Universitas Brawijaya Kembangkan Sistem Budidaya Melon Berbasis IoT

Senin, 25 Oktober 2021 - 20:03 WIB
Alat ini menerapkan konsep perkebunan aeroponik vertikal, dengan rak tanaman yang dilengkapi beberapa sensor seperti sensor TDS, sensor Ph, dan kamera untuk memonitor tanaman secara real time dan mengetahui kondisi pertumbuhan dan ukuran tanaman secara presisi.

“Konsepnya mirip dengan hidroponik, tetapi tidak menggunakan sirkulasi air, tetapi memakai kabut dengan ultrasonic mist maker yang menghasilkan partikel air yang sangat kecil, sehingga penyebaran nutrisi lebih mudah diserap oleh akar tanaman. Sistem penutrisian juga terkontrol karena memakai sistem monitoring, disesuaikan dengan jumlah kebutuhan nutrisi,” jelas Romadhani.

Selain nutrisi yang lebih mudah diserap, penanaman dengan metode aeroponik juga mengalami pertumbuhan lebih cepat karena menggunakan pencahayaan dengan sinar LED yang lebih konstan dibandingkan sinar matahari.

“Kami dapat menggunakan sinar LED untuk memicu fase generatif dan fase vegetatif pada tanaman, sehingga terjadi peningkatan nutrisi, pertumbuhan lebih cepat, serta memperoleh tekstur dan rasa daun seperti yang diinginkan,” katanya.

Dengan sistem ini, tanaman akan terhindar dari hama atau jamur. Sayuran lebih aman untuk dikonsumsi, bahkan tidak perlu dicuci. Kualitas hasil panen juga lebih tahan lama dibandingkan dengan tanaman hidroponik.

Konsep aeroponik saat ini dibudidayakan pada tanaman hidroponik seperti selada, sawi, pak choy, basil, bayam. “Saat ini kamu juga mengeksplorasi tanaman herbal untuk pengobatan atau tanaman dengan nilai ekonomis yang tinggi, seperti daun mint dan lemon balm,” kata Dilan.

Mereka melakukan penelitian di Agro Techno Park UB, yakni laboratorium lapang UB yang terletak di Jatikerto yang menekankan teknologi pengembangan untuk komoditas pertanian dataran rendah dan komoditas tropis.

“Saat ini kami sedang menyempurnakan alat ini karena masih ada beberapa kendala pada komponen sensor penutrisiannya. Setelah sistem berjalan lancar akan kami kenalkan kepada masyarakat lebih luas,” tuturnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mpw)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More