkarya hanya karena followers dan income,” pesan Youtuber dengan 1,1 juta subscriber ini.
Strategi kedua, adalah konsistensi dalam berkarya. Tak jarang milenial mudah merasa bosan. Padahal, ketekunan menjadi kunci agar seseorang bisa menguasai suatu bidang, dan nantinya menjadi ahli (expert) serta karyanya dapat terus dinikmati masyarakat.
“Pokoknya sih kalian harus yakin, berani dan konsisten ketika membuat karya, dan perbanyak karya itu. Jangan sampai merasa berkecil hati dan malu dengan karya yang sudah kalian buat. Semua itu butuh proses dari bawah,” tegas Jovial.
Terus Belajar dan Penuhi Persyaratan
Ketika dua strategi diatas sudah dipenuhi, rasa puas diri biasanya akan datang. Tapi Jovial mengingatkan, bahwa perjalanan masih separuh jalan. Strategi selanjutnya adalah pencari beasiswa harus terus mau belajar. Karena di atas langit, pasti masih ada langit.
“Sebuah karya tidak akan berkembang maksimal jika kalian tidak pernah belajar. Makanya, untuk membuat karya yang luar biasa juga harus disertai dengan proses belajar yang maksimal. Apalagi untuk proses mencari beasiswa yang sangat ketat,” lanjut Jovial.
Sementara Niken Ambar, influencer yang mendapat Beasiswa S2 di Malaysia, juga menambahkan seputar pentingnya belajar di bidang-bidang selain keahlian kita dalam rangka mempersiapkan beasiswa.
Misalnya belajar bahasa Inggris, karena sebelum mendaftarkan diri di beasiswa Internasional, calon penerima beasiswa harus mendapatkan nilai IELTS minimal 5,5 atau TOEFL dengan minimal 500.
Syarat-syarat lainnya seperti administrasi, juga menjadi sangat penting. Umumnya, informasi ini sudah bertebaran di internet.
“Syarat seperti ini, perlu dipelajari jauh-jauh hari. Karena kelengkapan data adalah hal paling penting dalam mendaftar beasiswa. Jika data tidak lengkap, maka kesempatan untuk mendapatkan beasiswa akan semakin kecil,” lanjut Niken.
Strategi kedua, adalah konsistensi dalam berkarya. Tak jarang milenial mudah merasa bosan. Padahal, ketekunan menjadi kunci agar seseorang bisa menguasai suatu bidang, dan nantinya menjadi ahli (expert) serta karyanya dapat terus dinikmati masyarakat.
“Pokoknya sih kalian harus yakin, berani dan konsisten ketika membuat karya, dan perbanyak karya itu. Jangan sampai merasa berkecil hati dan malu dengan karya yang sudah kalian buat. Semua itu butuh proses dari bawah,” tegas Jovial.
Terus Belajar dan Penuhi Persyaratan
Ketika dua strategi diatas sudah dipenuhi, rasa puas diri biasanya akan datang. Tapi Jovial mengingatkan, bahwa perjalanan masih separuh jalan. Strategi selanjutnya adalah pencari beasiswa harus terus mau belajar. Karena di atas langit, pasti masih ada langit.
“Sebuah karya tidak akan berkembang maksimal jika kalian tidak pernah belajar. Makanya, untuk membuat karya yang luar biasa juga harus disertai dengan proses belajar yang maksimal. Apalagi untuk proses mencari beasiswa yang sangat ketat,” lanjut Jovial.
Sementara Niken Ambar, influencer yang mendapat Beasiswa S2 di Malaysia, juga menambahkan seputar pentingnya belajar di bidang-bidang selain keahlian kita dalam rangka mempersiapkan beasiswa.
Misalnya belajar bahasa Inggris, karena sebelum mendaftarkan diri di beasiswa Internasional, calon penerima beasiswa harus mendapatkan nilai IELTS minimal 5,5 atau TOEFL dengan minimal 500.
Syarat-syarat lainnya seperti administrasi, juga menjadi sangat penting. Umumnya, informasi ini sudah bertebaran di internet.
“Syarat seperti ini, perlu dipelajari jauh-jauh hari. Karena kelengkapan data adalah hal paling penting dalam mendaftar beasiswa. Jika data tidak lengkap, maka kesempatan untuk mendapatkan beasiswa akan semakin kecil,” lanjut Niken.
Lihat Juga :
tulis komentar anda